Kegembiraan Anak Sebagai Indikasi Rasa Nyaman dalam Proses Belajar Anak di Sekolah

Kegembiraan adalah sebuah situasi yang dihasilkan dari hal-hal yang menyenangkan, baik dari luar maupun dari dalam diri individu. Kegembiraan ....

Kegembiraan adalah sebuah situasi yang dihasilkan dari hal-hal yang menyenangkan, baik dari luar maupun dari dalam diri individu. Kegembiraan merupakan suatu keadaan pikiran atau gambaran dari apa yang dirasakan, dilihat dan didengar oleh seorang individu yang menghasilkan tanda-tanda fisik maupun bahasa yang menyenangkan.

Pernah saya mengamati siswa-siswi di TK Aisyiyah 14 Kedungwuluh dari awal dibukanya pembelajaran hingga saat proses pembelajaran sampai penutupan pembelajaran, dapat saya lihat kegembiraan anak dalam mengikuti proses pembelajaran dari guru.

Dan perlu diketahui juga, anak yang gembira akan cenderung lebih aktif dalam bergerak dan berekspresi sedangkan anak yang kurang energik atau kurang gembira cenderung akan lebih pasif dalam merespon guru, berekspresi, dan juga cenderung menjauhkan diri dari teman dan gurunya.

Dan di sinilah peran guru yang sebenarnya, yaitu melakukan pendekatan dengan peserta didiknya agar terciptanya perilaku yang sesuai dan tercapainya tujuan pendidikan.

Definisi Kegembiraan Anak

Anak Usia Dini dalam mengekspresikan dirinya nyaman terhadap apa yang dia rasakan, ia dengar, dan dia lihat adalah melalui tawa, caranya bersosialisasi, dan apa saja perangai yang ia lakukan yang berkaitan dengan hal-hal yang menyenangkan.

Faktor Kegembiraan Anak di Sekolah

Kegembiraan anak dirangsang dengan adanya interaksi anak dengan guru, teman, maupun apa yang ia mainkan dengan model yang monoton dan biasanya berlangsung cukup lama.

Berbagai hal yang membuat anak merasa gembira dan nyaman dalam proses belajar di kelas di antaranya:

  1. Belajar dengan metode yang bervariasi dan menyenangkan;
  2. Belajar dengan tempat yang bervariasi dan meningkatkan imajinasi anak;
  3. Alat pembelajaran yang menarik dari segi bentuk, suara, tampilan, maupun warna;
  4. Gerakan-gerakan belajar atau nyanyian yang menyenangkan;
  5. Guru yang energik dan menyenangkan dalam memberikan stimulasi pembelajaran;

Hal yang terjadi jika anak gembira dan merasa nyaman dalam belajar:

  1. Meningkatnya daya imajinasi anak;
  2. Kemampuan anak dalam menangkap apa yang ia lihat, dengar, maupun rasakan;
  3. Meningkatkan gairah anak dalam memperhatikan apa yang di sampaikan oleh guru;
  4. Meningkatkan, keinginan, kemampuan dan keterampilan anak dalam mengeksplorasi segala hal;

Dari paparan di atas, dapat dipahami bahwa kegembiraan anak merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran anak di sekolah.

Hal yang mungkin terjadi jika anak tidak gembira atau merasa tidak nyaman dalam belajar:

  1. Kehilangan semangat dalam melakukan proses belajar;
  2. Sulit untuk fokus lebih lama dengan apa yang guru sampaikan;
  3. Anak akan enggan untuk berekspresi di dalam proses belajarnya;
  4. Keterampilannya terbatas karena ia merasa tidak nyaman dengan apa yang seharusnya ia lakukan;
  5. Terganggunya penyesuaian diri anak terhadap lingkungan di sekolah maupun kelas;
  6. Anak akan mudah mengekspresikan kekesalannya terhadap teman, guru maupun bina damping;
  7. Interaksi terhadap teman maupun guru akan menurun karena ketidaknyamanannya dengan lingkungan;
  8. Tingkat kepedulian anak terhadap sesuatu di sekitarnya berkurang;
  9. Memicu tumbuhnya sikap yang anmoral;
  10. Memicu stress atau terganggunya emosional anak;

Dari uraian di atas, perlu diketahui juga bahwa kegembiraan merupakan indikasi dari rasa nyaman dengan apa yang individu rasakan. Kegembiraan dapat menghasilkan suatu sikap dan hal-hal yang menyenangkan lainnya.

Sebagai salah satu faktor yang menjadi indikasi suksesnya praktek dalam pembelajaran diperlukan adanya pembaruan atau modifikasi terhadap model pembelajaran agar anak mampu berekspresi serta mengeksplorasi lebih jauh tentang apa yang menurutnya menyenangkan.

Proses Belajar Anak di Sekolah

Ketika hal atau model yang disampaikan guru menarik untuk didengar, dilihat, dan dirasakan anak, maka konsentrasi dan fokusnya terhadap arahan guru juga akan meningkat sehingga apa yang disampaikan guru akan jauh lebih maksimal dalam ditangkap oleh peserta didik.

Ketika anak merasa nyaman di lingkungannya, maka anak pun akan menciptakan kenyamanan dan membagikannya kepada teman-teman sebayanya yang lain dan anak akan terhindar dari sikap yang kurang baik yang nantinya juga dapat mempengaruhi teman-temannya yang lain.

Rasa nyaman dan gembira pun akan menciptakan keselarasan tubuh dengan lingkungan dan proses pembelajaran, dikarenakan energi yang dihasilkan dari rasa tersebut mampu meningkatkan kemampuan-kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas belajar yang lebih semangat.

Harapan saya untuk pendidikan, khususnya Pendidikan Anak Usia Dini adalah dapat meningkatnya kualitas pendidik yang lebih mumpuni dan mampu memahami kurikulum serta metode pendidikan yang menyenangkan tetapi bernilai ilmu bagi peserta didik khususnya di Taman Pendidikan Anak Usia Dini. 

Sekian, esai yang saya buat. Semoga dapat menambah wawasan, pengalaman, dan pemahaman agar dapat nantinya kita diskusikan bersama dan dibagikan kepada orang lain. Terimakasih.

Biodata Penulis:
Andika Apri Nur Faizal saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN Prof. K. H SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO.
© Sepenuhnya. All rights reserved.