Puisi: Empat Puluh Lima Bulu Leher Garuda (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Empat Puluh Lima Bulu Leher Garuda" karya Sides Sudyarto D. S. memperingati momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia, ....
Empat Puluh Lima Bulu Leher Garuda


Garuda Pancasila nan gagah perkasa
Tampan engkau, bulumu gemerlapan
45 bulu leher garudaku
45, tahun kemerdekaan bangsaku

Tahun '45, tahun perjuangan rakyatku
Berduyun-duyun bersatu padu angkat senjata
Di pantai, di kota dan gunung-gunung
Berperang, merebut kemerdekaan nan agung

Tahun 45, tahun proklamasi kemerdekaan
Indonesia negriku lepas bebas dari penjajah
Tahun '45, tahun kebebasan
Sekali merdeka, tetap merdeka
Untuk selama-lamanya.


Sumber: Pancasila dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Empat Puluh Lima Bulu Leher Garuda" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah karya sastra yang menghormati dan memperingati momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu tahun 1945, tahun proklamasi kemerdekaan. Puisi ini menggambarkan simbolik Garuda Pancasila sebagai representasi kebanggaan dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.

Simbolik Garuda Pancasila: Puisi ini dimulai dengan memuji dan menggambarkan Garuda Pancasila sebagai makhluk yang gagah perkasa dan tampan dengan bulu yang gemerlapan. Garuda dalam konteks ini menjadi simbol kebesaran dan kebanggaan bangsa Indonesia.

Tahun 1945: Angka 45 dalam puisi ini merujuk pada tahun 1945, tahun penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dari penjajah. Puisi ini menyoroti perjuangan rakyat Indonesia yang bersatu padu dalam mengangkat senjata dan berperang di berbagai tempat, seperti pantai, kota, dan gunung-gunung, untuk merebut kemerdekaan yang agung.

Proklamasi Kemerdekaan: Puisi ini menekankan tahun 1945 sebagai tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia, saat negara ini akhirnya membebaskan diri dari cengkeraman penjajah. Puisi ini menggambarkan momen penting ini sebagai kemenangan bagi perjuangan rakyat Indonesia dan sebagai momen kebebasan yang tak tergoyahkan.

Semangat Kemerdekaan: Puisi ini memancarkan semangat dan kebanggaan atas kemerdekaan yang telah diraih. Penekanan pada "Sekali merdeka, tetap merdeka / Untuk selama-lamanya" menggambarkan tekad bangsa Indonesia untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan mereka sepanjang masa.

Bahasa dan Gaya Penulisan: Puisi ini ditulis dalam bahasa yang sederhana dan lugas, sehingga mudah dipahami. Pilihan kata-kata yang kuat dan deskriptif digunakan untuk membangkitkan citra yang jelas tentang Garuda dan semangat perjuangan. Penggunaan repetisi pada angka 45 memberikan kesan pengulangan dan memperkuat fokus pada tahun kemerdekaan.

Puisi "Empat Puluh Lima Bulu Leher Garuda" karya Sides Sudyarto D. S. menggambarkan dengan bangga semangat perjuangan dan kebebasan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan pada tahun 1945. Puisi ini menghormati momen bersejarah ini dan menggambarkan Garuda Pancasila sebagai simbol kebesaran dan kebanggaan bangsa. Dengan bahasa yang lugas dan kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti penting dari kemerdekaan dan semangat perjuangan yang harus dijaga dan dihormati selamanya.

Puisi: Empat Puluh Lima Bulu Leher Garuda
Puisi: Empat Puluh Lima Bulu Leher Garuda
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.