Postingan

Puisi: Di Tepi Tebing (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Di Tepi Tebing Dingin. Bibir terakhir yang menyentuhnya. Sebelum ia hilang dari tepi, altar memar yang menjulang, dari mana ia tumbang, mu…

Puisi: Kutawarkan Padamu (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Kutawarkan Padamu kutawarkan padamu: sebutir aspirin, botol-botol kosong, dan sepetak kebun, yang lama ditinggalkan hama. apakah aku mer…

Puisi: Euthanasia (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Euthanasia bagai detak jarum jam tua yang menjerit pada dinding kamar gas Seperti ini: sejarah selalu lahir di atas altar di sebua…

Puisi: Talk Show (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Talk Show O, Lord, bury me here! Pada darah, dilukiskannya semacam lanskap: Spot-spot elektris, kebun yang terbakar, suasana orgi; jal…

Puisi: Vendetta (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Vendetta “Sang Penguasa telah tumbang” gugur satu-satu rahang mawar mengeras batang demi batang panjang duri penuh duri berkakuan …

Puisi: Metamorfosa Daun-Daun Kering (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Metamorfosa Daun-Daun Kering Barangkali kita memang tak berhak menyesali daun-daun kering menggerimis tipis tergasing angin menepi Sep…

Puisi: Panorama Kolam (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Panorama Kolam (1) “Dan kecemasanku mencemari seluruh kolam, Tuhan!” Bangkai kapal, serpih darah dan air mata Hitam. Kefanaan mengambang…

Puisi: Tajam Karang (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Tajam Karang andai nanti Kautubuhkan nyala keningku di tajam karangMu biarlah kini kubakari musim demi musim yang menguning sepanjang oase…

Puisi: Prosesi Abu Coda (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Prosesi Abu: Coda “Bukankah hanya kesia-siaan yang turun mengekalkan bayang jiwanya dalam keteduhan tangan cemara?” Demikianlah te…

Puisi: Hikayat Sepasang Bra (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Hikayat Sepasang Bra Apa yang bisa kami banggakan selain sekedar sebagai sandaran agar bukit kembarmu tak …
© Sepenuhnya. All rights reserved.