Realita Menjadi Dewasa: Antara Kehendak dan Kematangan

Mungkin sebagian orang berpikir kedewasaan ialah seseorang sudah memiliki kartu tanda kependudukan atau sudah dapat menghasilkan penghasilan ...

Arti dewasa bukan di saat seseorang yang menginjak usia 17 tahun ke atas ataupun bertambahnya usia seseorang, namun dewasa adalah berkembangnya pemikiran seseorang yang dapat dikendalikan oleh dirinya sendiri dan memilih langkah dalam hidup itu dengan hati-hati, tepat dan berpikir panjang sehingga tidak menimbulkan penyesalan di akhir. Jadi, menjadi dewasa itu sebuah pilihan seseorang untuk menjadi dewasa atau tidak.

Realita Menjadi Dewasa

Mungkin sebagian orang berpikir kedewasaan ialah seseorang sudah memiliki kartu tanda kependudukan atau sudah dapat menghasilkan penghasilan sendiri dan memiliki hak kebebasan dalam memilih untuk melakukan apapun di dalam hidupnya. Namun, pada kenyataannya menjadi dewasa itu saat kita matang dalam hal bersikap, berpikir kreatif, berbicara dan tindakan yang diambil harus memperhatikan banyak hal. Terlihat simple namun menjadi dewasa itu sebenarnya sulit.

Realita saat menjadi dewasa, kita perlu memahami hidup ternyata keras, maksudnya yaitu segala apapun dalam dunia ini itu tidak ada yang gratis, semua hal atau tindakan yang kita ambil itu ada feedback atau konsekuensi yang kita terima baik dalam hal yang baik ataupun buruk, setiap orang itu berlomba-lomba dalam menuju kesuksesan jika kita tidak memulai proses yang harus dilalui untuk menjadi dewasa kita bisa tertinggal, saat kita dewasa kita dapat melihat mana orang yang benar-benar tulus kepada kita "orang tulus itu langka". Intinya, banyak hal yang akan tidak sesuai dengan keinginanmu.

Jadi, untuk menjadi dewasa ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu pertama, dapat mengenal diri sendiri yaitu dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan pada diri sendiri dan menyadari serta paham peran dirinya dalam hidup. Sedangkan dalam islam, untuk mengenal diri sendiri yaitu dengan tidak merasa dirinya itu sempurna, bersyukur dan bersikaplah jujur kepada diri sendiri.

Kedua, seseorang yang dapat mengontrol diri. Misalnya dengan bisa menahan emosi dan nafsu maka hal itu bisa dijadikan salah satu tanda-tanda kedewasaan seseorang. Sedangkan dalam islam, maksud dari mengontrol diri yaitu dengan bersabar dalam  menghadapi berbagai hal dalam hidup.

Ketiga, menentukan visi dan misi yang akan dijalankan dalam hidup. Dengan mengetahui visi dan misi akan menjadi langkah awal yang tepat dan terarah untuk memahami dan mengenal dirimu sendiri, serta paham akan tujuan, harapan, dan cita-cita masa mendatang yang akan dicapai. Namun dalam mencapai goals yang kita inginkan tidak selalu berjalan lancar, mungkin akan melewati beberapa halangan-halangan yang dilalui. Maka dari itu diperlukan juga mental yang siap untuk menghadapi hal tersebut.

Keempat, mencoba memahami dan menghargai prespektif atau pandangan orang lain terhadap kita. Setiap orang itu memandang kita dengan berbeda-beda pendapat, kita tidak bisa memaksakan semua orang untuk menyukai kita, setidaknya kita selalu berusaha berbuat baik dan belajarlah mendengarkan pendapat dan nasihat orang lain.

Dengan hal-hal tersebut bisa dijadikan langkah-langkah kita dalam berproses menjadi dewasa, memang sulit, namun yang dijelaskan tersebut bukan berarti menjadikan seseorang berpikir lebih baik kembali ke masa kecil dan menjadikan bahwa dewasa itu sesuatu yang sangat menakutkan, tapi bukan juga menjadi alasan untuk bebas melakukan hal-hal yang dapat pengaruh buruk bagi orang lain. Maka, jadilah dewasa yang bijak dan menyenangkan.

Biodata Penulis:

Faninda Agustin adalah seorang Mahasiswi Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri, prodi Pendidikan Agama Islam.

© Sepenuhnya. All rights reserved.