Ada Apa dengan Musik Pop Indonesia?

Bisakah Indonesia Pop bisa menyamai kedudukan K-Pop di kancah Internasional dan apakah bisa dilihat atau bahkan tembus di mata dunia, dan apabila ...

Indonesia merupakan salah satu negara dengan berbagai keanekaragaman. Salah satu dari keanekaragamannya terletak pada bidang musik. Ada banyak sekali genre musik yang ada di Indonesia. Berbagai genre tersebut  sangat digemari oleh muda-mudi dan orang yang sudah tua sekalipun. Apalagi musik dangdut yang memiliki ciri khas, dengan alat musik seperti gendang yang selalu identik di setiap acara perdangdutan.

K-Pop (atau yang sering disebut Korea Pop) merupakan jenis genre musik yang mendunia. Bukan hanya di negara Korea sendiri, namun telah dikenal oleh orang-orang di berbagai dunia. Dalam suatu kasus, salah satu artis K-Pop seperti BLACKPINK. Siapa yang tidak mengenal BLACKPINK, salah satu dari sekian banyaknya idol K-Pop yang telah berhasil mengepakkan sayapnya di kancah internasional.

BLACKPINK

Namun, bisakah Indonesia Pop bisa menyamai kedudukan K-Pop di kancah Internasional dan apakah bisa dilihat atau bahkan tembus di mata dunia, dan apabila bisa, apakah ada jaminan bahwa akan sesukses musik di luar sana seperti musik K-Pop. Ada banyak sekali persepsi di bagian ini. Namun, secara kasus yang bisa dilihat di lapangan, sangat susah sekali untuk Indonesia Pop bisa tembus di kancah internasional bahkan bila ada pikiran untuk menyamai lagu K-Pop.

Hal tersebut dilandasi oleh berbagai banyaknya faktor, yang membuat kita melihat dan tahu bahwa sulit untuk musik kita tembus di kancah internasional, walaupun apabila mungkin ada yang bisa tembus di kancah internasional itupun bisa dihitung jari.

Hal ini  bisa kita lihat dari data di lapangan bahwa standar kecantikan kita bisa dikatakan tidak seperti orang Korea yang berkulit putih, awet muda, dan tentu bermata indah.

Sebuah penelitian dilakukan kepada wanita-wanita Asia berusia 20-33 tahun dari Korea Selatan, China, dan Jepang. Dalam penelitian ini, ditemukan wanita yang menganggap kecantikan sebagai sebuah superioritas (competitive advantage) lebih sering memiliki negative body image. Jadi, beauty standard itu tidak ada, namun hal tersebut menjadi ada karena persepsi dalam setiap orang.

Perihal konten-konten Indonesia yang masih sangat terbatas dalam penerjemahannya. Hal ini dikarenakan penonton musik yang melihat kebanyakan orang-orang dari negara itu sendiri. Kalaupun ada, mungkin hanya beberapa lagu yang ditunjukkan secara universal.

Berbeda dengan para idol K-Pop, di setiap konten yang mereka buat selalu menyediakan berbagai subtitle, hal ini membuktikan bahwa mau sampai mana dan kepada siapa konten ini ditunjukkan.

Para idol K-Pop menyasarkan konten mereka bukan hanya dari negaranya, melainkan dari berbagai negara di dunia.

Lalu pembuatan konten di Indonesia belum beranak di tingkat internasional, sebab seperti yang diketahui bahwa konten-konten yang ada pada Indonesia Pop masih memuat nilai dari norma-norma yang ada. Konten-konten tersebut masih belum bisa sebebas konten di Korea. Sehingga apabila Indonesia Pop ingin seperti Korea Pop maka diharuskan untuk dapat keluar dari batas-batas norma yang ada. Namun bagi warga negara sendiri, norma-norma yang ada sudah menjadi identitas bangsa.

Kreativitas dalam menggabungkan lagu dan keterampilan daerah merupakan faktor paling penting dalam memasarkan sebuah karya musik. Dalam hal ini K-Pop telah menerapkan hal tersebut dengan menampilkan musik yang menggunakan unsur bahasa mereka yakni Bahasa Korea yang digabungkan dengan Bahasa Inggris atau Bahasa lain selain Bahasa Korea.

Selain itu kekreativitas mereka bisa kita lihat pada model pakaian yang mereka gunakan, yang merupakan pakaian dengan brand-brand ternama eropa. Dengan diberi sentuhan model pakaian, bisa lebih menarik minat penonton, terkhusus para penggemar di dunia fashion.

Cara mereka mengekspresikan karya mereka secara detail dan rinci belum bisa dibandingkan dengan musik Indonesia Pop. Dalam Indonesia Pop juga menggunakan produk brand-brand, namun dalam pembuatan karya, Indonesia Pop belum sedetail K-Pop, yang mana dalam setiap karya selalu dipikirkan dari awal hinggal akhir dampaknya.

Sehingga dalam hal ini memang benar terbukti, bahwa untuk saat ini, Indonesia Pop belum bisa tembus di kancah internasional seperti K-Pop, sebab hal tersebut dapat kita lihat dari persepsi masyarakat tentang beauty standard, lalu kesiapan dalam menghasilkan karya musik yang arus berisi detail-detail dan sasaran lagu tersebut ditunjukkan. Dan rasa keberanian dalam mengekspresikan sebuah karya musik yang memang harus ada. Walaupun apabila Indonesia Pop telah berani keluar dari batas zona nyaman sangat diharapkan bahwa Indonesia Pop dapat memasuki gerbang di kancah internasional.

Fauziyah Salma Putri

Biodata Penulis:

Fauziyah Salma Putri lahir pada tanggal 27 Februari 2005 di Rembang. Ia saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.