Postingan

Puisi: Kepada Pendaki Puncak Tinggi (Karya Sitor Situmorang)

Kepada Pendaki Puncak Tinggi Di udara biru, 5000 meter di atas laut, Pendaki tegak. Sosoknya hitam, Bertira…

Puisi: Anak-Anak yang Berubah (Karya Diah Hadaning)

Anak-Anak yang Berubah Anak-anak telah tumbuh oleh rabuk kimiawi Anak-anak telah pintar bilang tidak dar…

Puisi: Catatan Aneh (Karya Diah Hadaning)

Catatan Aneh Biasanya kulihat hadirmu di antara kata-kata, berloncatan dari ujung ke ujung sesekali terbal…

Puisi: Dan Orang Pun Jadi Berhala (Karya Dimas Arika Mihardja)

Dan Orang Pun Jadi Berhala Dan Orang Pun Jadi Berhala (1) Sejak Ibrahim mengalungkan kapak pada patung dan berk…

Puisi: Seutas Rambut Perak (Karya Gunoto Saparie)

Seutas Rambut Perak kau meninggalkan jejak pada paha dan dadaku ada seutas rambut perak jatuh di leher dan bahumu sepotong bulan pun padam tersaput a…

Puisi: Sajak Tidur (Karya Gunoto Saparie)

Sajak Tidur dalam gelap aku tertidur tak ada mimpi selain mengigau menyebut nama dan alamatmu di sarung bantal terlukis peta liur dalam gelap aku ter…

Puisi: La Condition Humaine (Karya Gunoto Saparie)

La Condition Humaine siapakah sebenarnya kita? sendirian mengarungi lautan tak punya siapa-siapa dan apa-apa tak punya harapan meski jauh berjalan mu…

Puisi: Senandung Air Tanah (Karya Diah Hadaning)

Senandung Air Tanah Mendengar senandung murung mengalir di bawah lahan-lahan hanyut lewati banyak jembatan…

Puisi: Saat Pulang (Karya Diah Hadaning)

Saat Pulang Seseorang tersesat mencari jalan pulang karena tak menemukan kembali tanda-tanda alam pernah d…

Puisi: Veteran (Karya Joko Pinurbo)

Veteran Sehabis merumput di atas kepalaku, selalu ia tanyakan: “Mau dicukur rambut yang lain?” “Jangan,” aku…
© Sepenuhnya. All rights reserved.