Membongkar Kebenaran di Balik Mitos

Membongkar kebenaran di balik mitos adalah topik yang menarik dan penting. Dengan melihat mitos dari berbagai sudut pandang, kita dapat menghargai ...

Sebagai warga negara Indonesia pastinya kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya mitos. Mitos itu merupakan bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya.

Biasanya mitos diturunkan secara lisan. Dengan menelusuri akar sejarah dari mitos tertentu, kita dapat memahami konteks budaya dan lingkungan di mana cerita-cerita ini muncul.

Melalui penelitian mendalam terhadap sumber-sumber sejarah, kita dapat menemukan bukti-bukti yang mengungkap kebenaran di balik mitos-mitos ini. Apakah mereka berakar pada peristiwa sejarah nyata atau hanya imajinasi masyarakat pada masa lampau?

Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi beberapa mitos yang telah lama ada di masyarakat dan mencoba menggali kebenaran di balik mereka. Dengan meneliti asal usul, makna, dan relevansi mereka, kita dapat mengungkap kebenaran yang mendasari mitos tersebut.

1. Larangan untuk Memakai Baju Hijau di Pantai Selatan

Siapa sih yang tidak tahu dengan mitos ini? Sebagai warga Indonesia tentunya larangan ini sudah sering kita dengar. Konon katanya orang-orang yang memakai baju hijau di Pantai Selatan akan diculik oleh Nyi Roro Kidul. Namun sebenarnya hal ini tidak benar lho sobat.

Membongkar Kebenaran di Balik Mitos

Tujuan dibuatnya larangan ini sebenarnya untuk menghindari kesulitan dalam mencari orang yang tenggelam, mengingat bahwa laut berwarna hijau kebiruan tentunya akan sangat sulit untuk menolong orang yang memakai berwarna hijau apabila mereka terbawa arus. Oleh karena itu larangan ini sebenarnya berlaku untuk semua pantai, tidak hanya Pantai Selatan saja.

2. Membuang Air Panas di Wastafel

Sering kali kita mendengar bahwa membuang air panas di wastafel mampu menyebabkan penghuni/jin di saluran pipa mengamuk dan mengganggu kita.

Faktanya mitos ini diciptakan untuk melarang kita agar tidak membuang air panas langsung ke wastafel. Karena saluran pipa air dapat meleleh dan berujung pipa yang bocor. Alangkah baiknya jika kita membiarkan air tersebut dingin terlebih dahulu.

3. Menyapu Tidak Bersih

Para perempuan pastinya sering ditegur orang tuanya untuk menyapu lebih bersih agar tidak mendapat suami yang berjenggot. Tentunya hal ini sama sekali tidak ada korelasinya.

Mitos ini sebenarnya bertujuan agar memotivasi mereka untuk bisa menyapu lebih bersih. Namun bukannya memotivasi, mitos ini malah mendiskriminasikan bahwa pria yang berjenggot itu jelek. Nyatanya jelek atau gantengnya seseorang itu relatif.

4. Duduk di Atas Bantal Bisa Bisulan

Menurut mitos yang sering beredar, duduk di atas bantal dapat membuat bisul di bagian belakang. Namun, hal ini tidak benar, sama sekali tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan duduk di atas bantal bisa menyebabkan bisul. Tetapi mitos ini memiliki makna yaitu bantal yang biasa digunakan di kepala tidak akan sopan apabila diduduki.

5. Mandi di Malam Hari

Mandi di malam hari dipercaya oleh masyarakat dapat mengundang makhluk halus dan mendatangkan penyakit.

Untuk mitos ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah, karena mandi di malam hari memang kurang dianjurkan karena dapat mengakibatkan rematik yang disebabkan oleh suhu air yang menjadi dingin apabila di malam hari.

6. Larangan untuk Tidak Memotong Kuku di Malam Hari

Hingga sekarang, mitos ini masih banyak beredar dan dianut oleh masyarakat Indonesia. Ternyata, larangan ini bukan karena ada unsur mistis atau sejenisnya, melainkan pada zaman dahulu ketika lampu dan listrik belum ada, maka hanya lampu teplok atau lilin saja yang digunakan sebagai penerangan di kala malam. Dan ketika memotong kuku, maka dikhawatirkan mata tidak dapat melihat dengan jelas, sehingga melukai diri sendiri.

7. Ketindihan

Ketika tidur terkadang badan kita terasa berat, tidak dapat bergerak atau bersuara serta melihat sosok-sosok menyeramkan, itu adalah tanda dari tindihan karena ulah makhluk halus. Namun Menurut dunia medis, hal tersebut dinamakan dengan sleep paralysis yang disebabkan karena ketidakseimbangan antara sinyal yang masuk dan keluar dari dalam otak.

Dikarenakan hal itu, maka organ tubuh tidak dapat menerima perintah otak dan membuatnya tidak dapat bergerak. Tidak hanya itu saja, karena sinyal yang kacau tersebut, membuat seseorang berhalusinasi seperti mendengar suara atau melihat sosok misterius.

Membongkar kebenaran di balik mitos adalah topik yang menarik dan penting. Dengan melihat mitos dari berbagai sudut pandang, kita dapat menghargai warisan budaya dan sejarah yang kita miliki. Namun, hidup dalam ketakutan dan percaya dengan hal hal yang tidak nyata, mampu menghambat kemajuan kita.

Jika diamati dengan seksama, mitos yang dibuat nenek moyang kita bertujuan untuk menuntut kita agar menjauhi hal-hal yang berdampak negatif, hanya saja mereka menambahkan balutan kata-kata berupa ancaman yang sama sekali tidak ada hubungannya, tentunya hal ini akan tersebar secara lisan dan menjadikannya sebuah kepercayaan.

Dengan demikian, kita dapat menghargai dan memahami mitos dengan lebih baik, mengambil hikmah dari pesan-pesan yang ingin disampaikan, sambil memisahkan kebenaran dari imajinasi.

Ananda Ihza Wirabuana

Biodata Penulis:

Ananda Ihza Wirabuana lahir pada tanggal 25 Oktober 2005. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Ananda Ihza adalah seorang penikmat film dan penggemar berat Christopher Nolan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.