Puisi: Percakapan dan Maut yang Berkedip-kedip (Karya Tjahjono Widarmanto)
Percakapan dan Maut yang Berkedip-kedip
percakapan itu ditandai jari-jari yang merapat
lantas terurai menunjuk-nunjuk kenangan abu-abu
yang berhamburan di angkasa seperti remah roti diterbangkan beliung
di kejauhan segala mercu suar telah padamkan lampu
gereja-gereja menurunkan loncengnya
beduk-beduk di masjid surau tiba-tiba bolong melompong
segala kitab dan sabda kehilangan firmannya
ah, maut itu telah mengedip-kedipkan lampu
dan membunyikan klakson keras berulang-ulang
tak sabar menunggu di mulut gang
percakapan kita tak pernah tuntas
jari-jari mengejang kaku seperti syahwat ereksi
malam-malam tak pernah sampai subuh
segala kedai telah menutup pintu rapat-rapat
“jam ini usai sudah. waktu habis
sajak dan percakapan itu menggantung putus asa!”