Pengaruh AI Terhadap Moralitas dan Perilaku Manusia

Sehebat apapun AI dalam menyelesaikan semua tugas dan permasalahan yang ada, tapi ia tidak bisa membentuk karakter manusia. AI hanya dapat ...

Semakin berkembangnya  zaman di era modern ini, banyak  berkembang pula teknologi terlebih berbasis AI. Sehingga banyak pihak yang terbantu dengan adanya AI. Karena teknologi ini mengacu pada kecerdasan yang ditunjukkan oleh mesin atau perangkat lunak, yang berlawanan dengan kecerdasan alami yang ditunjukkan oleh manusia atau biasa disebut dengan teknologi pintar.

Pengaruh AI Terhadap Moralitas dan Perilaku Manusia

Namun, pengaruh AI terhadap moralitas dan perilaku manusia saat ini sedang menjadi topik perdebatan yang hangat dibicarakan. Beberapa dampak positif  dari adanya AI, yaitu:

1. Mempermudah Pembelajaran

AI dapat menyesuaikan materi pembelajaran yang dibutuhkan oleh para siswa atau mahasiswa dalam memahami materi yang belum mereka pahami.

2. Ketepatan dan Keakuratan

AI memiliki ketepatan dan keakuratan dalam mengerjakan tugasnya karena sudah diprogramkan untuk hal tersebut.

3. Menggantikan Tugas Manusia

AI dapat menggantikan tugas manusia yang bersifat rutinitas, seperti proses koreksi dan penilaian hasil belajar siswa. Biasanya juga AI banyak ditemukan di berbagai perusahaan atau di bidang-bidang tertentu.

4. Efisiensi dalam Berbagai Sektor

AI dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam berbagai sektor karena dengan adanya AI dapat mengurangi pengeluaran biaya dan lebih mempersingkat waktu.

5. Memberikan Kemudahan dan Kenyamanan

Dengan adanya AI, kita lebih mudah dalam mengerjakan sesuatu serta memberikan  kenyamanan bagi penggunanya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain dampak positif dari adanya AI, ada juga dampak negatif yang ikut menyeimbangkan, di antaranya:

1. Kemalasan Guru dan Murid

Penerapan AI dapat membuat guru dan murid menjadi lebih malas karena mereka lebih mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas yang ada.

2. Menghilangkan Pekerjaan Manusia

Dengan adanya penggunaan AI, banyak menghilangkan peran manusia, seperti yang sering ditemukan yaitu urusan administrasi yang menghilangkan peran tata usaha.

3. Tidak Memiliki Common Sense

AI tidak memiliki kemampuan untuk memahami tujuan dari informasi yang dibuat, karena pemahaman menyeluruh hanya bisa dimiliki manusia.

4. Peningkatan Pengangguran

Dengan adanya AI, banyak meningkatkan pengangguran di masyarakat, karena tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia dapat dikerjakan oleh mesin dengan lebih efisien dan praktis.

Setelah pemaparan di atas, ternyata banyak ditemukan dampak negatif daripada dampak positif di lingkungan masyarakat. Mereka cenderung menggunakan kepintaran teknologi untuk memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka tanpa memberikan dampak yang positif. 

Sehingga penting untuk mempertimbangkan penggunaan AI dengan bijaksana dan memastikan bahwa pengembangan dan penggunaannya sejalan dengan etika moral dan hukum. Selain itu, keluarga juga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai dan norma positif anak serta membatasi penggunaan teknologi dengan mempertimbangkan manfaat dan mudarat yang akan diperoleh.

Karena jika tidak demikian, mereka yang menggunakan AI cenderung memiliki temperamental yang buruk yang mana dapat mengubah pola pikir mereka.

Sehebat apapun AI dalam menyelesaikan semua tugas dan permasalahan yang ada, tapi ia tidak bisa membentuk karakter manusia. AI hanya dapat memberikan materi beserta penjelasan tanpa memberikan praktik. Tetapi tidak dengan guru, ia bisa memberikan materi dan penjelasannya dengan memberikan praktik, sehingga bisa membentuk karakter manusia.


Rifki Taufiqul Hafizh

Biodata Penulis:

Rifki Taufiqul Hafizh, lahir di Kota Pemalang pada 4 September 2005. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa semester satu, program studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.