Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Mengeksplor tentang Umbul Pengging yang Berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah

Umbul Pengging terkenal dengan beberapa mata air alaminya, yang hingga kini masih terjaga kejernihannya.

Umbul Pengging adalah sebuah kompleks pemandian peninggalan Kasunanan Surakarta terletak di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pemandian ini dibangun oleh Raja Kasunanan Surakarta yaitu Sri Paduka Pakubuwono X.

Pada awalnya pemandian ini merupakan tempat bersantai raja dan keluarganya. Hal ini tampak dari bangunan tempat peristirahatan yang berada di dekat kolam pemandian ini. Pada zaman dahulu, pemandian ini tidak dibuka untuk masyarakat umum. Namun seiring berjalannya waktu, Pemandian Umbul Pengging kini bebas dimasuki setiap pengunjung yang ingin menikmati keindahan pemandangan taman dan kesejukan airnya. Umbul Pengging merupakan kawasan wisata yang memadukan antara wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata alam dalam satu kawasan.

Mengeksplor tentang Umbul Pengging yang Berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah

Umbul Pengging terkenal dengan beberapa mata air alaminya, yang hingga kini masih terjaga kejernihannya. Di antara mata air yang terkenal di sini adalah Umbul Temanten, Umbul Sungsang, dan Umbul Ngabean. Masing-masing mata air ini memiliki karakteristik yang berbeda, namun semuanya memiliki air yang jernih dan sejuk, menjadikannya tempat favorit bagi pengunjung untuk berenang atau sekadar bersantai menikmati suasana alam.

Umbul Pengging ini terdapat tiga macam kolam pemandian, yaitu:

1. Umbul Temanten

Umbul Temanten berbentuk persegi panjang dan memiliki kedalaman kurang lebih 50–170 cm. Di area pemandian ini juga terdapat tempat pemandian khusus untuk anak-anak, yang dilengkapi juga dengan pelampung dan beberapa bola. Pemandian khusus anak-anak ini berada di arah tenggara Umbul Temanten. Selain itu, di kolam pemandian Umbul Temanten ini juga dilengkapi dengan fasilitas 24 kamar ganti dan sejumlah kamar bilas.

Menurut cerita masyarakat, asal mula Pemandian Umbul Temanten berawal dari kunjungan Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X yang melihat dua buah sumber air (umbul) yang terletak berdekatan di area Umbul Temanten ini. Setelah melihat kedua umbul tersebut, Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X kemudian berdoa kepada Tuhan agar kedua umbul tersebut dipersatukan. Setelah selesai berdoa, akhirnya permintaan Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X itu dikabulkan Tuhan. Bersatunya kedua umbul itu kemudian diberi nama Umbul Temanten yang diibaratkan menyatunya dua mempelai yang rukun menjadi satu. Peristiwa itu juga sekaligus mengandung piwulang (nasihat) kepada masyarakat bahwa dalam mengarungi hidup berumah tangga, suami isteri harus bisa menjalin hubungan yang rukun.

2. Umbul Ngabean

Umbul Ngabean berbentuk bulat dan memiliki kedalaman air sekitar 150 cm. Kolam ini hanya diperuntukkan bagi kalangan orang dewasa. Pelancong dapat berenang dengan leluasa di kolam ini karena kedalaman airnya sama di segala sisinya. Setelah capek berenang, berendam, atau bermain air di kolam pemandian ini, pelancong dapat dudu bersantai di gazebo yang berada di sisi timur kolam pemandian ini. Di gazebo ini, pelancong juga dapat beristirahat dan melihat pemandangan taman yang tertata rapi di pinggiran kolam.

3. Umbul Sungsang

Umbul ketiga yang juga tak kalah menariknya bila dikunjungi ialah Umbul Sungsang. Selain keindahan taman dan kesejukan air di kolam Pemandian Umbul Sungsang ini, pelancong juga dapat mengikuti tradisi kungkum (berendam) yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat. Menurut pengakuan warga sekitar, pemandian ini merupakan pusat laku batin Kungkum masyarakat Pengging dan tak sedikit pula diikuti oleh para pengunjung yang berasal dari berbagai kota di sekitar Jawa Tengah. Tradisi yang diselenggarakan pada malam Jumat Pahing ini, biasanya dimulai pukul 24.00—03.00 WIB. Untuk mengikuti tradisi Kungkum ini wisatawan tidak dipungut biaya.

Umbul Pengging salah satu objek wisata alam yang terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sebagai salah satu warisan bersejarah, Umbul Pengging memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah. Tempat ini terkenal dengan keberadaan beberapa mata air alami yang tak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga menawarkan pesona alam yang memikat.

Selain sebagai objek wisata alam, Umbul Pengging juga dikenal sebagai tempat dilakukannya berbagai ritual tradisional. Salah satu tradisi yang masih dijalankan hingga saat ini adalah tradisi "Padusan," yaitu kegiatan membersihkan diri di mata air sebelum memasuki bulan Ramadan. Tradisi ini merupakan bentuk penyucian diri secara fisik dan spiritual, yang melambangkan persiapan umat Muslim dalam menyambut bulan suci.Ritual-ritual lain yang dilakukan di Umbul Pengging juga menunjukkan bagaimana masyarakat setempat masih menjunjung tinggi adat istiadat dan kepercayaan yang diwariskan dari nenek moyang. Hal ini menambah nilai budaya dari tempat ini, menjadikannya sebagai situs penting bukan hanya dalam konteks sejarah, tetapi juga dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat setempat.

Umbul Pengging bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga simbol sejarah, budaya, dan kekayaan alam. Keberadaannya mencerminkan perpaduan antara nilai-nilai spiritual, tradisi lokal, serta keindahan alam yang tiada duanya. Melalui pelestarian dan pengembangan yang bijak, Umbul Pengging dapat terus menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya memberikan pengalaman rekreasi, tetapi juga edukasi tentang sejarah dan budaya Indonesia.

Biodata Penulis:

Wahyu Nurul saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.
© Sepenuhnya. All rights reserved.