Di dunia yang serba cepat dan penuh tantangan ini, pendidikan tidak hanya soal nilai dan prestasi akademik, tetapi juga tentang bagaimana kita membentuk karakter dan kepribadian siswa. Salah satu sosok yang sangat berperan dalam hal ini adalah guru Bimbingan dan Konseling (BK).
Guru BK bukan hanya sekadar memberikan konseling terkait masalah akademik atau pribadi, tetapi lebih dari itu, mereka menjadi pendamping yang membantu siswa tumbuh secara sosial, emosional, dan mental.
Dengan hadirnya teknologi dan media sosial yang seringkali menjadi pengaruh besar bagi generasi muda, guru BK sangat dibutuhkan untuk membantu siswa menjaga keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata serta membangun karakter yang kuat.
Sebagai pendamping, guru BK memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara tentang masalah pribadi yang seringkali tak terungkapkan, seperti kecemasan, hubungan sosial, atau bahkan kebingungan tentang masa depan. Mereka bukan hanya pendengar yang baik, tetapi juga membantu siswa menemukan solusi yang sehat dan konstruktif, mengarahkan mereka untuk lebih mengenal diri sendiri, dan membantu membangun rasa percaya diri. Dengan cara ini, siswa merasa didukung, tidak merasa sendirian, dan mulai memiliki pandangan yang lebih positif terhadap diri mereka sendiri.
Selain itu, guru BK juga berperan penting dalam mengajarkan keterampilan hidup yang tak kalah penting, seperti mengelola emosi, berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan masalah secara efektif.
Di tengah tekanan akademik dan perubahan sosial yang begitu cepat, keterampilan ini sangat dibutuhkan agar siswa bisa lebih tangguh menghadapi kehidupan dan disinilah peran guru BK sangat berharga.
Biodata Penulis:
Rafi Naufal Mureno, lahir di Boyolali, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.