Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Apa Itu Paradoxical Undressing?

Banyak orang berpikir bahwa orang yang kedinginan akan menutup badannya dengan pakaiannya dengan erat dan meringkuk agar bisa menghangatkan ....

Beberapa tahun belakangan ini, beredar kabar tentang seorang pendaki Gunung Lawu yang ditemukan tewas di area sekitar puncak. Kabarnya, ia mendaki bersama kelima orang temannya pada Sabtu (5/7/2020) dan hilang setelah menemani rekan pendakinya buang air kecil.

Pencarian pun dilakukan dan korban ditemukan meninggal dalam kondisi telentang, mengenakan celana jins, dan telanjang dada, Senin (6/7/2020). Para ahli menduga bahwa korban sempat mengalami paradoxical undressing.

Apa Itu Paradoxical Undressing?

Sebelum mati kedinginan, seseorang akan mengalami fenomena Paradoxical Undressing atau Paradox Melepas Pakaian, dan bahkan menunjukkan Senyum Bahagia.

Beberapa waktu yang lalu, sebuah video beredar online menunjukkan seorang pria yang meninggal di luar ruangan dan ditemukan kaku, dengan pakaian terlepas hingga kemeja dan celana pendeknya. Dilaporkan bahwa pria itu mabuk pada malam sebelumnya dan pingsan di luar ruangan.

Paradoxical Undressing

Banyak orang berpikir bahwa orang yang kedinginan akan menutup badannya dengan pakaiannya dengan erat dan meringkuk agar bisa menghangatkan diri. Namun pada kenyataannya, dalam ilmu forensik ada istilah profesional yang disebut Fenomena Paradoks Membuka Baju, yaitu, sebelum seseorang mati beku, akan menanggalkan pakaiannya, dengan senyum di wajahnya.

Sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan forensik Jerman menganalisis 69 kasus hipotermia dan menemukan bahwa seperempat dari pasien secara sukarela melepas pakaian mereka sebelum meninggal.

Alasan fenomena ini terkait dengan pembuluh darah di ujung bagian tubuh atau kulit.

Ketika orang merasa kedinginan, yang terpenting adalah memastikan otak, organ dalam dan organ utama lainnya tetap bekerja, sehingga pembuluh darah di ujung tubuh akan otomatis berkontraksi untuk memastikan aliran darah yang cukup ke organ utama.

Dalam keadaan stres yang berkepanjangan ini, otot-otot yang menyempitkan pembuluh darah akan mengalami kelelahan dan tidak dapat bekerja lagi, serta perlu melakukan istirahat. Pada saat ini pembuluh darah di permukaan tubuh akan terbuka semua, sehingga darah cepat mengalir ke ujung anggota badan, keadaan dingin jangka panjang yang dirasakan oleh tubuh langsung dialiri oleh darah hangat, menghasilkan sensasi ilusi sangat panas.

Ketika sinyal ini dikirim kembali ke otak, otak akan mengirimkan instruksi yang salah ke tubuh, sehingga orang tersebut akan berpikir itu sangat panas, oleh karenanya untuk segera melepas semua pakaian.

Pada titik ini, orang-orang di ambang mati kedinginan akan berjuang untuk bangun dan menanggalkan pakaian mereka, berpikir bahwa melepas pakaian mereka akan lebih nyaman, menunjukkan ekspresi lega, sehingga begitu banyak orang mati kedinginan dengan senyuman.

Namun, begitu pakaian dilepas, suhu tubuh turun lebih drastis dan tidak butuh waktu lama untuk mengakibatkan kematian.

Renanda Asfarina Kaffin Abidin Hasyi

Biodata Penulis:

Renanda Asfarina Kaffin Abidin Hasyi lahir di Yogyakarta dan menetap di Surakarta. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 di Pendidikan Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.