Di perantauan yang asing, banyak pengajaran yang bisa didapatkan tetapi ketika perasaan rindu rumah melanda apa yang patutnya diperbuat? Menangis dalam sunyi rindu akan suara gelak tawa keluarga, aroma masakan ibu, dan hangatnya pelukan orang tercinta terus terbayang.
Homesickness sering dirasakan oleh perantau seperti mahasiswa ataupun pekerja. Itu adalah emosi wajar yang dirasakan oleh siapa pun yang meninggalkan tempat tinggal asalnya. Bukan hanya tentang jarak, tetapi juga rasa kehilangan akan kenyamanan dan kehangatan yang biasa menemani.
Dalam kasus kerinduan yang berat ini banyak faktor yang mempengaruhi karena ini bukanlah sesuatu yang mudah dan banyak kompleksitas di dalam nya. Jarak fisik adalah alasan utama. Ketika seseorang harus meninggalkan tempat yang dikenalnya untuk mengejar pendidikan, karier, atau bahkan kehidupan baru, ada jeda besar yang terbentuk antara dirinya dan “rumah”. Lingkungan baru yang berbeda budaya, bahasa, atau bahkan makanan sering kali membuat kita merasa asing. Ditambah lagi, tekanan untuk segera beradaptasi sering kali menjadi beban tersendiri yang memicu perasaan tidak nyaman.
Perasaan khawatir akan keadaan orang terdekat sering kali dirasakan para perantau, itu akan mengacaukan fokusnya terhadap pekerjaan maupun belajarnya. Meski terasa berat, homesickness bukanlah hal yang tak bisa diatasi. Ada beberapa cara sederhana namun efektif untuk mengurangi rasa rindu yang membuncah. Salah satunya adalah menciptakan suasana “rumah” di tempat baru. Menata dan merapikan kamar agar terasa lebih personal bisa membantu menciptakan kenyamanan. Menjalin hubungan dengan teman baru atau komunitas lokal juga bisa menjadi cara untuk menemukan rasa kehangatan meski jauh dari keluarga.
Tetap terhubung dengan rumah juga penting. Berbicara dengan keluarga melalui telepon atau video call adalah cara sederhana untuk mengobati rindu. Membawa benda-benda kecil seperti foto keluarga atau makanan khas dari rumah bisa menjadi pengingat hangat akan tempat asal. Selain itu, mengalihkan fokus ke hal-hal produktif, seperti mengikuti kegiatan kampus atau bekerja, juga membantu seseorang lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.
Pada akhirnya, homesickness adalah hal yang manusiawi. Rindu itu wajar, karena di situlah terletak bukti cinta dan ikatan kita dengan rumah. Namun, hidup adalah tentang melangkah maju tanpa melupakan akar. Meskipun jauh dari rumah, kita tetap bisa membawa kehangatan itu dalam hati dan menjadikannya penguat dalam setiap langkah. Ingatlah, di mana pun kita berada, rumah sejati ada dalam kenangan, cinta, dan doa yang tak pernah putus.
Biodata Penulis:
Nova Aula Fa'iz lahir pada tanggal 22 Agustus 2005.