Puisi: Puting Beliung (Karya Munawar Syamsuddin)

Puisi "Puting Beliung" karya Munawar Syamsuddin adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan imaji dan perasaan yang kuat. Puisi ini menggambarkan ...
Puting Beliung


Terkurung langit hitam
Sebuah bukit yang runcing
Terpusar oleh angin kencang
Memutar-mutar sejuta pendulum 
Dan pepohonan saling tumbang
Mencabik-cabik sawah dan ladang
Digerus digilas oleh hujan es
Seluruh penduduk telah tewas

Setengah jam hari kembali terang benderang
Menamatkan sebuah kiamat di kecamatan
Belasungkawa untuk titik negeri mantan
Bekas menara stasiun televisi yang menantang

Tinggallah sebuah bukit terbelah. Kenangan 
Mengubur segala jumawa dan durhaka
Kepada keseimbangan 
Alam yang molek. Amanah atau bencana.


Analisis Puisi:
Puisi "Puting Beliung" karya Munawar Syamsuddin adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan imaji dan perasaan yang kuat. Puisi ini menggambarkan kekuatan alam yang tak terkendali dan dampaknya terhadap manusia serta lingkungan.

Gambaran Kekuatan Alam: Puisi ini membuka dengan gambaran terkurungnya langit hitam dan sebuah bukit yang runcing. Ini menciptakan suasana tegang dan gelap yang merujuk pada datangnya bencana alam, dalam hal ini, puting beliung. Gambaran angin kencang yang memutar-mutar sejuta pendulum memberikan gambaran kuat tentang kekuatan alam yang tak terkendali dan menghancurkan.

Penghancuran dan Kehancuran: Deskripsi tentang pepohonan yang tumbang, sawah dan ladang yang dicabik-cabik, serta digerus oleh hujan es menggambarkan dampak destruktif dari puting beliung. Dampak ini meliputi kerusakan fisik pada lingkungan dan kehilangan nyawa penduduk.

Perubahan Waktu: Puisi ini juga mencatat perubahan waktu, di mana setelah setengah jam, hari kembali terang benderang. Hal ini menunjukkan kontras antara kehancuran yang disebabkan oleh puting beliung dan keadaan normal yang kembali setelahnya.

Kehancuran dan Keseimbangan Alam: Puisi ini mencerminkan pesan tentang pentingnya keseimbangan alam. Bukit yang terbelah dan mengubur jumawa dan durhaka mencerminkan kekuatan alam yang tak hanya merusak, tetapi juga mengingatkan manusia akan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam.

Refleksi Manusia dan Alam: Puisi ini juga dapat ditafsirkan sebagai refleksi atas hubungan manusia dengan alam. Kekuatan alam dapat menjadi amanah atau bencana tergantung pada bagaimana manusia memperlakukan alam. Pesan ini memberikan kontemplasi tentang tanggung jawab manusia terhadap lingkungan.

Puisi "Puting Beliung" oleh Munawar Syamsuddin adalah puisi yang penuh dengan gambaran kuat tentang bencana alam dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan. Melalui imaji yang kuat, puisi ini merangsang pembaca untuk merenung tentang kekuatan alam yang tak terkendali, serta tanggung jawab manusia dalam menjaga keseimbangan dengan alam.

Puisi: Puting Beliung
Puisi: Puting Beliung
Karya: Munawar Syamsuddin
© Sepenuhnya. All rights reserved.