Siapa sangka sih ada orang yang bisa bertahan hidup di perantauan cuma dengan uang 50 ribu? Ada kok, aku sebagai anak perantauan sudah bertahan hidup dalam sepekan cuma dengan uang 50 ribu. Saya adalah salah satu mahasiswa perguruan tinggi di daerah Solo yang jarak dari rumah ke kampus terlalu jauh itu yang membuat saya harus tinggal ngekos di sekitar kampus tersebut. Setiap harinya ketika saya di kos saya sering memikirkan strategi agar bisa cukup untuk bertahan hidup dengan yang 50 ribu dalam sepekan.
Di daerah tempat kos saya terdapat beberapa warung makanan yang harga per porsi itu sesuai dengan harga anak kos, walaupun makanan di warung tersebut hanya ada sayur tetapi karena itulah harga di warung tersebut sangat murah di kalangan mahasiswa. Selama saya ngekos di daerah Solo saya menghindari yang namanya nongkrong di cafe maupun makan di restoran itu pun juga kunci agar tetap bisa untuk bertahan hidup dengan uang 50 ribu, terkadang teman-teman saya juga datang ke kos dengan membawakan makanan supaya saya bisa lebih hemat dalam mengelola uang 50 ribu.
Mengatur Prioritas Kebutuhan yang Penting Saat Tinggal di Kos
Dengan uang saku terbatas anak kos harus pandai-pandai menentukan prioritas. Makan tentu menjadi kebutuhan utama, tetapi kebutuhan lain akan transportasi juga harus diperhitungkan. Untuk sebagian anak kos, transportasi menjadi aspek yang sulit dihemat. Meski berjalan kaki bisa menjadi solusi, banyak orang bergantung pada sepeda motor sebagai alat transportasi utama.
Memiliki sepeda motor di kalangan anak kos memang memberikan kenyamanan dan efisiensi waktu, terutama jika kampus terletak cukup jauh atau akses angkutan umum terbatas. Namun, penggunaan sepeda motor memerlukan perhitungan biaya tambahan yang harus disesuaikan dengan anggaran mingguan. Pengeluaran untuk bahan bakar menjadi faktor utama. Dengan 50 ribu rupiah per minggu, anak kos harus membagi anggaran antara makan, transportasi, dan kebutuhan lainnya. Biaya bahan bakar sepeda motor biasanya berkisar antara 15 hingga 30 ribu rupiah per minggu, tergantung jarak yang ditempuh setiap hari. Ini berarti lebih dari separuh anggaran bisa habis hanya untuk transportasi.
Oleh karena itu, beberapa anak kos terpaksa membatasi penggunaan sepeda motor hanya untuk keperluan yang benar-benar mendesak, seperti pergi ke kampus atau bekerja. Sebisa mungkin, mereka memanfaatkan kesempatan untuk menumpang teman atau menggunakan transportasi umum ketika kondisi memungkinkan.
Dalam hal makan, anak kos biasanya memilih makanan murah dan sederhana. Terkadang anak kos juga membawa magic com dari rumah agar bisa lebih hemat, jadi anak kos tinggal membeli lauknya saja di warung dengan harga murah dan nasinya bisa memasak di dalam kos dengan magic com yang dibawa dari rumah.
Masalah Apa Saja yang Diperoleh dalam Sepekan?
Biasanya masalah yang dialami oleh anak kos adalah ketika uang sudah mau habis tapi ada kebutuhan kuliah yang wajib dibeli, seperti dari kampusnya sendiri menyuruh untuk membeli barang kuliah dan bersifat wajib dan pada saat itu mahasiswa yang ngekos di area situ bingung untuk mencari pilihan antara memilih membeli makanan atau membeli barang wajib untuk kuliah.
Dikarenakan kebingungan itu mahasiswa lebih memilih untuk membeli kepentingan kampus dan untuk masalah makannya mahasiswa ketika hari Jumat mencari informasi mengenai kegiatan bagi-bagi makanan yang biasanya diadakan setelah Salat Jumat, di situ mahasiswa bisa mendapatkan makanan tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun
Terkadang masalah mahasiswa yang tinggal ngekos di area kampus juga terdapat masalah transportasi karena mahasiswa juga mengharuskan mengeluarkan uang untuk keperluan transportasi seperti bensin.
Jadi, mahasiswa selama sepekan harus benar-benar bisa menghemat uang dan harus bisa mengeluarkan uang karena keperluan yang perlu.
Solusi Agar Bisa Hemat Uang 50 Ribu dalam Sepekan
Solusi mahasiswa agar hemat uang 50 ribu yang tinggal ngekos di area kampus ada berbagai hal, anak kos harus mencatat atau mengingat pengeluaran uang selama sepekan agar bisa mengetahui prioritas kebutuhan yang wajib dipenuhi, mahasiswa setelah membeli makan di sebuah warung harus mencatat dan membandingkan harganya dengan warung lainnya, agar nantinya mahasiswa bisa menghemat uang dengan membeli makan di warung yang harganya sesuai dengan uang mahasiswa.
Mahasiswa bisa menghemat uang 50 ribu dengan memasak kebutuhan makanan di kos dengan menggunakan magic com, selanjutnya mahasiswa tinggal membeli lauknya saja di warung yang sudah dipertimbangkan harga murah dengan warung lainnya.
Mahasiswa juga harus bisa memanfaatkan fasilitas di kosnya agar bisa menghemat uang 50 ribunya dalam sepekan dengan menggunakan mesin cuci untuk mencuci pakaian dari pada harus me-laundry. Jadi, mahasiswa tidak perlu mengeluarkan uang jika masalah pakaian pribadinya sedang kotor.
Biasanya di lingkungan kampus terdapat banyak lapangan pekerjaan, mahasiswa juga bisa mencari penghasilan tambahan dengan mencari lapangan pekerjaan di sekitar kampus untuk menambah uang sebagai pelengkap kebutuhan.
Biodata Penulis:
Muhammad Zaki Nur Jihan lahir pada tanggal 10 November 2004.