Dari sekian banyaknya penyakit yang diderita manusia, terdapat sebuah penyakit yang tidak boleh disepelekan. Hal ini dikarenakan sangat berbahaya bagi penderitanya. Tuberkulosis yakni suatu penyakit bakteri yang bisa menular sehingga menimbulkan pengaruh yang serius, yang paling utama dapat menyerang paru-paru. Bakteri yang menyebabkan tuberkulosis ini ialah bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang dapat menyebar melalui udara ketika penderita tersebut bersin atau batuk, bahkan saat penderita sedang berbicara. Infeksi biasanya terjadi ketika orang sehat menghirup bakteri tersebut.
Tuberkulosis yang biasa disingkat TBC ini mempunyai dampak yang buruk sehingga menyebabkan kematian jika tidak ditangani. Kita dapat mengetahui gejala yang dialami penderita TB yang biasanya penderita mengalami batuk-batuk yang mungkin bercampur dengan bercak darah, turunnya berat badan, demam berlebihan, dan keringat malam. Namun, untuk gejala lebih lanjutnya diperlukan diagnosis medis.
Penyebab lainnya seseorang terinfeksi Tuberkulosis karena kurang pedulinya terhadap kesehatan dan kebersihan dirinya sendiri. Selain itu, risiko meningkatnya penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena TBC antara lain:
- Berdekatan dengan penderita TBC: orang yang tinggal atau bersama dengan orang penderita TBC mempunyai risiko lebih tinggi terserang penyakit TBC. Misalnya seperti keluarga, maka salah satu dari keluarga tersebut mungkin dapat tertular bakteri TBC.
- Kondisi imun yang lemah: Mempunyai sistem kekebalan tubuh atau imun yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS, orang yang menjalani kemoterapi, dan orang yang menggunakan imunosupresan sangat mudah terserang bakteri tersebut.
- Pemakaian barang secara bersamaan: seseorang yang menggunakan barang-barang dari penderita memungkinkan terjadinya risiko penularan dan timbulnya penyakit TBC.
- Kesehatan yang buruk: Seseorang yang mempunyai kondisi buruk seperti kekurangan gizi(malnutrisi), diabetes, dan masalah ginjal akan mudah rentan terhadap TBC
- Usia: Orang lanju usia dan Anak-anak cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga berisiko lebih tinggi terkena TBC
- Kondisi lingkungan yang buruk: Tinggal di daerah yang kepadatan penduduknya tinggi, kebersihan yang kurang baik, dan keterbatasam akses terhadap layanan kesehatan dapat meningkatkan risiko penyakit ruberkulosis.
- Pengguna obat-obatan tertentu: orang yang sering mengonsumsi obat-obatan seperti kortikosteroid jangka panjang, dapat meningkatkan risiko terkena TBC
- Penyakit tertentu: seseorang yang mempunya penyakit tertentu misalnya seperti paru-paru kronis dan kanker, dapat meningkatkan risiko terkenanya tuberkulosis.
Nah, untuk menghindari faktor faktor risiko tersebut di atas dan menjaga kebersihan serta kesehatan jasmani merupakan langkah penting untuk mencegah TBC.
Menurut Global TB Report 2022, Indonesia mempunyai beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India. WHO memperkirakan jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia sebanyak 969.000 kasus di Indonesia dengans 717.941 kasus yang dilaporkan saat ini. Banyaknya penderita TBC yang dikarenakan
Dampak dari penyakit Tuberkulosis bagi penderitanya dapat berbeda-beda tergantung seberapa parah infeksinya dan seberapa cepat pengobatan dimulai. Berikut ini beberapa dampak yang terjadi pada penderita Tuberkulosis:
- Gejala pernafasan: Tuberkulosis sering menyerang paru-paru sehingga menyebabkan gejala seperti batuk dan dahak, sesak napas, nyeri dada, dan terkadang demam dan menggigil.
- Turunnya berat badan: Jika orang yang terinfeksi Tuberkulosis, berat badan seseorang tersebut turun secara signifikan. Karena bakteri tersebut dapat menggangu penyerapan nutrisi dalam tubuh.
- Mudah lelah dan lemah: Pasien TBC seringkali merasa lelah dan lemah saat tubuh mereka melawan infeksi bakteri yang mematikan ini.
- Rusaknya paru-paru: TBC yang tidak diobati dengan benar dan asal-asalan, TBC dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan paru-paru dan menyebabkan fibrosis atau pembentukan jaringan parut.
- Penyebaran Infeksi: Penyakit TBC dapat menyebar ke bagian tubuh lain selain paru-paru, seperti tulang, otak, ginjal, atau sistem limfatik, yang dapat menyebabkan komplikasi serius bergantung pada organ mana yang terinfeksi.
- Kematian: Tanpa pengobatan yang tepat seperti meminum obat dengan tidak teratur, TBC bisa berakibat fatal. Namun, dengan pengobatan yang tepat, banyak kasus TBC yang dapat diobati dan disembuhkan.
Oleh karena itu, penting untuk mengisolasi penderita tuberkulosis dan memulai pengobatan sesegera mungkin untuk mencegah infeksi. Penting untuk diperhatikan bahwa akibat dari tuberkulosis dapat bervariasi dari orang ke orang tergantung pada usia, kekebalan dan kondisi umum. tentang kesehatan. Itulah mengapa penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang benar.
Biodata Penulis:Sasi Aprilia saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
