Puisi: Tanda (Karya Lenon Machali)

Puisi "Tanda" karya Lenon Machali menghadirkan gambaran alam dan refleksi mendalam tentang kehidupan dan makna di dalamnya.
Tanda

Arus lautku berkisar pada karang lumutan
Desis dan percikan buih penanda waktumu
Sebagai sepi jerit elang menjelma pujian
Permukaan cahaya menyentuh sisik aliran
Nganga paruh atas bening menakjubkanku.

Seandainya makna diburu
Keringatlah Kristal permata.

Jika bahasa tercecap garam
Batas senjalah perhitungan.

Seperti matahari
Lahir di ufuk tenggelam di-ufuk
Puncak siang di garis khatulistiwa
Adalah panas di atas kepala.

Debur ombakku menggulung rindumu
Setiap pantai hasrat kuburu
Senantiasa wajahmu berulang-ulang
Selesai kusentuh.

Analisis Puisi:

Puisi "Tanda" karya Lenon Machali adalah sebuah karya sastra yang menghadirkan gambaran alam dan refleksi mendalam tentang kehidupan dan makna di dalamnya. Melalui penggunaan bahasa yang metaforis dan imajinatif, Machali membawa pembaca ke dalam perjalanan spiritual dan filosofis yang dalam.

Gambaran Alam yang Kuat: Puisi "Tanda" membuka dengan gambaran alam yang kuat, terutama dalam penggambaran arus laut, karang, dan ombak. Metafora alam ini memberikan kedalaman pada puisi dan memberikan pengertian tentang kekuatan dan keabadian alam semesta.

Kehidupan dan Waktu: Penggunaan kata-kata seperti "penanda waktumu" dan "sebagai sepi jerit elang menjelma pujian" mengeksplorasi hubungan antara kehidupan manusia dan aliran waktu yang terus berjalan. Hal ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang bagaimana waktu memberikan tanda-tanda dan pengalaman yang membentuk kehidupan manusia.

Kedalaman Spiritual: Puisi ini juga mengeksplorasi tema-tema spiritual, seperti pencarian makna dan keabadian. Metafora seperti "Keringatlah Kristal permata" dan "Jika bahasa tercecap garam" mengarahkan pembaca untuk merenungkan tentang makna eksistensi manusia dan hubungannya dengan kekekalan spiritual.

Pencarian dan Keterhubungan: Puisi ini juga mencerminkan tema pencarian dan keterhubungan antara manusia dan alam. Melalui gambaran tentang "debur ombakku menggulung rindumu" dan "setiap pantai hasrat kuburu", Machali menyoroti keinginan manusia untuk terhubung dengan alam dan pencarian akan makna yang mendalam dalam kehidupan.

Siklus Kehidupan: Penutup puisi yang merujuk pada matahari yang lahir dan tenggelam, serta puncak siang yang ada di garis khatulistiwa, menciptakan gambaran tentang siklus kehidupan dan konsep keabadian. Ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang aliran waktu dan perubahan yang tak terhindarkan dalam kehidupan manusia.

Secara keseluruhan, puisi "Tanda" karya Lenon Machali adalah sebuah karya sastra yang memikat dengan gambaran alam yang kuat, kedalaman spiritual, dan refleksi filosofis tentang kehidupan. Melalui bahasa yang indah dan metaforis, Machali mengundang pembaca untuk merenungkan makna kehidupan, waktu, dan keterhubungan antara manusia dan alam.

Puisi
Puisi: Tanda
Karya: Lenon Machali

Biodata Lenon Machali:
  • Lenon Machali lahir pada tanggal 13 Maret 1953 di Gresik.
  • Lenon Machali meninggal dunia pada Juli 2016.
© Sepenuhnya. All rights reserved.