Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Yang Dirasakan Mahasiswa Laju: Antara Perjalanan dan Perjuangan Kuliah

Mahasiswa laju pastinya harus siap sedia jas hujan dong di joknya. Tapi apakah ia akan menerjang derasnya hujan dan melawan dingin atau memilih ...

“Enak gak si jadi anak laju?”

“Emang kamu nggak capek?”

“Kenapa nggak ngekos aja sih”

“Kamu mah enak pulang terus”

“Tapi kamu kuat banget sih”

“Semangat anak laju”

Nah itu semua yang sering didenger mahasiswa laju, ada yang nyemangatin, ada yang nyaranin kenapa nggak ngekos saja, itu sudah hal biasa bagi mahasiswa laju. Kalian sebagai anak kos pastinya sering dong muncul pertanyaan kayak gitu.

Tapi sebelum itu, kata laju atau disebut juga PP (pulang pergi) memiliki makna pulang pergi ke suatu tempat dalam waktu satu hari. Laju tidak hanya dilakukan oleh orang yang jarak tujuannya dekat, bahkan yang jarak tujuannya jauh pun juga bisa, dan itu dilakukan dengan berbagai macam alasan. 

Kalau laju jarak tujuannya dekat tidak masalah bukan? Namun bagaimana yang jarak tujuannya jauh? Nah itu termasuk risiko yang harus dipikirkan matang-matang oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa baru untuk mengambil keputusan bahwa dirinya akan laju atau kos saja.

Yang Dirasakan Mahasiswa Laju
sumber gambar: uns.ac.id

Kalian pernah kepikiran nggak sih apa yang dirasakan mahasiswa laju. Apakah rasanya sama seperti mahasiwa yang ngekos hanya beda di perjalanan? Apakah malah lebih enak, atau bahkan yang dirasakan mahasiswa laju tidak terpikiran sama sekali oleh mahasiswa yang ngekos. Nah di sini akan kita bahas lebih lanjut apa saja yang dirasakan mahasiswa laju, di antaranya:

1. Saat Pertama Kali Menjalani Kuliah

Untuk mahasiswa yang jarak rumah ke kampusnya jauh dan memutuskan untuk laju pastinya belum terbiasa dengan keseharian barunya. Yang harus rela duduk di motor hampir satu jam atau bahkan ada yang lebih untuk sampai ke kampus. Dan pastinya harus berangkat lebih awal dari yang lain.

Misal nih ada kelas jam 10, perjalanan kita buat satu jam gitu ya, jadi kan paling nggak dari rumah jam 9, tapi itu terlalu mepet, jadi lebih awal lagi buat berangkat.

Belum lagi kalau ada kelas pagi, di saat teman-teman yang ngekos masih santai-santai di kos, mahasiswa laju harus udah siap lebih awal.

2. Saat Musim Hujan sepeti Saat Ini

Mahasiswa laju pastinya harus siap sedia jas hujan dong di joknya. Tapi apakah ia akan menerjang derasnya hujan dan melawan dingin atau memilih untuk meneduh terlebih dahulu. Nah itu juga pilihan bergantung pada masing-masing orang.

Sering terjadi juga nih kayak gini. Dari kampus hujan, nah si mahasiswa ini memutuskan untuk menerjangnya dari pada menunggu reda yang nggak tahu sampai kapan. Nah kan sudah pakai jas hujan ya, tapi ternyata ketika di pertengahan perjalanan benar-benar kering jalannya. Dan dia otomatis kayak gimana malu gitu lah nggak hujan masak pakai jas hujan.

3. Saat Hanya Ada Satu Matkul di Suatu Hari

“Aduh, berangkat nggak ya ini enaknya, sayang masak cuman satu matkul mana perjalanan jauh”. Ini nih yang sering dirasakan mahasiswa laju, sayang nggak sih perjalanan jauh cuman buat satu matkul, eh ya nggak cuma sih, kan itu ilmu hehe. Tapi kayak kenapa nggak online aja sih, kan lebih menguntungkan gitu kalau buat mahasiswa laju.

4. Saat Matkul Selesai Kurang dari Jam 12 Siang

“Ini enaknya langsung pulang atau ngapain dulu ya.” Ini juga sering dirasakan mahasiswa laju, apalagi mahasiswa baru yang belum join UKM dan organisasi sama sekali.

Rasanya tuh capai gitu kalau langsung pulang, apalagi kayak sayang perjalanan jauh tapi jam segini sudah pulang.

Ada juga yang kepikiran buat pengen langsung pulang biar santai-santai di rumah. Tapi itu juga kembali ke masing-masing ya.

5. Saat Telat Masuk Kelas

“Ih tinggal 5 menit lagi masuk, mana ini masih lumayan jauh, ramai lagi.” Sesampainya di parkiran langsung buru-buru lepas jaket ambil di tas buka grub, takut banget kalau tiba-tiba kelas dibatalin. Saat sampai di kelas dosen sudah mengajar. 

Hufffttt kenapa telat terus sih” pikirnya.

6. Saat Kelas Tiba-Tiba Dibatalin

“Ini paling kesel sih, gemmessyy.” Gimana nggak kesal coba, sudah buru-buru dari rumah, berangkat satu jam lebih sebelum jam masuk, eh malah dibatalin setengah jam sebelum jadwalnya. Apa nggak kesal kalau gitu. Kita sudah buru-buru dari parkiran ketemu teman yang juga laju dikasih tahu kalau nggak jadi ada kelas. Huhu.

Jadi, dari berbagai pengalaman dan perasaan yang dialami mahasiswa laju, terungkaplah sisi-sisi unik dari kehidupan mereka. Meski sering kali diberi semangat dan dianggap kuat, mahasiswa laju harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari beradaptasi dengan jadwal yang padat hingga mempertimbangkan keputusan besar seperti laju atau ngekos.

Dari kebersamaan dalam perjalanan hingga kekesalan saat kelas tiba-tiba dibatalkan, setiap momen membentuk kisah hidup mereka. Seiring perjalanan yang terus berlanjut, mahasiswa laju belajar untuk menghargai setiap detik dan menemukan makna di balik setiap perjuangan. Maka, semangat teruslah, anak laju!

Biodata Penulis:

Izzarani Sukma Jati lahir pada tanggal 28 Februari 2005. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa angkatan 2023, Pendidikan Matematika, di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa tengah.

© Sepenuhnya. All rights reserved.