Pendidikan adalah sebuah usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk mengembangkan potensi diri manusia agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta keterampilan yang diperlukan untuk bermasyarakat.
Pendidikan juga suatu proses pembelajaran dan pengembangan kemampuan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan individu yang dilakukan secara terencana dan sistematis.
Sedangkan Pendidikan Karakter adalah usaha sadar atau terencana untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik agar dapat menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab.
Pendidikan Karakter bertujuan untuk membentuk generasi penerus bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Tujuan Pendidikan Karakter secara umum adalah untuk membentuk, membangun pola pikir, sikap dan perilaku peserta didik adar menjadi pribadi yang positif, berakhlak mulia, berkarakter kuat, dan bertanggung jawab.
Ada beberapa tujuan lain tentang pendidikan karakter yaitu:
- Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
- Membangun dan memperkuat karakter bangsa yang multikultur.
- Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.
- Menanamkan nilai-nilai luhur dan norma norma sosial sebagai pondasi karakter bangsa.
- Menumbuhkan kepribadian yang mencerminkan nilai-nilai pancasila.
Pendidikan Karakter telah menjadi topik yang semakin relevan dalam konteks pendidikan modern, terutama pada tingkat sekolah dasar. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan budaya, penting bagi pendidik, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mengakui nilai dan kebutuhan akan Pendidikan Karakter pada anak-anak di zaman serba modern.
Dalam melanjutkan upaya Pendidikan Karakter pada anak-anak di zaman serba modern, terdapat beberapa langkah konkret yang dapat diambil oleh berbagai pihak terkait, termasuk pendidik, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan.
Pertama, pendidik di sekolah dasar perlu memperkuat kurikulum yang menekankan pengembangan karakter. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan ruang dan waktu khusus dalam kurikulum untuk pembelajaran tentang nilai-nilai moral, etika, dan kepemimpinan. Selain itu, pendidik juga perlu berperan sebagai contoh teladan bagi anak-anak dengan mempraktikkan nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak mereka di rumah. Mereka perlu aktif terlibat dalam mendukung pendidikan karakter anak-anak dengan memberikan contoh yang baik dan memberikan dorongan positif. Orang tua juga dapat membahas nilai-nilai moral dengan anak-anak mereka secara terbuka dan memberikan pemahaman yang kuat tentang pentingnya memiliki karakter yang baik.
Ketiga, masyarakat secara keseluruhan juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung pendidikan karakter. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan moral dan sosial anak-anak, seperti melalui kegiatan komunitas yang menekankan nilai-nilai positif dan memberikan dukungan sosial kepada anak-anak.
Selain itu, media massa juga dapat memainkan peran penting dalam menyebarkan pesan-pesan tentang pentingnya Pendidikan Karakter kepada masyarakat luas. Program-program televisi, radio, dan online yang mendidik secara moral dapat menjadi sarana yang efektif untuk mencapai audiens yang lebih luas dan menyebarkan nilai-nilai positif kepada generasi muda.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pendidik, orang tua, dan masyarakat, serta dukungan dari berbagai pihak terkait lainnya, Pendidikan Karakter pada anak-anak di zaman serba modern dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan. Hal ini akan membantu memastikan bahwa generasi masa depan kita tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan yang ada di dunia yang terus berubah.
Biodata Penulis:
Alvi Kamalia lahir pada tanggal 6 Maret 2005. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, Pendidikan Agama Islam, di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.