Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Penilaian Komposisi Tari dalam Konteks Urban Dance Camp di Kampung Warna Warni Jodipan Kota Malang

Tulisan ini mengulas pertunjukan tari yang digelar di Kampung Warna Warni Jodipan, Malang.

Malang, 10 Oktober 2024 -- Kampung Warna Warni Jodipan yang terkenal sebagai destinasi wisata kreatif di Kota Malang menggelar sebuah pertunjukan dengan latar mural penuh warna yang menampilkan sekelompok penari dari prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang untuk mengampu tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Komposisi Tari. Penari mengenakan kostum perpaduan antara atasan hitam dan kain batik berwarna coklat, dilengkapi dengan ikat pinggang berwarna emas serta selendang merah sebagai aksesori utama dalam gerakan tari mereka.

Penari-penari ini tampil di bawah dekorasi bendera merah putih yang menambah nuansa nasionalisme, sementara mural yang menampilkan lanskap alam memberikan latar belakang yang khas. Keseluruhan penampilan dan suasana panggung yang sederhana mencerminkan upaya menonjolkan nilai-nilai tradisi di lingkungan wisata yang kaya akan warna.

Penilaian Komposisi Tari dalam Konteks Urban Dance Camp
Urban Dance Camp 2024, Kampung Warna Warni Jodipan

Dari perspektif mata kuliah Komposisi Tari, pertunjukan ini tampak kurang memiliki eksplorasi komposisi yang dapat membangkitkan minat penonton. Gerakan yang dilakukan oleh para penari terlihat sederhana, repetitif, dan minim variasi. Tidak adanya permainan level (tinggi-rendah) atau variasi arah gerak membuat tarian ini kurang bervariasi dan terkesan monoton. Hal ini juga diperburuk dengan penempatan penari yang seragam, mereka bergerak dalam formasi yang hampir statis, sehingga tidak memberikan dinamika yang menarik dalam penggunaan ruang.

Meskipun gerakan yang sederhana dapat dipahami sebagai upaya untuk menjaga kesan tradisional, kurangnya inovasi dalam koreografi membuat pertunjukan ini tidak cukup menyajikan kedalaman dan kreativitas yang diharapkan dalam komposisi tari.

Selain itu, selendang merah yang digunakan sebagai properti tari sebenarnya bisa dimaksimalkan dalam eksplorasi gerak, namun terlihat hanya digunakan sebagai pelengkap yang tidak menambah kekayaan visual gerakan.

Pertunjukan ini nampaknya berusaha menyampaikan pesan tentang kebanggaan dan pelestarian budaya lokal kepada para pengunjung di Kampung Warna Warni Jodipan. Dengan kostum tradisional dan gerakan tari yang sederhana, tarian ini berusaha menonjolkan nilai-nilai tradisional Jawa, yang mungkin ditujukan agar mudah dipahami oleh penonton dari berbagai kalangan. Namun, cara penyampaian yang terlalu sederhana justru membuat tarian ini kurang mampu menyampaikan pesan dengan mendalam.

Bagi penonton yang terbiasa dengan bentuk tarian yang lebih dinamis dan eksploratif, pertunjukan ini mungkin terlihat datar dan kurang menggugah, seakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara awal dan akhir gerakan. Dalam konteks destinasi wisata kreatif seperti Kampung Warna Warni, pertunjukan yang kurang bervariasi ini terasa kurang mampu menciptakan kesan mendalam yang dapat diingat oleh para wisatawan.

Agar pertunjukan ini mencapai potensinya, diperlukan perbaikan dalam komposisi tari, terutama dalam penggunaan ruang dan variasi gerakan. Koreografer bisa menambahkan gerakan yang lebih bervariasi seperti putaran, lompatan, dan turun-naik agar suasana lebih hidup dan menarik perhatian penonton.

Selain itu, formasi penari sebaiknya dibuat lebih dinamis dengan perpindahan posisi dan pola-pola berbeda, sehingga tarian tidak terkesan statis. Properti selendang merah juga dapat dimanfaatkan lebih kreatif untuk menambah daya tarik visual. Menggabungkan elemen modern yang tetap selaras dengan nilai tradisional juga bisa menjadi tambahan yang menarik, misalnya dengan iringan musik yang lebih dinamis atau gerakan kontemporer yang sederhana. Dengan pembaruan ini, tarian diharapkan bisa menyajikan nilai tradisional sekaligus memberikan pengalaman yang lebih kaya dan menarik bagi penonton di Kampung Warna Warni Jodipan.

Biodata Penulis:

Nur Lailli Maulidia saat ini aktif sebagai mahasiswa, Pendidikan Seni Tari dan Musik, di Universitas Negeri Malang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.