Puisi: 17 Helai Sayap Garuda (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "17 Helai Sayap Garuda" menggambarkan keberanian, pengorbanan, dan semangat patriotisme para pejuang kemerdekaan.
17 Helai Sayap Garuda


Darah merah mengucur basah
Dari jasad pahlawan kemerdekaan
Mengucur luruh peluh sepanjang tubuh
Menetes di haribaan Pertiwi

Pagi itu 17 Agustus 1945
Satu demi satu prajurit bangsaku menyerbu
Ke medan laga membela nyawa seluruh bangsa
Satu demi satu gugur bagai bunga bangsa

Pagi itu, Perang Kemerdekaan telah menyala
Beribu Pemuda Angkatan Empat Lima angkat senjata
Mengusir penjajah durhaka
Dari bumi persada

17 Agustus hari suci penuh bakti
17 Agustus hari lahir negeri kami
17 helai bulu sayap Garuda Pancasilaku
Garuda yang gagah perkasa, jiwa Indonesia

Terima kasih, pejuang-pejuang bangsa
Yang gugur tanpa nama
Terima kasih pahlawan-pahlawan kemerdekaan
Yang telah istirahat di Makam Pahlawan
Kan kuteruskan juang pengabdianmu
Menjaga keutuhan negeri ini.

Kan kuulurkan selalu otot-otot tanganku
Kan kuteteskan selalu peluh dari tubuhku
Kan kuabdikan selalu
Nafas dan jiwa ragaku
Untuk kelangsungan hidup
Negeriku.


Sumber: Pancasila dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "17 Helai Sayap Garuda" karya Sides Sudyarto D. S. merayakan semangat dan pengorbanan para pahlawan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan imaji yang mendalam, puisi ini menggambarkan keberanian, pengorbanan, dan semangat patriotisme para pejuang kemerdekaan.

Penggambaran Perjuangan Kemerdekaan: Puisi ini menggambarkan adegan penuh semangat dari momen kemerdekaan Indonesia. Darah pahlawan yang mengucur, peluh yang menetes, serta semangat perlawanan melawan penjajah pada tanggal 17 Agustus 1945. Pahlawan digambarkan sebagai bunga bangsa yang gugur demi kemerdekaan.

Simbolisme 17 Helai Sayap Garuda: Judul puisi, "17 Helai Sayap Garuda", melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia yang dicapai dengan pengorbanan besar. Garuda, sebagai simbol nasional Indonesia, digambarkan sebagai jiwa dan semangat bangsa yang gagah dan perkasa.

Penghormatan kepada Pahlawan: Penyair menghormati para pejuang tanpa nama yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan, serta pahlawan-pahlawan yang diistirahatkan di Makam Pahlawan. Penghormatan ini menekankan pentingnya mengenang jasa para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan.

Komitmen untuk Meneruskan Perjuangan: Puisi ini menekankan komitmen untuk meneruskan perjuangan pahlawan. Penyair berjanji untuk meneruskan perjuangan dan pengabdian demi kelangsungan hidup negara, siap mengorbankan segalanya untuk keutuhan dan kemajuan negeri.

Pesan Kebangsaan dan Patriotisme: Melalui puisi ini, penyair ingin menyampaikan pesan kebangsaan dan patriotisme yang kuat. Semangat dan semakin bersemangatnya untuk menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa Indonesia, serta untuk menghargai jasa pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan.

Puisi "17 Helai Sayap Garuda" adalah sebuah penghormatan kepada semangat dan pengorbanan para pahlawan kemerdekaan Indonesia. Dengan bahasa yang kuat dan penuh semangat, puisi ini menggambarkan perjuangan, keberanian, serta komitmen untuk meneruskan perjuangan demi kelangsungan hidup negara, membangkitkan semangat kebangsaan dan patriotisme.

Puisi: 17 Helai Sayap Garuda
Puisi: 17 Helai Sayap Garuda
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.