Postingan

Puisi: Menyeka Segala Luka (Karya Joshua Igho)

Menyeka Segala Luka Luka di sekujur tubunya darah menetes serupa anak sungai tersuruk di tepi telaga d…

Puisi: Bingkai Rindu (Karya Joshua Igho)

Bingkai Rindu Aku ingin meraut kenangan dari ranting-ranting peristiwa dari sebaris doa yang pernah kita…

Puisi: Ritus Matahari (Karya Dimas Arika Mihardja)

Ritus Matahari Setiap pagi, matahari mandi di telaga warna. Ia mengambang di atas riak dan ombak lalu menyel…

Puisi: Ranjang Ibu (Karya Dimas Arika Mihardja)

Ranjang Ibu (: Balai Sidang Senayan) Ranjang ibu semakin memanjang dan mengejang, anak pertama, nurani, si…

Puisi: Luka (Karya Joshua Igho)

Luka Hai lihatlah! Tuhan terkapar di taman kota wajahnya kusut penuh luka pisau masih menancap di lambun…

Puisi: Abad Penuh Laknat (Karya Joshua Igho)

Abad Penuh Laknat (1) Abad penuh laknat di sudut-sudut kota terpasang gambar hantu serupa tuhan wajah-wajah kusam menghuni kota sunyi …

Puisi: Mari Bersulang Cinta (Karya Joshua Igho)

Mari Bersulang Cinta Aku mencintaimu seperti aku menyakiti diriku sendiri. O, tetesan darah di urat nadiku…

Puisi: Kudengar Adzan (Karya Usmar Ismail)

Kudengar Adzan (Kepada Pembela Tanah Air) Kudengar adzan di waktu subuh Memuja Tuhan berharap lindungan, …

Puisi: Mawarmu (Karya Joshua Igho)

Mawarmu ( : Hamidah Abdurrachman ) Kupanggil deru samudera bagi mawarmu yang tumbuh di hatiku. 2005…

Puisi: Balada Pak Tua Pengrajin Gerabah (Karya Diah Hadaning)

Balada Pak Tua Pengrajin Gerabah Pak Tua duduk mencangkung mendekap kaki menatap ke kejauhan sesuatu tenga…
© Sepenuhnya. All rights reserved.