Kebutuhan ASI untuk Bayi yang Baru Lahir

Mengenai kebutuhan ASI bayi baru lahir, seberapa sering harus memberi ASI, ini akan berubah seiring usia bayi bertambah. Cara cek kebutuhan asi bayi

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi utama bagi Bayi Baru Lahir, yang mengandung banyak protein, lemak, karbohidrat, serta berbagai vitamin dan mineral.

Tidak hanya itu, ASI juga berkontribusi penting untuk melindungi bayi terhadap infeksi dan peradangan, dan juga berkontribusi pada perkembangan sistem kekebalan tubuh (imun).

Kebutuhan ASI untuk Bayi yang Baru Lahir


Kapan ASI Mulai Diproduksi?

Pada tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi, ASI mulai diproduksi. ASI pertama yang keluar disebut kolostrum, mengandung immunoglobulin IgA yang berkontribusi sebagai pertahanan untuk tubuh bayi dalam melawan penyakit.

Kebutuhan ASI Bayi yang Baru Lahir


Mengapa Ibu Harus Memberikan ASI?

Bayi Baru Lahir memiliki sistem tubuh yang belum sempurna sehingga sulit untuk mencerna makanan. Kolostrum sangat penting bagi bayi karena mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh; protein, karbohidrat, dan antibodi.

Kolostrum juga mengandung zat yang memudahkan bayi dalam hal buang air besar untuk pertama kali, dan juga sangat bermanfaat untuk membersihkan tubuh bayi dari bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diproduksi ketika kelahiran.

Sistem ginjal bayi usia di bawah 6 bulan belum berfungsi dengan baik, sebagaimana sistem ginjal orang dewasa, sehingga jika diberi air putih akan mempengaruhi sistem kerja ginjal. Air putih sebenarnya tidak berbahaya untuk diberikan kepada bayi usia di atas 4 bulan, tapi tetap tidak dianjurkan.

Sistem pencernaan bayi usia di bawah 6 bulan juga belum berfungsi dengan baik, sehingga sangat tidak dianjurkan untuk memberi makanan.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) merekomendasikan agar memberikan ASI secara eksklusif (tanpa susu formula, air putih, makanan dan lain sebagainya) pada bayi selama 6 bulan pertama.


Kebutuhan ASI untuk Bayi yang Baru Lahir

Mengenai kebutuhan ASI bayi baru lahir, seberapa sering harus memberi ASI, ini akan berubah seiring usia bayi bertambah. Cara cek kebutuhan asi bayi bisa berdasarkan usia bayi dan berat badan bayi. Namun secara sederhana, biasanya:

  • Kebutuhan ASI untuk bayi usia 1 bulan, biasanya akan puas dengan menyusu setiap 2-3 jam/hari.
  • Kebutuhan ASI untuk bayi usia 2 bulan, biasanya akan puas dengan menyusu setiap 3-4 jam/hari.
  • Kebutuhan ASI untuk bayi usia 6 bulan, biasanya akan puas dengan menyusu setiap 4-5 jam/hari.

Makanan padat secara bertahap bisa diperkenalkan pada sekitar usia 6 bulan, ketika terlihat tanda-tanda kesiapan.

Jika bayi mendapat cukup nutrisi dari ASI, maka seharusnya:

  1. Bayi tidak kehilangan lebih dari 7% dari berat ketika lahir untuk beberapa hari pertama setelah melahirkan.
  2. Bayi biasanya akan membutuhkan setidaknya 6 popok yang harus diganti setiap hari, berisi air kencing yang sangat jernih atau bening, saat berusia 7-10 hari.
  3. Bayi tampak puas dengan waktu menyusu sekitar 2-3 jam/hari selama 1 bulan pertama.
Kebutuhan ASI Bayi yang Baru Lahir

Manfaat Menyusui untuk Ibu

  1. Menyusui dapat mengurangi risiko pendarahan pada rahim setelah melahirkan.
  2. Menyusui secara teratur dapat mengurangi depresi setelah melahirkan.
  3. Menyusui secara teratur akan membakar kalori, sehingga dapat mencegah terjadinya obesitas (penumpukan lemak yang berlebihan di dalam badan). Hal ini dapat membantu Ibu menurunkan berat badan setelah melahirkan.
  4. Menyusui secara teratur akan membantu rahim untuk kembali ke ukuran sebelum hamil.
  5. Menyusui secara teratur dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium.
  6. Menyusui secara teratur dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis (keadaan tulang yang menjadi keropos dan lapuk).
  7. Menyusui secara teratur dapat mengurangi risiko terkena diabetes (terlalu banyak kadar gula dalam darah).
  8. Menyusui secara teratur dapat mengurangi risiko terkena rheumatoid arthritis (radang sendi).
  9. Menyusui secara teratur dapat mengurangi risiko hipertensi dan penyakit jantung lainnya.
  10. Dan karena tidak perlu membeli susu formula, dot, atau botol dan segala macam, proses menyusui juga akan menghemat biaya.
Kebutuhan ASI untuk Bayi yang Baru Lahir

Tips untuk Ibu Menyusui
  1. Jangan menunggu bayi menangis, tawarkan ASI kepada bayi ketika terlihat rewel atau lapar.
  2. Jika Ibu sering merasa lapar, jangan khawatir, ini adalah sesuatu yang sangat wajar karena sepanjang waktu tubuh bekerja memproduksi ASI. Jadi usahakan untuk selalu mengkonsumsi makanan yang cukup.
  3. Agar Ibu menyusui tetap sehat, pastikan untuk selalu mengkonsumsi makanan yang sehat dan mengandung banyak nutrisi.
  4. Hindari makanan rendah kalori, karena secara tidak langsung ini akan memberi dampak negatif pada kualitas ASI.
  5. Terlalu banyak pikiran akan mempengaruhi kesehatan dan ikut mempengaruhi produksi ASI. Ada banyak cara menjaga kesehatan ibu menyusui, istirahat yang cukup adalah salah satunya. Istirahat bukan hanya tidur, tapi bisa juga bersantai, seperti menonton televisi atau mendengarkan musik.
  6. Tubuh membutuhkan banyak cairan saat menyusui, jadi perbanyak mengkonsumsi air putih (sedikitnya 16 gelas air/hari). Jus atau susu bisa menjadi solusi untuk menambah cairan tubuh. Mengonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung air seperti buah pir sangat disarankan.
  7. Tidak perlu menghitung jumlah total gelas air yang sudah Ibu minum, terlalu banyak perhitungan justru akan membuat Ibu stress. Cukup minum di saat merasa butuh. Karena ini akan memberi dampak pada bayi jika ibu menyusui stres.
  8. Selama masa menyusui, sangat tidak dianjurkan mengkonsumsi teh, kopi, minuman karbonasi, minuman berenergi serta coklat.
  9. Tidak perlu takut untuk melakukan olahraga. Malahan, olahraga bisa dikategorikan salah satu cara menghilangkan stres pada ibu menyusui. Aktivitas fisik bisa membantu Ibu merasa rileks, nyaman, dan tetap bugar.
  10. Selama menyusui tubuh mungkin sering merasa pegal dan penat, mintalah seseorang memijat untuk mengendurkan otot sekitar leher, bahu, dan punggung.

© Sepenuhnya. All rights reserved.