حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ شِنْظِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata: telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Sulaiman berkata: telah menceritakan kepada kami Katsir bin Syinzhir dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada ahlinya, seperti seorang yang mengalungkan mutiara, intan dan emas ke leher babi."
Hadis di atas menjelaskan tentang kewajiban kita sebagai umat islam tentang menuntut ilmu. Di tengah gemuruh kehidupan modern, kewajiban untuk menuntut ilmu tetap menjadi salah satu pilar utama dalam peradaban manusia. Sejak zaman dahulu kala, manusia telah menyadari pentingnya ilmu pengetahuan sebagai sarana untuk memahami dunia di sekitar mereka.
Menuntut ilmu bukanlah sekadar tugas yang harus dilakukan, tetapi sebuah panggilan untuk terus mengembangkan diri. Dengan ilmu, kita dapat membuka pintu-pintu pengetahuan baru, memecahkan teka-teki yang belum terpecahkan, dan menciptakan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi oleh umat manusia.
Kewajiban menuntut ilmu juga memiliki dampak yang luas, tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi masyarakat dan bangsa. Dengan memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam, seseorang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan bangsanya. Ilmu pengetahuan menjadi fondasi bagi perkembangan teknologi, ekonomi, sosial, dan budaya suatu bangsa.
Dengan demikian, kewajiban menuntut ilmu bukanlah sekadar tanggung jawab pribadi, tetapi juga merupakan tanggung jawab sosial. Dengan terus mengembangkan potensi diri melalui ilmu pengetahuan, kita dapat menjadi agen perubahan positif bagi dunia di sekitar kita.
Kegiatan menuntut ilmu tersebut dalam masyarakat salah satunya telah dicontohkan oleh masyarakat di sekitar mushola Darul Falah yang berada di desa Ringin Pitu kabupaten Tulungangung. Mushola tersebut sering dijadikan sarana kegiatan belajar dan mengajar, baik berupa seminar anak kuliah ataupun ceramah agama.
Masyarakat setempat juga sangat setuju jika mushola tersebut dijadikan tempat kegiatan positif tersebut. Namun, kewajiban untuk menuntut ilmu tidak selalu mudah. Dalam perjalanannya, seseorang akan dihadapkan pada berbagai rintangan dan tantangan. Akan tetapi, dengan tekad yang kuat dan semangat yang menggebu-gebu, tidak ada rintangan yang tidak bisa diatasi.
Penulis: Muhammad Wafa'ur Rizqi