Postingan

Puisi: Malam, Mungkin Sudah Jam Dua (Karya F. Rahardi)

Malam, Mungkin Sudah Jam Dua bunyi tokek sangat jauh asalnya setengah mimpi aku terjaga kaget dan bangkit sambil menguap tidurku…

Puisi: Hari Naas Bulan Naas (Karya F. Rahardi)

Hari Naas Bulan Naas pada hari naas bulan naas pada tanggal buruk tahun buruk dikumpulkanlah genderang-genderang dan palu-palu d…

Puisi: Di Toko Kelontong (Karya Adri Darmadji Woko)

Di Toko Kelontong Lewat etalase aku mendapatkan diriku memakai seragam tentara dan siap berperang di atas kotak papan catur. Di sana aku siap membidi…

Puisi: Dolce far Niente (Karya Rita Oetoro)

Dolce far Niente sejauh mata memandang, terhampar kehijauan tak bertepi — hijau kebun-kebun sayuran — diterpa deru angin dingin dan halimun pegununga…

Puisi: Pelabuhan Lembar, NTB (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Pelabuhan Lembar, NTB bongkah-bongkah pulau menyusun dirinya dalam warna musim laut adalah laut itu juga suara deru perahu …

Puisi: Hujan Gerimis Putih (Karya Syamsu Indra Usman)

Hujan Gerimis Putih Rerumputan yang memoleskan gincu kepalsuan kini mengucapkan salam bersabda kepada alam menyambut dan berta…

Puisi: Hariku, Harimu (Karya Alex R. Nainggolan)

Hariku, Harimu hariku adalah harimu setiap detik yang melangkah turut pula menuntun diriku ke sebuah tempat yang penuh dengan …

Puisi: Fragmen Hujan Malam (Karya Diah Hadaning)

Fragmen Hujan Malam Irama mistis kitaro menerobosi malam tak mampu 'hentikan tarian gelisah hujan ada yang kita sepakati malam ini l…

Puisi: Ithaca (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Ithaca (- Cornell) Jalan aspal yang berkeluk menembus hutan, jalinan tali-temali kapal yang terdampar pada punggung perbukitan. Lang…

Puisi: Succubus (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Succubus “Sudah. Hentikan demam itu. Aku tahu nafsu ingin menyalibmu Di ujung jam.” Kemudian kau tersenyum. Mengusap ceruk Pada pa…

Puisi: Di Mana Alamat Seorang Penyair (Karya Sindu Putra)

Di Mana Alamat Seorang Penyair Di mana rumah seorang penyair aku tanyakan alamat buruk itu! lihatlah, wahai tanganku hujan mendirikan …

Puisi: Genesis (Karya Mardi Luhung)

Genesis (buat riyadi ngasiran) Aku menitipkan mataku di matamu. Sebab setiap warna yang kau lihat, juga ingin aku lihat. Warna yang selal…

Puisi: Ronce (Karya Mardi Luhung)

Ronce Membingungkan. Sudah tua tetap mencari Tuhan. Celingak-celinguk di jalanan. Menjawili yang lewat. Dan berkata: ”Aku sedang men…
© Sepenuhnya. All rights reserved.