5 Hal yang Menarik Hidup di Pondok Pesantren

Hal yang Menarik Hidup di Pondok Pesantren | Pengalaman menjadi seorang santri memiliki cerita tersendiri yang mungkin tidak semua orang merasakan ...

Pengalaman menjadi seorang santri memiliki cerita tersendiri yang mungkin tidak semua orang merasakan. Pahit manis kehidupan seorang santri itu sangat sulit untuk dilupakan. Banyak kenangan yang masih sangat terngiang-ngiang mungkin sampai kapanpun. Menjadi santri otomatis akan lebih mandiri karena jauh dari orang tua dan kerabat.

Tapi aku tidak merasa hidup sendiri karena ustaz/ustazah pengasuh dan teman-teman di sekelilingku sangat baik dan aku sudah menganggap seperti keluarga keduaku.

Suka Duka menjadi Santri

Walaupun banyak/sebagian orang yang menganggap pondok itu seperti dikurung karena disiplin dan peraturan yang sangat ketat. Tetapi di balik semua itu ada pendidikan untuk seorang santri menjadi disiplin dan mengikuti aturan pondok pesantren.

Pada saat kita berada di lingkungan berbeda, maka di situlah kita beradaptasi dengan orang-orang yang berbeda sikap, tingkah laku dan kebiasaan. Tapi aku cepat menyesuaikan diri terhadap lingkungan di Pondok Pesantren sampai belum bisa move on dengan beberapa hal yang ada di Pondok Pesantren.

Hal yang Menarik Hidup di Pondok Pesantren

Ketika orang mendengar kata “Pesantren” pasti mereka akan berfikir hal yang membosankan karena kehidupan pesantren penuh dengan aturan.

Eits jangan salah, meskipun tak sebebas sekolah luar, tapi ada hal-hal yang hanya dirasakan bagi orang yang pernah mondok aja lho. Penasaran, kan? Ini dia 5 hal yang menarik hidup di Pondok Pesantren yang pernah aku alami.

1. Kehilangan Sandal

Yap, tragedi kehilangan sandal tuh hal yang sering terjadi apa lagi di pondokku, buat kalian yang pernah merasakan mondok gimana nih di pondok, bener nggak nih?

Awalnya kejadian ini disebabkan oleh satu orang yang kehilangan sandalnya entah dimana pun itu. Si pemilik yang kehilangan pun menggunakan sandal milik orang lain dan begitulah seterusnya terjadi hingga ada seseorang yang sadar bahwa itu termasuk mencuri, maka berakhir. Jika tidak maka kejadian ini akan terus mengular panjang.

Anehnya sandal-sandal yang tertukar seringkali tidak ditemukan oleh pemiliknya walaupun kita tinggal di tempat yang sama lho. Misterius bukan?

Tragedi ini banyak dialami para santri, dan di Pondokku itu santri putra dan santri putri selingkup, jadi wajar banget kalau sandal bisa ketukar-tukar sana anak santri putra.

Pernah nih suatu saat, jadwalku untuk piket ambil nasi ke dapur, dan dapur pusat bertempat di Asrama Putra, otomatis aku harus memakai sandal ke Dapur. Saat aku kembali dari dapur menuju pintu masuk Asrama Putri, aku melepas sandalku dan aku tinggalkan begitu saja di depan pintu tersebut sampai akhirnya aku lupa mengambilnya.

Nah, karena di Pondokku tidak banyak aktivitas yang menggunakan sandal tapi sekalinya memakai sandal kemungkinan hilang itu sangat besar. Posisi sandalku di depan pintu masuk Asrama Putri atau di area santri putra karena posisinya pintu berbatas area santri putra dan santri putri.

Beberapa hari kemudian aku baru ingat kalau sandalku ketinggalan, dan saat itu juga aku melihat penampakan sandalku berwarna hitam bermerek swallow yang di sampingnya tertera jelas namaku berhuruf kapital "ALYAP" sedang dipakai oleh salah satu santri putra yang ternyata itu temanku seangkatan yang pada saat itu kami anak kelas 12 akhir.

Sandalku menjadi sedikit melebar karena temanku kakinya lebih besar dan lebar dariku, tapi karena sudah terlanjur dan sandalnya sudah melar, aku berusaha mengikhlaskan saja tentang sandal itu.

2. Mengantuk Everywhere!

Jika waktu istirahat kurang maka dampaknya akan mengantuk setiap waktu. Ada yang tiba-tiba terjatuh saat lagi sholat karena tertidur, bahkan sampai pura-pura pingsan juga saking malunya menanggung nasib karena ketiduran saat sholat.

Ada juga yang melakukan gerakan sholat yang tidak sesuai dengan urutannya lho. Ada juga yang berjalan sambil tidur.

Dimanapun tempatnya aku bisa mengantuk bahkan sampai tertidur. Misal saat sholat subuh, karena aku dan teman-temanku wajib datang ke masjid sebelum sholat subuh dimulai atau biasanya kami ke masjid pada saat waktu tahajud.

Setiap sholat kami diwajibkan untuk berjamaah di masjid. Banyak dari santri putri itu kalau sholat subuh di rakaat terakhir atau waktu duduk sebelum salam merasa sangat berat, banyak yang sampai ketiduran walaupun sebenarnya tidak boleh ya guys seperti itu tapi nggak tau kenapa kejadian seperti itu sering terjadi pada santriwati.

Apalagi setelah selesai salam banyak nih dari santriwati yang langsung merebahkan badan diatas sajadah tapi, kalau aku pastinya menyempatkan untuk berdoa barulah setelah itu aku tidur seperti santriwati lainnya.

Tidak hanya itu, kejadian mengantuk everywhere juga sering terjadi di dalam kelas ketika jam kosong. Bahkan ketika ustaz atau ustazah sedang berada di dalam kelas masih sempat mengantuk dan hampir tertidur.

3. Rebutan mandi

Salah satu hal lucu yang aku dan teman-temanku rasakan ketika mondok adalah rebutan mandi.

Yak, rebutan mandi ini selalu terjadi bahkan hampir setiap hari. Saking banyaknya santri yang mengakhirkan mandi atau mandinya mepet apel sebelum masuk sekolah, jadi Kamar Mandi jadi banyak orang yang mengantri, maka harus pintar-pintar dalam mengambil kesempatan untuk mandi sebelum kehabisan air dan waktu.

Hal ini banyak terjadi pada kelas 12 akhir yang malas mandi.

Bagian terlucu adalah ketika sedang mengantri, tapi yang mengantri bukan orangnya melainkan adalah gayung, ember, handuk atau peralatan mandi lainnya, bahkan apapun dijadikan sebagai tanda bahwa kamar mandi tersebut sudah ada yang punya (antri).

Drama rebutan mandi ini hanya ada dua pilihan, rebutan mandi atau tidak mandi. Pernah mengalami?

4. Antri makan

Setiap hari ada aja drama antri makan saat aku dan teman-temanku mondok. Panjang tidaknya antrian saat waktu makan tiba tergantung apa lauk pada hari itu.

Jadi karena lauknya sudah ditetapkan dari pondok, ketika lauknya enak dan pasti para santriwati banyak yang berselera untuk mengantri makan, aku juga tidak kalah cepat untuk segera bergegas mengantri mengambil nasi dan lauk.

Karena kamarku bawah tepatnya di kamar nomer satu dan pembagian makanan berada di depan antara kamar 2 dan 3, sedangkan teman-teman makanku berada di kamar lantai 2, jadi aku harus gercep dalam hal mengantri makan.

5. Kehilangan makanan

Kehilangan makanan ini termasuk salah satu hal yang unik yang aku alami selama mondok di Pondok Pesantren, nggak akan terlupakan.

Ya, aku dan para santri lain pastinya akan dikirimi bingkisan oleh keluarganya berupa makanan dan kebutuhan lainnya selama di Pondok. Bagi yang memiliki aktivitas ekskul, maka bingkisan tersebut biasanya diletakkan di depan lemari terlebih dahulu dan akan disimpan sampai kegiatan selesai.

Namun jangan terkejut jika bingkisan itu sudah berantakan dan berkurang isinya, seperti dicakar kucing, dimakan tikus ataupun teman sekamarku sendiri pelakunya. Karena jika ada makanan di area tengah kamar itu artinya milik bersama. Karena santri selalu lapar dimanapun dan kapanpun.


Bagaimana suka duka menjadi santri, unik, kan? Aku sangat merasakan kerinduan terhadap hal-hal yang unik seperti halnya yang aku ceritakan di atas.

Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal menarik dan nggak kalah unik lainnya tapi pada intinya hal-hal yang menarik itulah yang membuatku sangat betah dan tidak bosan berada di Pondok Pesantren.

Biodata Penulis:

Alya Putri Sulistyawati berasal dari Karanganyar, Jawab Tengah. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Pendidikan Bimbingan dan Konseling di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.