Setiap anak memiliki cita-cita yang ingin dicapai dalam hidupnya, namun untuk mewujudkannya, tidak hanya membutuhkan usaha dan tekad sendiri. Dukungan orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam proses pencapaian tersebut. Namun, sering kali orang tua kurang memahami betul bagaimana peran orang tua dalam mendukung pendidikan dan karier anak. Dengan membangun komunikasi terbuka antara orang tua dan anak serta memahami konsep mentalitas yang sehat, kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung tercapainya cita-cita anak.
Dukungan orang tua bukan hanya dalam bentuk pemberian fasilitas atau materi, tetapi lebih penting adalah dukungan emosional yang orang tua berikan. Anak yang merasa dihargai dan didengar oleh orang tuanya cenderung memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kepercayaan diri ini adalah modal utama dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam proses pencapain impian. Selain itu, orang tua yang memberi kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat, juga turut membantu anak menemukan tujuan hidup yang sesuai dengan diri anak tersebut.
Dengan adanya dukungan dari orang tua, anak dapat lebih percaya diri dalam memulai pembelajaran yang ada disekolah dengan demikian saat proses pembelajaran berlangsung di kelas siswa dapat mengikuti arah berjalannya kegiatan belajar mengajar di kelas. Sebagai contoh, jika seseorang anak ingin menjadi seorang guru, dukungan orang tua dalam menyediakan buku, kursus tambahan, atau sekadar memberi semangat agar anak tetap fokus pada pelajaran yang sangat penting. Dukungan ini tidak hanya meningkatkan motivasi anak, tetapi juga membantu anak untuk tetap berjuang meskipun ada rintangan yang harus dihadapi.
Dalam perspektif psikologi, dukungan orang tua yang terbuka akan meningkatkan rasa percaya diri anak dan memberikan rasa aman yang sangat diperlukan untuk meraih kesuksesan. Menurut teori psikologi perkembangan Erik Erikson, dukungan orang tua sangat berpengaruh terhadap pembentukan identitas dan rasa percaya diri anak, terutama pada masa remaja yang merupakan periode pencarian jati diri. Pada tahap ini, peran orang tua sangat penting untuk memberikan rasa aman dan mendorong eksplorasi diri, karena anak membutuhkan dorongan untuk mengatasi konflik antara identitas dan kebingungannya. Ketidaktahuan orang tua terhadap perkembangan ini sering kali menyebabkan kurangnya pemahaman mengenai cara mendukung anak dalam mengejar cita-citanya.
Dukungan orang tua yang efektif mencakup pemberian perhatian, pendampingan, dan dorongan agar anak dapat mengembangkan potensi dirinya. Dalam kajian psikologi positif, konsep growth mindset yang diperkenalkan oleh Carol Dweck menunjukkan bahwa anak yang tumbuh dalam lingkungan yang mendukung dan memotivasi akan memiliki mentalitas yang lebih terbuka terhadap tantangan dan kegagalan. Anak cenderung lebih resilien dan memiliki tekad yang lebih kuat untuk mencapai tujuan hidup. Sebaliknya, jika orang tua tidak memberikan dukungan yang cukup atau tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk memberi dorongan, anak bisa merasa terisolasi, kurang percaya diri, dan kehilangan motivasi untuk menggapai cita-cita. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami tahapan perkembangan anak dan menyelaraskan dukungan mereka dengan kebutuhan emosional anak.
Dalam perspektif agama, terutama dalam ajaran Islam, orang tua diberikan tanggung jawab untuk mendidik dan membimbing anak-anaknya menuju kehidupan yang baik, baik dalam aspek duniawi maupun ukhrawi. Al-Qur'an dan Hadis menyatakan bahwa orang tua harus menjadi teladan bagi anak, memberikan pendidikan yang baik, dan mendukung anak untuk meraih tujuan hidup yang mulia. Allah SWT berfirman dalam Surah At-Tahrim (66:6) yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam menjaga dan mendidik anak dengan baik, baik dari segi akhlak maupun pendidikan. Orang tua yang memberikan dukungan moral dan pendidikan yang baik akan membantu anak-anak mengembangkan keyakinan diri yang kuat, serta memberikan anak pedoman hidup yang tepat.
Salah satu isu utama yang sering dihadapi dalam hubungan antara orang tua dan anak adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang pendidikan dan karier anak. Banyak orang tua yang tidak menyadari pentingnya memahami perkembangan minat dan bakat anak, serta bagaimana cara memberi dukungan yang tepat dalam mencapai cita-cita anak. Hal ini dapat berakibat pada kesalahpahaman dalam memberikan arahan dan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Misalnya, beberapa orang tua mungkin terlalu fokus pada pilihan karier yang dianggap aman atau bergengsi, tanpa mempertimbangkan minat dan bakat anak. Ketidaktahuan ini sering kali membuat anak merasa tidak didukung dalam menjalani passion anak, yang pada gilirannya dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak.
Solusi untuk mengatasi isu ini adalah dengan mendorong kontribusi terbuka antara orang tua dan anak. Komunikasi yang baik dan terbuka adalah kunci untuk memahami kebutuhan anak dan memberikan dukungan yang sesuai. Orang tua sebaiknya memberikan ruang bagi anak untuk mengungkapkan minat dan aspirasi anak tanpa merasa dihakimi atau dipaksa mengikuti kehendak orang tua.
Pendidikan yang melibatkan orang tua dalam setiap tahap perkembangan anak akan memberikan hasil yang lebih baik. Sebagai contoh, orang tua dapat terlibat dalam kegiatan pendidikan, seperti mengikuti pertemuan dengan guru atau membantu anak dalam memilih jurusan atau karier yang sesuai dengan minat dan bakat anak. Melalui komunikasi yang terbuka, anak merasa dihargai dan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk mencapai cita-cita.
Dukungan orang tua dalam meraih cita-cita anak bukanlah hal yang sepele. Baik dari perspektif psikologi maupun agama, dukungan yang diberikan orang tua memiliki peranan penting dalam pembentukan mentalitas anak dan kesuksesan anak di masa depan. Untuk itu, orang tua perlu meningkatkan pemahaman mereka mengenai perkembangan anak dan memberikan dukungan yang sesuai. Dengan komunikasi yang terbuka dan penuh kasih sayang, orang tua dapat membantu anak-anak meraih cita-cita dan mencapai kehidupan yang lebih baik.
Biodata Penulis:
Amara Apriliani Sabila saat ini aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, di Universitas Peradaban, Bumiayu.