Angkatan '70 adalah periode penting dalam perkembangan sastra Indonesia yang mencerminkan semangat perubahan sosial, kritik politik, dan eksplorasi batin. Era ini diwarnai oleh refleksi terhadap situasi politik dan sosial yang tengah berlangsung, serta pencarian gaya bahasa baru.
Angkatan '70 adalah julukan yang diberikan kepada sastrawan-sastrawan yang aktif berkarya pada tahun 1970-an. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dami N. Toda.
Sejarah Angkatan '70
Dekade 1970-an merupakan masa yang sarat dengan perubahan dan gejolak di Indonesia. Baik dalam konteks nasional maupun internasional, banyak peristiwa penting yang mempengaruhi dinamika masyarakat dan pemikiran. Puisi Angkatan '70 muncul sebagai respons terhadap situasi ini, mencerminkan semangat kritis, revolusioner, dan eksperimental.
Beberapa sastrawan Angkatan 1950, 1960, dan 1966 juga termasuk ke dalam angkatan ini, semisal Iwan Simatupang, W.S. Rendra, Sutardji Calzoum Bachri, dan Danarto. Sastrawan lain yang juga termasuk Angkatan 1970 adalah Budi Darma, Putu Wijaya, Arifin C. Noer dan beberapa lainnya.
Kontribusi Angkatan '70
Puisi Angkatan '70 merupakan penjelajahan sastra yang lebih bebas, kreatif, dan kritis. Para pengarang pada masa ini merespons perubahan sosial dan politik dengan gaya bahasa yang beragam dan konten yang berani. Karya-karya mereka tidak hanya mencerminkan perasaan pribadi, tetapi juga refleksi mendalam tentang kondisi sosial dan kehidupan manusia pada saat itu.
Puisi Angkatan '70 adalah perwujudan semangat kritis dan eksperimental dalam bentuk puisi. Karya-karya yang memberikan sumbangan berharga dalam perkembangan sastra Indonesia, yang mencerminkan semangat perubahan dan pemikiran kritis pada masa yang penuh tantangan ini.
Pada kesempatan kali ini kami akan menghimpun puisi-puisi yang memiliki titimangsa tahun 1970. Berikut kami sudah merangkum beberapa contoh Puisi Angkatan 70 beserta Pengarangnya untuk anda baca dan nikmati. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.