Deretan rumah kecil yang tertata rapi di sebuah gang sempit membuat kampung ini menarik perhatian siapa saja yang berkunjung. Dengan warna cat tembok cerah, dominasi oranye dan kuning, serta penerangan jalan bergaya keraton, kampung ini semakin menonjolkan keunikannya.
Siapa yang menyangka, kampung yang dulu dikenal kumuh kini telah berubah menjadi kawasan yang indah dengan rumah-rumah kecil yang layak huni. Kampung ini dikenal dengan nama Semanggi Kampung Harmoni, yang terletak di Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta, tepatnya di Jalan Kyai Mojo, dekat dengan Jembatan Mojo dan di tepi Sungai Bengawan Solo.
| sumber: insiden24.com |
Secara historis, pada abad XIII hingga XIV, Bandar Semanggi merupakan pelabuhan besar yang menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang yang mengangkut berbagai komoditas dari seluruh penjuru nusantara, terutama kapal-kapal dari Kerajaan Majapahit yang membawa geram dan ikan melalui jalur sungai Bengawan Solo.
Seiring berjalannya waktu, kawasan ini berkembang menjadi pemukiman padat yang tidak sehat, sehingga dikenal sebagai kawasan kumuh. Warga kesulitan mendapatkan air bersih, dan rumah-rumah mereka sering rusak, terutama saat musim hujan.
Melihat kondisi ini, Pemerintah Kota Surakarta merasa perlu untuk menata kawasan tersebut agar dapat memberikan dampak positif bagi warganya. Dalam rangka mewujudkan hal itu, Pemkot Surakarta menyiapkan 17 prioritas pembangunan, dan salah satunya adalah penataan kawasan Semanggi-Mojo. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, Pemkot Surakarta membangun 596 unit rumah secara bertahap. Kini, rumah-rumah yang layak huni telat diserahkan kepada warga yang berhak, jalan-jalan baru dibangun untuk memudahkan akses, dan sebuah taman indah juga telah dibangun.
Pembangunan rumah dilakukan dalam dua tahap: tahap pertama sebanyak 253 unit, dan tahap kedua sebanyak 316 unit. Sebagian besar rumah dibangun dengan bantuan pihak swasta, yang turut menyelesaikan 136 unit pada tahap kedua. Rumah-rumah ini menggunakan sistem panel instan (Ruspin) dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang tamu, serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal.
Lingkungan yang nyaman diharapkan dapat meningkatkan produktivitas warga, terutama dalam industri kreatif. Tak jauh dari Semanggi Kampung Harmoni, terdapat IKM Semanggi Harmoni yang mengelola showroom kerajinan tangan warga.
Dengan konsep yang terpadu, Semanggi Kampung Harmoni kini menjadi destinasi yang banyak menarik perhatian pengunjung, baik dari dalam maupun luar kampung. Keindahan kampung ini sudah banyak tersebar di media sosial, menjadikannya salah satu potensi wisata lokal. Selain keindahan kampung, pengunjung juga dapat menikmati wisata edukasi yang menceritakan kisah kejayaan Bandar Semanggi, yang akan sangat bermanfaat bagi generasi muda. Jadi, bagi yang belum sempat mengunjungi, cobalah mampir ke Semanggi Kampung Harmoni, kampung yang cantik, bersih, dan penuh sejarah.
Biodata Penulis:
Pipin Izza Fadhilah lahir pada 22 november 2005 di Sukoharjo, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, prodi Pendidikan Kimia.