Konsep Dasar Manajemen dalam Lembaga Pendidikan

Pendidikan dapat dijadikan sebagai tolak ukur mengenai sebuah negara atau bangsa itu maju atau tidak. Hal ini terutama karena pendidikan merupakan ...

Pendidikan sebagai salah satu hal yang sangat penting dan vital dalam sebuah negara, tentunya memiliki berbagai prasyarat dalam prosesnya. Salah satunya adalah dalam hal mewujudkan konsep dasar manajemen dalam lembaga pendidikan.

Konsep dasar Manajemen Pendidikan menjadi salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam menentukan mutu pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Meski demikian, dalam kenyataannya, masih ada lembaga pendidikan yang belum mampu melaksanakan atau menerapkan konsep dasar Manajemen Pendidikan dengan baik. Penelitian yang disajikan dalam tulisan ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi pustaka atau literatur melalui pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil pembahasan dalam tulisan ini menyatakan bahwa terdapat enam konsep unsur manajemen dalam lembaga pendidikan, yaitu, man (manusia), money (uang), methods (metode), materials (material), machines (mesin), dan market (pasar).

Perlu diketahui juga bahwa tujuan dari Manajemen Pendidikan erat kaitannya dengan tujuan pendidikan secara umum. Tujuan Manajemen Pendidikan yaitu terwujudnya suasana belajar dan proses Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM); terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara; tertunjangnya kompetensi profesional sebagai pendidik dan tenaga kependidikan sebagai manajer; tercapainya tujuan pendidikan dengan efektif dan efisien; terbekalinya tenaga pendidikan kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi manajer atau konsultan manajemen pendidikan), dan teratasinya masalah mutu pendidikan.

Konsep Dasar Manajemen dalam Lembaga Pendidikan

Sedangkan manfaat Manajemen Pendidikan adalah menciptakan suasana belajar yang bermutu dan menyenangkan, serta cara belajar terbaik, meningkatkan kompetensi administrator dan manajer pendidikan, menghemat sumber daya dengan hasil yang memuaskan, dan mendapatkan tenaga pendidikan yang profesional.

PENDAHULUAN

Pendidikan dapat dijadikan sebagai tolak ukur mengenai sebuah negara atau bangsa itu maju atau tidak. Hal ini terutama karena pendidikan merupakan hal yang sangat vital terkait kelangsungan sebuah negara dalam mengurus berbagai urusan di berbagai bidang (Suhelayanti, 2019: 12).

Indonesia sebagai negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia, juga dituntut harus mampu dalam memajukan pendidikan, di samping urusan agama dan urusan-urusan lainnya.

Al-Qur'an sendiri telah melakukan suatu hal yang sangat penting dalam proses pendidikan manusia, yaitu sejak wahyu pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Wahyu pertama tersebut berisi ajakan kepada seluruh umat manusia untuk menimba ilmu melalui pendidikan, yaitu dengan membaca. Hal ini sebagaimana yang telah tertuang dalam Firman Allah SWT, yaitu dalam Al-Qur'an Surat Al-'Alaq ayat 1-5 (Nurhayani, Botifar, & Wanto, 2023: 22).

Adapun pendidikan, seperti yang telah dikemukakan oleh Martinus Jan Langeveld, merupakan setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup, cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri (Langeveld, 1971: 5).

Dengan demikian, Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungi manajemen agar dapat tercapai tujuan secara efektif dan efisien (Kristiawan, Safitri, dan Lestari, 2017: 3).

Dalam pandangan Redja (2005:3), pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal, informal di sekolah dan luar sekolah yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan lembaga pendidikan adalah suatu wadah lembaga yang menghantarkan seseorang ke dalam alur berpikir yang teratur dan sistematis.

Dalam pengertian, pendidikan adalah usaha sadar dan direncanakan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Terdapat beberapa unsur Manajemen Pendidikan, seperti yang telah dipaparkan oleh Muhammad Kristiawan, Dian Safitri, dan Rena Lestari yang mana sering dikenal dengan singkatan 7M, yaitu man (manusia), material (barang), machine (mesin), money (uang), method (metode), market (pasar), dan minute (waktu) (Kristiawan, Safitri, dan Lestari, 2017: 4).

Manajemen berasal dari kata manage (to manage) yang berarti "to conduct or to carry on, to direct" (Webster Super New School and Office Dictionary), dalam Kamus Inggris-Indonesia kata Manage diartikan "Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola" (John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia). Makna terminologisnya, manajemen didefinisikan oleh berbagai ahli dengan ungkapan yang beragam.

Menurut Daft (1991:5), "management is attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning, organizing, leading, and controlling organizational resources." (Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasi secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, serta sumber daya organisasi).

Adapun menurut Hasibuan (1995:3), manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

METODE

Penelitian berasal dari kata research (bahasa Inggris) atau jika diindonesiakan menjadi riset. Re berarti kembali, sedangkan Search berarti mencari, jadi Research berarti mencari kembali. Penelitian adalah pembelajaran melalui penyelidikan secara hati-hati dan kritis terhadap masalah tertentu agar ditemukan pemecahan terhadap masalah tersebut secara tepat.

Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka atau studi literatur merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan kajian penelaahan terhadap buku-buku, catatan-catatan, dan literatur atau sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam suatu penelitian (Hardi, Ananda, & Mukhaiyar, 2022: 167).

Metode ini digunakan karena juga dapat mempertajam teori, konsep, dan informasi mengenai penelitian yang berkaitan dengan yang penulis lakukan.

Adapun pendekatan dalam tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif deskriptif ini merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian di mana data-data yang dikumpulkan dan dideskripsikan atau dikembangkan berupa kata-kata dan gambar-gambar, bukan angka (Moleong, 2005: 4).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengertian Manajemen Pendidikan

Manajemen Pendidikan adalah ilmu terapan dalam bidang pendidikan yang merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama lembaga pendidikan formal.

Manajemen Pendidikan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan.

Dari segi etimologi, kata manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata ini digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage (mengelola), dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan (Usman, 2006:5).

Pendekatan sistem dalam Manajemen Pendidikan sebagai akibat dari dianutnya pendekatan dalam sistem pendidikan. Sistem pendidikan adalah suatu kesatuan dari berbagai unsur yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan bergantung di dalam mengemban tugas untuk mencapai tujuan sistem manajemen. Unsur-unsur dari luar yang memasuki sistem dan kemudian mengalami proses disebut keluaran atau output.

Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar-mengajar yang baik, mencakup program kurikulum yang meliputi administrasi kurikulum, metode penyampaian, sistem evaluasi dan sistem bimbingan, program ketenagaan. Program pengadaan dan pemeliharaan fasilitas dan alat-alat pendidikan, program pembiayaan dan program hubungan dengan masyarakat.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Pasal 1 Ayat (1), yaitu "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara".

Merujuk pada UU Sisdiknas tersebut, proses pendidikan wajib dilaksanakan dengan sadar terencana. Artinya adalah bahwa secara tidak sadar proses kegiatan pendidikan tidak dapat dilaksanakan, baik oleh yang mendidik maupun yang dididik. Semua upaya penyelenggaraan pendidikan dirancang secara mantap, lengkap, jelas, dan utuh berdasarkan pertimbangan yang rasional dan objektif, bukan berdasarkan pada ketidak sengajaan dan kebetulan, atau bersifat insidental, atau coba-coba tanpa pertanggung jawaban.

Kesadaran tidak hanya didasari oleh informasi data yang akurat, namun juga kesadaran yang tinggi pada pendidikan generasi mendatang. Prosesi pendidikan dilaksanakan dengan perencanaan yang baik dalam upaya terwujudnya proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi kemanusiaan peserta didik.

Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Manajemen Pendidikan pada dasarnya adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang pendidikan. Bidang pengelolaan pendidikan meliputi segala kegiatan yang menunjang proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Pada ruang lingkup Manajemen Pendidikan terdiri dari empat sudut pandang, yaitu wilayah kerja, objek garapan, fungsi atau urutan kegiatan dan pelaksana.

Ruang lingkup Manajemen Pendidikan adalah:

1. Menurut Wilayah Kerja

Menurut wilayah kerja ruang lingkup Manajemen Pendidikan terbagi menjadi:

  • Manajemen pendidikan seluruh negara, yaitu manajemen pendidikan untuk urusan nasional yang ditangani dalam lingkup ini bukan hanya pelaksanaan pendidikan di sekolah saja tetapi juga pendidikan luar sekolah, pendidikan pemuda, penyelenggaraan latihan, penelitian, pengembangan masalah-masalah pendidikan serta meliputi pula kebudayaan dan kesenian.
  • Manajemen pendidikan satu provinsi, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu provinsi yang pelaksanaannya dibantu lebih lanjut oleh petugas manajemen pendidikan di kabupaten dan kecamatan.
  • Manajemen pendidikan satu kabupaten/kota, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu kabupaten/kota, meliputi semua urusan pendidikan memuat jenjang dan jenis.
  • Manajemen pendidikan satu unit kerja. Pengertian dalam manajemen unit ini lebih dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung menangani pekerjaan mendidik misalnya sekolah, pusat latihan, pusat pendidikan dan kursus-kursus. Dengan demikian ciri unit adalah adanya pemberi pelajaran, bahan yang diajarkan dan penerima pelajaran, ditambah semua sarana penunjangnya.
  • Manajemen kelas, sebagai suatu kesatuan kegiatan terkecil dalam usaha pendidikan yang justru merupakan dapur inti dari seluruh jenis manajemen pendidikan. Manajemen kelas inilah kemudian terdapat istilah pengelolaan kelas baik yang bersifat instruksional maupun manajerial .

2. Menurut Objek Garapan

Objek garapan Manajemen Pendidikan dalam uraian ini adalah semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan mendidik. Sebagai titik pusat pandangan adalah kegiatan mendidik di sekolah. Namun karena kegiatan di sekolah tersebut tidak dapat dipisahkan dari jalur-jalur lingkungan formal maupun nonformal, maka tentu juga dibahas lingkup sistem pendidikan sampai ke tingkat pusat.

Ditinjau dari objek garapan Manajemen Pendidikan, dengan titik tolak pada kegiatan dapur inti yaitu kegiatan belajar mengajar di kelas.

Sekurang-kurangnya delapan objek garapan, yaitu manajemen siswa, manajemen personel sekolah, manajemen kurikulum, manajemen sarana dan prasarana, manajemen tata laksana pendidikan, manajemen pembiayaan, manajemen lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan dan manajemen hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan.

3. Menurut Fungsi Kegiatan

Fungsi manajemen atau pengeloaan ini adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan dan mengawasi atau mengevaluasi. Bagaimanapun pembagiannya, atau apa pun sebutannya, unsur-unsur kegiatan tersebut tetap berkaitan satu sama lain. Kaitan tersebut bersifat bolak-balik. Misalnya kita berpikir tentang perencanaan, tentu telah berpikir pula bagaimana nanti bentuk organisasinya, siapa-siapa yang akan menangani tugas, bagaimana pengarahannya dan sebagainya.

4. Menurut Pelaksanaan

Manajemen adalah suatu kegiatan yang sifatnya melayani, dalam kegiatan belajar-mengajar manajemen berfungsi untuk melancarkan jalannya proses atau membantu terlaksananya kegiatan mencapai tujuan agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien.

Dalam lingkungan kelas, guru adalah administrator. Guru harus melaksanakan kegiatan manajemen di lingkungan sekolah dan kepala sekolah adalah administrator. Manajemen adalah pengelolaan, maka kepala sekolah bertindak sebagai manajer di sekolah yang dipimpinnya.

Selain para administrator di sekolah, masih ada lagi pelaksana Manajemen Pendidikan yaitu orang-orang yang bekerja di kantor-kantor pendidikan dan pusat-pusat latihan/di tempat kursus-kursus mempunyai peranan dan tugas seperti pelaksana di sekolah.

Unsur-Unsur Manajemen Pendidikan

Unsur manajemen menurut Henry Fayol enam “M” dikutip Usman dalam bukunya berjudul “Asas Manajemen” yaitu, man, money, methods, materials, machines and market:

  1. Man/manusia, berperan sebagai man power dalam organisasi atau perusahaan diperlukan untuk memimpin menggerakkan karyawan/bawahan serta memberikan tenaga dan pikiran untuk kemajuan dan kontinuitas lembaga, sumbangan tenaga manusia di sini dapat pula dinamakan sebagai leadership atau kewirausahaan.
  2. Money/uang, money modal dibagi menjadi beberapa model, yaitu modal tetap berupa tanah, gedung/bangunan, mesin, modal kerja berupa kas dan piutang.
  3. Methods/metode, pemilihan dalam penggunaan metode yang tepat digunakan sebagai aturan atau cara-cara tertentu yang bertujuan untuk menghindari terjadinya inefisiensi dan pemborosan. Dalam lembaga pendidikan, metode pembelajaran yang dibentuk oleh seorang guru sangat diperlukan dalam menerangkan pelajaran. Karena metode yang dipakai akan memengaruhi peserta didik dalam memahami pelajaran.
  4. Materials/barang, material digunakan sebagai proses produksi dalam suatu perusahaan atau organisasi yang terdiri dari bahan baku, bahan setengah jadi, atau barang jadi.
  5. Machines/mesin, mesin merupakan kebutuhan pokok dalam melancarkan jalannya suatu organisasi. Mesin berupa peralatan yang digunakan oleh suatu instansi atau lembaga, baik itu peralatan yang modern maupun peralatan yang masih bersifat konvensional.
  6. Market/pasar, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi, dalam lembaga pendidikan. Pasar yang dimaksud berupa tempat terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta didik maupun dengan stakeholders yang ada dalam lingkup lembaga tersebut.

Teori organisasi klasik yang pertama kali diperkenalkan oleh Fayol dikutip Kristiawan dalam bukunya berjudul “Manajemen Pendidikan”, manajemen membahas hal-hal sebagai berikut:

  1. Technical yaitu kegiatan memproduksi dan mengorganisasikannya. Dalam kaitannya dengan pendidikan lembaga pendidikan melakukan kegiatan menghasilkan lulusan lembaga pendidikan yang siap bekerja.
  2. Commercial yaitu kegiatan membeli bahan dan menjual produk. Dalam lembaga pendidikan, kegiatan ini berkaitan dengan menjaring anak didik dan mengelolanya dengan pendidikan, sehingga hasilnya akan bermanfaat untuk anak didik dan masyarakat.
  3. Financial yaitu kegiatan pembelanjaan lembaga pendidikan dalam membutuhkan pendanaan untuk mengadakan sarana dan prasarana serta pelaksanaan pendidikan.
  4. Security yaitu kegiatan menjaga keamanan kaitannya dengan pendidikan terletak pada sistem pengamanan lingkungan pendidikan secara internal dan eksternal dan sistem pengamanan diri dari pengaruh lingkungan dan kebudayaan yang merusak moral dan budaya melalui pendidikan agama dan akhlak.
  5. Accountancy yaitu kegiatan akuntansi lembaga pendidikan melibatkan kegiatan perhitungan pemasukan dana dan pengeluaran yang baik, sistematis, akurat dan efisien.
  6. Managerial yaitu melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan membutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang baik, sebagaimana pengorganisasian dan pengoordinasian untuk semua kegiatan kependidikan. 

Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan

Secara umum, tujuan Manajemen Pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran dan pelayanan peserta didik dalam organisasi sekolah. Hal ini sebagaimana diuraikan oleh Bush dan Coleman (2000:6) bahwa: the purpose of educational management is to facilitate student learning and in doing so to serve as a model for the learning process.

Tujuan Manajemen Pendidikan berhubungan erat dengan:

  1. Pelayanan berdasarkan tingkat pendidikan dan kelompok umur.
  2. Pelayanan masyarakat oleh institusi sekolah.
  3. Peluasan tujuan pembelajaran meliputi keterampilan sosial seperti teamwork dan hubungan personal yang baik.

Secara lebih terperinci, Usman (2008:8) merumuskan tujuan dan manfaat Manajemen Pendidikan sebagai berikut: 

  1. Terwujudnya suasana belajar dan proses Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
  2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
  3. Tertunjangnya kompetensi profesional sebagai pendidik dan tenaga kependidikan sebagai manajer,
  4. Tercapainya tujuan pendidikan dengan efektif dan efisien
  5. Terbekalinya tenaga pendidikan kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi manajer atau konsultan manajemen pendidikan).
  6. Teratasinya masalah mutu Pendidikan.

Sedangkan manfaat Manajemen Pendidikan yaitu:

  1. Menciptakan suasana belajar yang bermutu dan menyenangkan, serta cara belajar terbaik.
  2. Meningkatkan kompetensi administrator dan manajer pendidikan.
  3. Menghemat sumber daya dengan hasil yang memuaskan.
  4. Mendapatkan tenaga pendidikan yang profesional.

KESIMPULAN

Pembahasan dalam tulisan ini dapat disimpulkan bahwa konsep dasar manajemen sangat penting dan berpengaruh dalam suatu lembaga pendidikan. Bisa dikatakan yaitu lembaga pendidikan yang baik dan bermutu pasti telah menerapkan konsep dasar Manajemen Pendidikan dengan baik dan benar. Oleh karena itu, setiap pendidik dan peserta didik harus tahu dan bisa menerapkan konsep dasar Manajemen Pendidikan ini dengan baik. Terdapat enam unsur manajemen dalam lembaga pendidikan, yaitu, man (manusia), money (uang), methods (metode), materials (material), machines (mesin), dan market (pasar).

Perlu diketahui juga bahwa tujuan dari Manajemen Pendidikan erat kaitannya dengan tujuan pendidikan secara umum. Tujuan Manajemen Pendidikan yaitu terwujudnya suasana belajar dan proses Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM); terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara; tertunjangnya kompetensi profesional sebagai pendidik dan tenaga kependidikan sebagai manajer; tercapainya tujuan pendidikan dengan efektif dan efisien; terbekalinya tenaga pendidikan kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi manajer atau konsultan manajemen pendidikan), dan teratasinya masalah mutu pendidikan.

Sedangkan manfaat Manajemen Pendidikan adalah: menciptakan suasana belajar yang bermutu dan menyenangkan, serta cara belajar terbaik, meningkatkan kompetensi administrator dan manajer pendidikan, menghemat sumber daya dengan hasil yang memuaskan, dan mendapatkan tenaga pendidikan yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA

  • Bush, Tony & Coleman, Marianne. 2000. Leadership and Strategic Management in Education. London: Paul Chapman Publishing Ltd.
  • Daft, R. L. 1991. Management (2.ed). Orlando: The Dryden Press a Division of holt Rinehart and Winston, Inc.
  • Effendi, Usman. 2014. Asas Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
  • Hadri Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1983.
  • Hardi, Etmi, Azwar Ananda, & Mukhaiyar. 2022. "Teori Belajar Humanistik dan Implikasinya dalam Pembelajaran". Jurnal Pendidikan, volume 13, nomor 2, halaman 164-17.
  • Hendro Widodo, Manajemen Pendidikan Sekolah, Madrasah, dan Pesantren, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2020).
  • Hersey, Paul & Kenneth Hartley Blanchard. 1988. Management of Organizational Behavior: Utilizing Human Resources (Edisi ke-5). New Jersey: Prentice Hall.
  • Kristiawan, Muhammad, Dian Safitri, & Rena Lestari. 2017. Manajemen Pendidikan (Cetakan ke-1). Yogyakarta: Deepublish.
  • Langeveld, Martinus Jan. 1971. Pedagogik Teoritis-Sistematis (Edisi Terjemahan). Jakarta: FIP-IKIP.
  • Langeveld, Martinus Jan. 1971. Pedagogik Teoritis-Sistematis (Edisi Terjemahan). Jakarta: FIP-IKIP.
  • Miftahul Fikri, Konsep Dasar Management Pendidikan dan Peran Standar Operasional Prosedur (SOP), (Cimahi: Najmu books Publishing, 2019).
  • Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Muhammad Kristiawan, dkk., Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Deeplubish, 2017.
  • Nurhayani, Maria Botifar, & Deri Wanto. 2023. "Portfolio Assessment in Scope of Learning Competence-Based Islamic Religious Education (PAI)". Journal of Educational Analytics, volume 2, nomor 1, halaman 21-34.
  • Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
  • Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, edisi 2, 2016.
  • Suhelayanti. 2019. "Analisis Kebijakan Pendidikan". Jurnal Lentera, volume 1, nomor 1, halaman 11-26.
  • Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Usman, Husaini. 2008. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Biodata Penulis:

M. Imam Ghozali dan Ma’mun Hanif saat ini aktif sebagai mahasiswa dUniversitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Indonesia.

© Sepenuhnya. All rights reserved.