Dampak Negatif Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Usia Dini

Dampak Negatif Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Usia Dini
Kehidupan manusia saat ini tidak terlepas dari teknologi yang semakin hari semakin canggih, salah satu teknologi tersebut adalah gadget. Menurut Syahudin (2019), gadget adalah suatu benda elektronik yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh manusia, seperti telepon genggam, komputer, dan lainnya. Dari berbagai macam jenis gadget, smartphone merupakan salah satu jenis gadget yang paling banyak digunakan.

Dampak Negatif Penggunaan Gadget

Di era industri 5.0 ini, gadget bahkan sudah seperti kebutuhan primer bagi setiap orang. Mulai dari usia kanak-kanak sampai yang dewasa hampir semuanya memiliki gadget. Di samping banyaknya dampak positif dari gadget, ternyata ada banyak pula dampak negatif penggunaan gadget khususnya untuk anak usia dini terutama dalam hal perkembangan sosialnya. 

Tidak jarang kita lihat, banyak anak-anak usia dini yang menjadi lebih pendiam, tidak suka berinteraksi dengan temannya dan hanya berfokus kepada gadget yang ada di genggamannya. Kondisi tersebut tentu berbahaya sekali bagi masa depannya. Karena moral dan perkembangan sosial harus dilatih sejak dini. Sedangkan di era yang sudah serba canggih ini semua hal dianggap lebih mudah apabila dilakukan melalui gadget. Bahkan tak jarang, orang tua membiarkan anaknya yang masih bayi atau masih balita bermain gadget khusunya handphone supaya mereka tidak rewel dan mengganggu pekerjaan orang tuanya. Akibat dari itu, anak menjadi lebih malas bersosialisasi, cenderung egois dan menutup diri dari lingkungannya.

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi perkembangan sosial dan emosional anak. Dampak negatif penggunaan gadget pada anak antara lain anak menjadi pribadi tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyberbullying.

Bahkan, American Academy Of Pediatric (AAP) tidak merekomendasikan penggunaan media pada anak kurang dari dua tahun karena anak sedang mengalami di bidang kognitif bahasa sensorik motorik dan kemampuan sosial emosional mereka. Pada usia ini, anak memerlukan praktek langsung dan interaksi dari orang tuanya agar perkembangan mereka optimal. Bayi yang sering terpapar screen time akan beresiko terlambat bicara (speach delay), emosi mudah meledak atau tantrum, tidak memiliki kepekaan atau respon yang baik, belum lagi resiko keterlambatan perkembangan motorik.

Solusi dari permasalahan ini adalah dengan cara mengawasi anak dalam bermain gadget dengan figur orang tua yang berperan sangat penting, membatasi pemakaian gadget, dan memberi jadwal waktu yang tepat saat anak bermain gadget, agar gadget tidak dapat menghambat perkembangan sosial anak usia dini.

Biodata Penulis:

Ela Laelaturomdani lahir pada tanggal 12 November 2002 di Ciamis. Saat ini Ela Laelaturomdani aktif sebagai Mahasiswa S1 Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

© Sepenuhnya. All rights reserved.