Puisi: Hujan (Karya Soni Farid Maulana)
Puisi | Hujan | Karya | Soni Farid Maulana |
Hujan
Hujan curahkan berkahmu yang hijau
Ke lembah hatiku. Puaskanlah dahaga akar tumbuhan
Agar hidup senantiasa segar membaca matahari
Menghapus jerit kepedihan waktu di batin.
Di pinggir jendela kuingat benar tahun lalu
Aku masih kanak. Bersenda-gurau, bernyanyi-riang
Memutar-mutarkan payung hitam pulang sekolah
Di bawah berkahmu yang segar dan hijau
Hingga di rumah kurasakan benar hangatnya api
Di pendiangan, seperti kini hangatnya kekasihku
Meremas gairah hidupku. Mekar, membenihkan
Beribu makna ketunggalan cinta kau dan aku. Hujan,
Puaskanlah dahaga akar tumbuhan, agar berbuah
Dan aku senang mendengarkan rengekan kekasihku, mesra
Minta dikupaskan barang sebiji apel
Yang nampak lebih bermakna di sebelah pisau berkilat
Kekasihku pun terisak. Mendengarkan seratus ciuman
Ke mulutku. Paham makna ketiadaan esok hari!