Puisi M. Aan Mansyur

Puisi: Bermain Petak Umpet (Karya M. Aan Mansyur)

Bermain Petak Umpet Kututup mata di depan, atau barangkali di belakang, pohon mangga dan menghitung satu dua tiga empat lambat hingga sepuluh. Kubiar…

Puisi: Menyunting Sajak Untukmu (Karya M. Aan Mansyur)

Menyunting Sajak Untukmu Jangan banyak bicara. Di pusat tiap kata ada sesuatu yang selalu siap meledakkan pembuluh darahmu. Halus dan berbahaya seper…

Puisi: Mendengar Radiohead (Kary: M. Aan Mansyur)

Mendengar Radiohead Aku ingin belajar menangis tanpa air mata, perasan perasaan- perasaan yang lembap. Aku percaya ada perihal semacam itu; peri yang…

Puisi: Menjatuhkan Bintang-Bintang (Karya M. Aan Mansyur)

Menjatuhkan Bintang-Bintang Aku akan menggulung langit malam seperti karpet Turki dan menjualnya kepada penawar tertinggi. Akan aku lepaskan binatang…

Puisi: Memimpikan Hari Libur (Karya M. Aan Mansyur)

Memimpikan Hari Libur Bunga-bunga di beranda tertawa melihat orang-orang melintas membawa kendaraan berlibur ke tempat ramai. Kemacetan, supermarket,…

Puisi: Seekor Kucing dan Sepasang Burung (Karya M. Aan Mansyur)

Seekor Kucing dan Sepasang Burung Ada sangkar besar di tubuh kecil setiap burung. Surga bagi para pecinta burung, tempat mereka terperangkap lupa dir…

Puisi: Catatan Seorang Pedagang di Pasar Terong Makasar (Karya M. Aan Mansyur)

Catatan Seorang Pedagang Di Pasar Terong Makasar Dulu aku tak percaya orang lain berani mengusirku dari rumah sendiri. Tapi kota ini memaksaku paham …

Puisi: Menjadi Hantu (Karya M. Aan Mansyur)

Menjadi Hantu Aku ingin tidur seharian di sepatumu saat kau pergi ke kantor menggunakan sepatu lain. Menunggumu di rumah tanpa mengeluh. Aku ingin ja…

Puisi: Mengisahkan Kebohongan (Karya M. Aan Mansyur)

Mengisahkan Kebohongan Selalu kau ceritakan tentang seorang laki-laki tua yang mencintai taman kota. Dia senang bicara kepada pohon. Dia sedih karena…

Puisi: Menikmati Akhir Pekan (Karya M. Aan Mansyur)

Menikmati Akhir Pekan Aku benci berada di antara orang- orang yang bahagia. Mereka bicara tentang segala sesuatu, tapi kata- kata mereka tidak mengat…

Puisi: Tentang Sepasang Kekasih yang Melintas Bergandengan Tangan (Karya M. Aan Mansyur)

Tentang Sepasang Kekasih Yang Melintas Bergandengan Tangan Kelak aku seorang asing bagimu. Wajahku gunung, tidak tampak puncaknya karena tertutup kab…
© Sepenuhnya. All rights reserved.