Puisi: Orang-Orang Makin Paham Menjaga Ingatan (Karya D. Kemalawati)

Puisi "Orang-Orang Makin Paham Menjaga Ingatan" karya D. Kemalawati menggambarkan konsep memori, ingatan, dan perubahan dalam budaya atau masyarakat.
Orang-Orang
Makin Paham
Menjaga Ingatan

Orang-orang di kampung ingatan selalu berjalan mundur
menatap ke awan gelap dengan doa rintik hujan
membelai tiang patah dengan ratapan nyala api.

Di sana, hari seakan tak bergerak
orang-orang mengurung asap
memutih perih ruang dan diri
perapian seperti lahan gambut
titik dan asapnya berkabut
percakapan ilalang gersang meranggas
pucuk-pucuk bunga terluka di tanah ringkih
menampung gugur dahan-dahan muda.

Ada yang menjaga angin agar kampungnya tak badai
tapi orang-orang makin paham menjaga ingatan
agar tak menyeberang ke laut raya
ke kasat mata yang sirna.

Orang-orang yang mengikat kaki sendiri
semakin tak perduli
selain menjaga kampung murungnya
dari bara api yang menari-nari.

Banda Aceh, 14 Februari 2012

Analisis Puisi:
Puisi "Orang-Orang Makin Paham Menjaga Ingatan" karya D. Kemalawati adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan konsep memori, ingatan, dan perubahan dalam budaya atau masyarakat. Puisi ini menggunakan gambaran desa atau kampung sebagai latar belakang untuk menyampaikan pesan-pesan tentang keberlanjutan budaya dan ingatan.

Desa sebagai Simbol Ingatan: Puisi ini menggambarkan desa sebagai simbol ingatan dan memori yang hidup dalam masyarakat. Orang-orang di kampung tersebut diperlihatkan sebagai mereka yang menjaga ingatan mereka dengan hati-hati. Mereka berjalan mundur, menatap langit dengan harapan hujan, dan merawat elemen-elemen kampung mereka dengan upacara dan perhatian yang mendalam.

Perasaan Kekekalan dan Kebasahan: Puisi ini menciptakan perasaan bahwa waktu berhenti di desa tersebut. "Di sana, hari seakan tak bergerak" menciptakan gambaran tentang desa yang terjebak dalam waktu yang melambat. Gambaran perapian yang seperti lahan gambut dan percakapan yang meranggas menciptakan atmosfer perasaan kekekalan dan kebasahan.

Upaya Mempertahankan Identitas dan Budaya: Puisi ini menciptakan gambaran tentang upaya orang-orang di desa untuk mempertahankan budaya dan identitas mereka. Ada yang menjaga angin agar kampung mereka tidak terkena badai, yang bisa diinterpretasikan sebagai usaha untuk menjaga tradisi dan nilai-nilai budaya mereka dari pengaruh luar.

Konflik dengan Perubahan dan Waktu: Puisi ini juga menggambarkan konflik yang mungkin terjadi antara usaha menjaga ingatan dan perubahan yang tak terhindarkan. Orang-orang yang mengikat kaki sendiri menciptakan gambaran tentang individu yang mungkin terjebak dalam kebiasaan lama dan tidak mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Pesan tentang Keberlanjutan Budaya: Puisi ini dapat diinterpretasikan sebagai pesan tentang pentingnya menjaga dan mewariskan tradisi, budaya, dan ingatan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini menciptakan pemikiran tentang bagaimana ingatan adalah bagian penting dari identitas suatu masyarakat dan harus dijaga dengan hati-hati.

Simbolisme Alam: Puisi ini menggunakan simbolisme alam seperti hujan, angin, dan elemen-elemen alam lainnya untuk menciptakan gambaran yang dalam dan mendalam tentang kehidupan dan perubahan di desa tersebut.

Secara keseluruhan, puisi "Orang-Orang Makin Paham Menjaga Ingatan" karya D. Kemalawati adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan nostalgia, perubahan budaya, dan perjuangan untuk mempertahankan ingatan dan identitas dalam masyarakat yang terus berubah. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya memahami dan menjaga akar budaya dan ingatan dalam perjalanan waktu.

D. Kemalawati
Puisi: Orang-Orang Makin Paham Menjaga Ingatan
Karya: D. Kemalawati

Biodata D. Kemalawati:
  • Deknong Kemalawati lahir pada tanggal 2 April 1965 di Meulaboh, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.