Strategi Meningkatkan Literasi pada Remaja

Literasi bisa dilakukan di mana saja dengan menggunakan media apa saja termasuk platform digital. Kebanyakan remaja saat ini memiliki gadget.

Arti literasi bukan hanya sekedar kemampuan untuk membaca dan menulis namun menambah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dapat membuat seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis, mampu memecahkan masalah dalam berbagai konteks, mampu berpikir secara efektif dan mampu mengembangkan potensi dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. (Boa, 2017).

Di era modern ini, literasi tidak hanya menggunakan media cetak saja melainkan dapat juga dilakukan dalam media digital seperti pemanfaatan platform digital.

Faktanya di era modern ini jarang sekali remaja yang berminat dalam literasi. Generasi muda saat ini sangat aktif menggunakan gadget dan browsing internet, sedangkan kebiasaan membaca mulai menurun.

Selain itu, kebiasaan masa kini dalam menggunakan perangkat elektronik membuat remaja kurang tertarik membaca. Oleh karena itu, literasi harus ditanamkan sejak dini agar menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga di masa remaja sudah tertanam pada dirinya bahwa membaca sangat berpengaruh dalam mengembangkan potensi diri.

Strategi Meningkatkan Literasi pada Remaja

Lalu, bagaimana cara meningkatkan minat literasi pada remaja di zaman sekarang? Salah satu cara untuk meningkatkan literasi pada remaja yaitu dengan adanya strategi pembangunan sistem literasi di lingkungan sekitar, di antaranya:

1. Peran Orang Tua

Orang tua sangat berperan penting dalam hal ini, karena dukungan dari mereka dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Sejatinya anak meniru tindakan dari orang tuanya, oleh karena itu sebagai orang tua sebaiknya perkenalkan anak Anda membaca buku-buku seperti cerita pendek, koran, majalah, sastra dan sebagainya.

2. Bergabung dengan Komunitas Literasi yang Interaktif

Ruang literasi seperti sebuah komunitas, berguna bagi masyarakat yang gemar membaca. Forum ini mungkin dapat menarik para remaja untuk bergabung, karena mereka penasaran dengan literasi yang ada di masyarakat. Dalam komunitas ini, mereka bisa berdiskusi bersama mengenai isi buku yang mereka baca masing-masing.

3. Menulis dan Membaca

Remaja didorong untuk menulis dan membaca guna meningkatkan literasi. Mereka dapat membaca buku, jurnal, cerita pendek, atau konten online yang cocok sesuai kepentingan dan minat mereka. 

4. Memilih Buku dengan Genre yang Disukai

Sebuah buku dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembacanya. Dapat meningkatkan literasi dalam diri mereka dengan membaca buku-buku yang sesuai dengan minat mereka. Namun genre lain yang mereka baca mungkin membantu membentuk opini dan memberi pandangan baru tentang genre tersebut, sehingga membuat genre itu lebih menarik bagi mereka.

5. Platform Digital

Literasi bisa dilakukan di mana saja dengan menggunakan media apa saja termasuk platform digital. Kebanyakan remaja saat ini memiliki gadget. Di era serba canggih ini banyak sekali platform yang menyajikan berbagai bahan bacaan dari topik seperti majalah, jurnal, sastra dan sebagainya. Mereka dapat menggunakan platform ini untuk meningkatkan literasi.

Kita melihat di lingkungan di mana banyak remaja yang tingkat literasinya rendah. Semoga strategi ini dapat meningkatkan kesadaran di kalangan remaja khususnya generasi Z. Selain itu, lingkaran pertemanan juga berpengaruh, maka mencari teman yang satu tujuan dengan kita itu sangatlah penting.

Membangun kebiasaan membaca mungkin memerlukan usaha yang berdedikasi, sehingga kita dapat mengembangkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam diri kita untuk selalu mengeksplorasi hal-hal yang belum kita pahami melalui buku atau platform teknis digital.

Biodata Penulis:

Ris Dwi Yuliani sekarang inaktif sebagai mahasiswa, Prodi Pendidikan Agama Islam, dUniversitas K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.