Sensasi Pedas: Mengapa Remaja Masa Kini Tidak Bisa Menolak Makanan Pedas?

Sebenarnya apa yang membuat para remaja sangat menyukai makanan pedas? Mengapa mereka tak bisa lepas dari godaan makanan dengan rasa pedas?

Makanan dengan rasa pedas bagaikan magnet bagi para remaja masa kini, bukan hanya sebagai pelengkap makanan, tetapi menjadi sensasi yang dicari-cari dan menjadi perbincangan di meja makan. Rasa pedas seperti sudah menjadi suatu hal yang wajib ketika akan mengonsumsi makanan. Sering kali para remaja rela kepanasan, bercucuran keringat, bahkan sampai menangis hanya demi merasakan sensasi pedas yang sangat antimainstream.

Sensasi kepedasan dalam makanan kini sudah seperti permainan adrenalin yang seru. Dapat dikatakan bahwa tren makanan dengan rasa pedas adalah ajang uji keberanian, yang menguji seberapa kuat kita dapat menahan rasa pedas dan panas di lidah. Ramai pada media sosial tren-tren para remaja melakukan tantangan dengan mengonsumsi makanan dengan level pedas yang tak masuk akal. Bagi yang bisa makan pedas sampai level tertentu, rasanya seperti memenangkan medali.

Sensasi Pedas

Tren terkini datang dari makanan pedas yang sangat digemari remaja di antaranya ialah seblak, mi dengan level pedas ekstrem, ayam geprek dengan berbagai level yang dapat menyesuaikan keinginan konsumen, hingga camilan-camilan dengan cita rasa pedas gurih. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan menarik: Sebenarnya apa yang membuat para remaja sangat menyukai makanan pedas? Mengapa mereka tak bisa lepas dari godaan makanan dengan rasa pedas? Pada esai ini kita akan mengulik alasan-alasan di balik ketertarikan para remaja pada sensasi rasa pedas, serta membahas alasan mengapa banyak remaja yang sulit menolak makanan pedas.

Makanan dengan cita rasa pedas kini menjadi salah satu primadona makanan karena menu yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Para konsumen bebas memilih dan mengonsumsi makanan sesuai dengan seleranya masing-masing tanpa perlu takut merasa bosan dengan varian-varian makanannya. Pada bagian ini mari kita ulik alasan mengapa banyak para remaja yang tertarik dengan rasa pedas.

1. Pengaruh Media Sosial Pada Trend Makanan Pedas 

Media sosial menjadi tempat utama bagi para remaja untuk menemukan hal-hal baru dan fenomena hangat yang sedang terjadi. Hampir tiap waktu dari kegiatan sehari-hari manusia tidak terlepas dari media sosial. Seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan sosial media lainnya. Adanya media sosial para pengguna dapat mengakses segala hal, termasuk tentang dunia perkulineran.

Media sosial memegang peran besar dalam menginformasikan tren makanan di kalangan remaja, termasuk dalam hal makanan pedas. Sering kita jumpai di berbagai platform media sosial tentang makanan pedas, ulasan produk pedas, hingga konten foodvloger yang menampilkan reaksi saat mencoba makanan dengan level kepedasan yang tidak biasa. Hal ini akhirnya menimbulkan rasa penasaran pada remaja setelah melihat konten tersebut, hingga akhirnya membuat mereka terdorong untuk mencoba makanan pedas tersebut.

Mengapa demikian? Karena ketika satu orang mulai membagikan pengalamannya dengan mencoba makanan pedas, hal ini dapat mendorong teman-temannya untuk melakukan hal yang sama, apalagi jika video tersebut mendapat banyak perhatian atau menjadi video yang viral. Dengan ikut mencoba makanan pedas dan mengunggahnya di media sosial, remaja merasa telah mengikuti tren yang sedang terjadi (up to date).

2. Daya Tarik terhadap Rasa Pedas yang Bikin Ketagihan

Salah satu alasan mengapa para remaja masa kini sangat menyukai makanan pedas karena adanya sensasi ketagihan yang ditimbulkan setelah mengonsumsinya. Meski makanan pedas menimbulkan rasa terbakar di mulut tubuh justru menganggap rasa panas ini sebagai suatu hal yang menyenangkan yang membuat kita ketagihan untuk terus menyantap makanan pedas ini.

Makanan pedas terasa lebih memuaskan. Banyak produk makanan pedas yang menawarkan berbagai tingkat kepedasan yang semakin menambah pengalaman seru. Contohnya, level pedas “super hot” atau “ekstra pedas” dapat menarik perhatian remaja yang menyukai tantangan. Akhirnya, timbul rasa ketagihan terhadap makanan pedas ini, sehingga membuat para remaja terus menjelajah makanan pedas lainnya, dengan tujuan agar dapat menemukan menu pedas lainnya yang memiliki rasa lebih enak dan agar dapat merasakan sensasi pedas yang berbeda.

3. Ajang Unjuk Keberanian

Selain itu, remaja masa kini juga memiliki ketertarikan yang kuat pada hal-hal baru dan menyukai tantangan. Tren mengonsumsi makanan pedas berlevel tinggi dianggap sebagai ajang untuk unjuk diri dan menjadikan hal tersebut sebagai peluang untuk mendapatkan perhatian di media sosial. Hal ini akhirnya membuat para remaja semakin sulit menolak makanan pedas. Bukan hanya karena rasa, tetapi karena ada kesempatan untuk populer di dunia maya, karena banyaknya penonton yang penasaran dengan makanan-makanan yang sebelumnya belum pernah mereka konsumsi.

4. Membangkitkan Nafsu Makan

Makanan dengan rasa pedas dapat menambah selera makan, selera makan itu datang dari rasa makanan yang enak dan rasa pedas yang kuat, sehingga makanan lebih menarik untuk dikonsumsi. Ketika mengonsumsi makanan pedas, rasa “panas” yang timbul membuat tubuh kita bereaksi dengan cara mengeluarkan air liur dan menciptakan keinginan makan lebih banyak. Inilah mengapa banyak orang merasa semakin lapar atau semakin ingin makan saat sedang menikmati makanan dengan rasa pedas.

Bagi remaja, makanan pedas membantu membuat makanan sehari-hari terasa lebih variatif. Misalnya, makanan seperti mi instan, ayam goreng, camilan akan terasa lebih menggoda jika ditambahkan saus, sambal, dan bumbu pedas. Para remaja sering mencari sensasi tambahan dari makanan yang mereka konsumsi agar tidak membosankan. Pedas menjadi pilihan yang cocok karena bisa membuat makanan yang mungkin sederhana jadi terasa lebih istimewa dan menggiurkan. Serta dapat menambah nafsu makan.

Pada akhirnya, daya tarik makanan pedas bagi remaja masa kini bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman dan tantangan untuk mengekspresikan diri dan mengikuti tren. Makanan pedas memberi pengalaman yang menyenangkan, dari rasa pedas hingga kesempatan untuk “eksis” di media sosial.

Namun, penting untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan pedas dengan bijak. Mengonsumsi makanan pedas berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Di antaranya gangguan pencernaan, dan iritasi pada mulut. Apalagi jika kita sering mengonsumsi makanan pedas dengan bumbu penyedap yang sangat kuat.

Memang menciptakan rasa enak, gurih, dan ketagihan untuk terus mengonsumsinya, efek yang didapat dan dirasakan tidak terlihat langsung pada masa kini, namun pada jangka panjang. Oleh karena itu, kita harus imbangi dengan makan makanan sehat kaya akan kandungan vitamin dan manfaat. Juga membatasi dan memilih level pedas yang sesuai dengan kemampuan kita.

Biodata Penulis:

Imeiliana Najhua Iskandar saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.

© Sepenuhnya. All rights reserved.