Memahami Gaya Belajar: Kunci Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran

Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik mudah menangkap pelajaran apabila bergerak, meraba, atau melakukan praktik belajar secara langsung.

Pangesti Wiedarti dalam buku "Seri Manual GLS: Pentingnya Memahami Gaya Belajar" menerangkan bahwa hasil belajar seseorang dipengaruhi oleh cara mereka menyerap informasi ketika pembelajaran dalam konteks apapun berlangsung, apakah itu belajar di dalam kelas, atau di luar kelas.

Apa sih Gaya Belajar itu?

Nah, menurut Sukadi (2008), gaya belajar merupakan kombinasi antara cara seseorang dalam menyerap pengetahuan dan cara mengatur serta mengolah informasi atau pengetahuan yang didapat. Sementara, menurut De Porter dan Hernacki (2013), gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.

Pengetahuan tentang gaya belajar penting bagi guru, orang tua, dan siswa, karena pengetahuan gaya belajar dapat digunakan untuk memaksimalkan proses pembelajaran agar hasil belajar tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Gaya Belajar

Nah, menurut De Porter dan Hernacki (2013), Gaya belajar umumnya dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang lebih banyak memanfaatkan kemampuan melihat. Orang dengan gaya belajar visual melihat atau membayangkan apa yang dibicarakan. Selain itu, ia memiliki kepekaan warna yang kuat dan pemahaman yang cukup tentang masalah seni. Ia hanya mengalami kesulitan dalam berdialog langsung karena bereaksi berlebihan terhadap suara, sehingga sulit mengikuti isyarat verbal dan sering salah menafsirkan kata atau pernyataan (Hamzah, 2008).

Ciri-ciri gaya belajar Visual menurut Bobbie De Porter dan Mike Hernacki (De Porter, 2000) adalah:

  • Mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar;
  • Lebih suka membaca daripada dibacakan;
  • Berbicara dengan tempo yang cukup cepat;
  • Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato;
  • Sulit menerima intruksi secara verbal kecuali ditulis ;
  • Suka menggambar apapun di kertas;
  • Tidak mudah terganggu dengan keramaian.

Siswa dengan gaya belajar visual lebih mudah mengingat suatu konsep atau materi tertentu dengan mengoptimalkan kemampuan penglihatan. Fasilitas yang digunakan seperti chart, modul berwarna, handout, grafik, poster, dan lain sebagainya.

2. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang memanfaatkan indera pendengaran untuk mempermudah proses belajar, yang terpenting adalah mendengarkan guru dengan seksama. De Porter (2009) mengatakan bahwa seorang pelajar auditori lebih cenderung mendengar dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat, aktif dalam pembelajaran diskusi verbal. karena seorang auditori mencerna makna melalui tone suara.

Ciri-ciri gaya belajar auditorial menurut Bobby De Porter dan Mike Hernacki (De Porter, 2000):

  • Suka berbicara kepada diri sendiri;
  • Mudah terganggu oleh keributan;
  • Senang membaca dengan suara keras dan mendengarkan;
  • Sulit untuk menulis tetapi fasih dalam bercerita;
  • Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat;
  • Suka berdiskusi dan menjelaskan dengan panjang lebar.

Siswa dengan gaya belajar auditori cenderung sebagai pembicara yang baik, mereka mudah belajar dengan mendiskusikan suatu materi dengan orang lain. Ula (2013) menjelaskan bahwa gaya belajar auditori dapat dilakukan dengan mendengarkan kaset audio, ceramah, diskusi, debat, intruksi (verbal).

3. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang lebih mudah menyerap informasi dengan cara bergerak, berbuat, dan menyentuh suatu objek. Roebyarto (2009) menjelaskan bahwa belajar kinestetik adalah gaya belajar yang berlaku bagi seorang peserta didik yang memanfaatkan fisiknya sebagai alat belajar yang optimal. Misalnya ketika sedang mendengar penjelasan guru, tangan kamu sambil mencoret-coret buku atau memainkan bolpen, dan kamu sering menggerakkan anggota tubuh ketika berbicara.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik menurut De Porter dan Mike Hernacki (De Porter, 2000) yaitu:

  • Belajar lewat praktik atau simulasi;
  • Menghafal dengan cara berjalan dan melihat;
  • Tidak betah duduk diam untuk waktu yang lama;
  • Sulit mengingat tempat kecuali dirinya pernah di tempat itu;
  • Suka belajar memakai objek tertentu sebagai alat bantu;
  • Banyak menggunakan gerakan tubuh saat berbicara atau menjelaskan sesuatu.

Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik mudah menangkap pelajaran apabila bergerak, meraba, atau melakukan praktik belajar secara langsung. Ula (2013) menjelaskan bahwa jika belajar dengan kondisi fisik yang sehat, proses dan hasil belajarnya akan maksimal namun belajar dengan kondisi fisik yang kurang atau bahkan tidak sehat, proses dan hasil belajar akan terganggu.

Jadi mengetahui apa gaya belajar kita itu penting ya teman-teman karena dengan kita tahu gaya belajar kita entah itu visual, auditoria tau kinestetik yang nantinya belajar kita itu lebih maksimal efektif. Ada banyak manfaat yang kita dapat setelah mempraktekkan gaya belajar tadi di antaranya lebih mudah memahami materi, belajar lebih efektif, belajar lebih menyenangkan, dan hasil belajar lebih maksimal.

Mutmainah

Biodata Singkat:

Mutmainah lahir pada tanggal 28 Juli 2005 di Pekalongan. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Pendidikan Agama Islam, di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.