Seperti namanya Jogja memang selalu istimewa di mata siapa saja. Jogja begitu indah ketika pagi, siang, sore maupun malam hari. Semburat cahaya yang terpancar di Jogja menambah kesan indah tersendiri. Setiap sudut Jogja pasti memiliki kenangan tersendiri.
Malioboro
Jogja terkenal akan Malioboro yang menjadi ciri khas. Memang saat saya untuk pertama kali menginjakkan kaki di Malioboro saya sangat terpana. Begitu ramai, tetapi juga indah. Walaupun pada saat saya pergi ke sana cuaca begitu terik. Tetapi hal itu tidak mengurangi rasa kagum saya dengan Malioboro.
Selain ramai oleh pengunjung, di sana juga ramai akan pedagang. Banyak sekali orang bejualan pakaian, aksesori, maupun makanan di sepanjang jalan Malioboro. Saya berjalan-jalan menyusuri setiap sisi jalan, tak lupa mampir ke toko satu dan lainnya. Saya hanya mampir saja, tetapi tidak untuk membeli sesuatu.
Selain itu, saya juga terpana akan adanya delman di pinggir jalan. Delmannya pun terbilang cantik. Bukan seperti delman pada umumnya yang saya temukan di Solo. Delman ini seperti delman untuk Keratonan.
Lalu kemudian, sebelum pulang saya memutuskan untuk mampir membeli es krim yang ada di dekat stasiun. Sungguh nikmat bukan? Menikmati es krim di tengah teriknya mentari siang hari.
Pantai Jogja
Saya pribadi sudah sangat sering pergi ke Jogja. Entah mengapa bagi saya Jogja begitu menarik. Setiap saya ke Jogja, saya lebih sering pergi ke pantai. Karena memang di Jogja juga terkenal akan pantai-pantainya.
Pantai Jogja yang pernah saya kunjungi ada pantai Selatan, Bugel dan Ngobaran. Saya selalu menikmati setiap angin yang berhembus menusuk pori-pori kulit saya. Suara deruan ombak yang riuh sedikit membuat saya takut, tetapi hal itu begitu indah.
Selain menikmati angin dan ombak, saya juga menikmati sunset yang siap tenggelam menjelang malam. Begitu indah saat saya memandang langsung semburat jingga yang terpancar di tepian pantai. Air laut yang juga ikut memancarkan pantulan dari keindahan sosok jingga tersebut juga tak kalah indahnya.
Air laut yang semula riuh, kini menjadi tenang lantaran pergantian hari yang akan mulai menggelap. Kapal-kapal yang mulanya terombang-ambing di tengah pantai, kini juga sudah mulai menepi satu persatu. Semua aktifitas juga sama halnya, seolah hendak berhenti pada detik itu juga.
Saya selalu merasa Jogja benar-benar istimewa. Keindahan alam seolah telah diborong oleh Jogja. Bagi saya setiap sudut Jogja benar-benar menakjubkan. Memberi kesan tersendiri yang bisa mengetuk hati saya untuk terus kembali ke Jogja.
Melepaskan Jogja begitu sulit, meskipun saya telah sering memijakkan kaki di Jogja. Tetapi saya merasa selalu rindu akan Jogja. Jogja istimewa begitupun dengan orang-orang yang ada di dalamnya. Penduduk Jogja yang terkenal ramah-ramah itu memang benar adanya.
Selain keindahan alam dan tempat wisatanya. Jogja juga terkenal akan tempat bersejarah. Kota yang dulunya pernah menjadi ibu kota sementara Indonesia tentulah memiliki sejarah panjang tersendiri. Selain itu Jogja juga terkenal akan sebutan "Kota Pelajar" nya. Dan terkenal dengan pahlawan pendidikan yakni Ki Hajar Dewantara.
Intinya Jogja benar-benar istimewa dan akan selalu memberikan kenangan manis untuk siapapun yang datang mengunjunginya. Semua beban pikiran bisa menghilang ketika sudah memijakkan kaki di Jogja. Selain istimewa, Jogja juga menjadi obat penenang bagi hati yang tengah terluka.
Biodata Penulis:
Khaylanissa Alifiya Rahma lahir pada tanggal 28 November 2005 di Surakarta.