Bagaimanakah adab seorang pelajar? Secara umum, ada banyak adab seorang pelajar. Seperti adab pada diri sendiri, adab pada guru, adab pada kitab, dan lain-lain. Dalam belajar, tujuan kita pada umumnya adalah memperoleh ilmu yang berkah dan manfaat. Untuk sampai pada tujuan tersebut, salah satunya yaitu dengan memperhatikan adab kita terhadap diri sendiri. Di dalam Kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim karya K.H. Hasyim Asy'ari dijelaskan bahwa terdapat 10 adab yang harus dimiliki oleh seorang pelajar terhadap dirinya sendiri. Tepatnya terdapat pada Bab II.
Berikut 10 adab pelajar yang diambil dari kitab Adabul Alim wal Muta'allim:
1. Membersihkan Hati dari Penyakit dan Kotoran
األول يطهر قلبه من كل غ ش ودنس وغ ل وحسد وسوء عقيدة وخلق ليصلح بذلك لقبول العلم وحفظه واالطالع على دقائق معانيه والفهم لغوامضه
Seorang pelajar hendaknya menyucikan hatinya dari segala sesuatu yang dapat mencegah masuknya ilmu seperti dendam, iri, dengki, keyakinan yang tidak baik, dan hal tercela yang lainnya. Hal ini harus dilakukan agar ia dapat menerima, menghafal, dan menjaga ilmu yang telah diajarkan kepadanya dan serta lebih mendalami permasalahan-permasalahan yang timbul dari ilmu yang telah ia dapatkan.
2. Mempunyai Niat yang Baik
الثاني ان يحسن النية في طلب العلم بان يقصد به وجه هللا عز وجل والعمل به واحياء الشريعة وتنوير قلبه وتحلية باطنه والتقرب من هللا تعالى وال يقصد به االغراض الدنيوية من تحصيل الرياسة والجاه والمال ومباهاة االقران وتعظيم الناس له ونحو ذلك
Kedua, seorang pelajar harus memiliki niat yang baik yang harus ditancapkan ke dalam hatinya, yaitu untuk mencari ridha Allah SWT. Kemudian, berniat untuk mengamalkan ilmu, menghidupkan syariat Islam, menerangi hati dan fikiran untuk menghiasi bathin sehingga mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di sisi lain, seorang pelajar harus meninggalkan tujuan-tujuan duniawi misalnya jabatan, kekayaan, menyombongkan diri, dan mencari kehormatan di mata orang banyak.
Apa yang disampaikan oleh K.H. Hasyim Asy'ari sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Habib Zain bin Ibrahim bin Smith yang menjelaskan pentingnya niat yang baik dalam menuntut ilmu, karena niat adalah landasan semua perbuatan.
Beliau berkata:
صل هللا عليه والسالم إنما األعمال بالنية واعلم أنه ال بد لطالب العلم من حسن النية في تعلم العلم إذ النية هي األصل في جميع األفعال لقوله ى
Artinya: "Ketahuilah bahwa seorang pelajar wajib mempunyai niat yang baik dalam menuntut ilmu, karena niat adalah pokok dari segala perbuatan. Sebab adanya sabda Nabi Muhammad SAW: Sesungguhnya semua amal tergantung pada niatnya."
3. Belajar dan Tidak Menunda-nunda
الثالث ان يبادر بتحصيل العلم شبابه واوقات عمره, واليغتر بخدع التسويف والتأميل, فأن كل ساعة تمر من عمره البدل لها وال عوض عنها وان يقطع ما قدر عليه من العالىق الشاغلة والعوا ئق المانعة عن تمام الطلب وبذل االجتهاد وقوة الجد فى التحصيل, فانها قواطع طريق التعلم
Ketiga, seorang pelajar harus berusaha memperoleh ilmu di waktu kecil dan memanfaatkan sisa umurnya. Seorang pelajar tidak boleh menunda belajar, tetapi harus memanfaatkan masa mudanya untuk menuntut ilmu, jangan sampai ia terlalu banyak berangan-angan. Hal ini karena waktu yang telah berlalu tidak dapat digantikan dan ditukar oleh apapun, oleh karena itu jika tidak dimanfaatkan maka waktu akan terlewat sia-sia tanpa ada manfaatnya.
Beliau K.H. Hasyim Asy’ari juga menyampaikan agar seorang pelajar harus melepaskan dirinya dari segala kesibukan yang dapat menghambat konsentrasi, kegigihan, pengorbanan, dan kesemangatannya dalam menuntut ilmu. Sebab kesibukan yang tidak cepat terselesaikan akan menghambat pelajar dalam memperoleh ilmu.
4. Qona'ah
الرابع أن يقنع من القوت واللباس بما تي سر فبالصبر على أدنى العيش ينال سعة العلم وجمع شمل القلب عن متفرقات اآلمال فيتفجر فيه ينابيع الحكم
Qona'ah adalah menerima apa yang telah menjadi bagiannya. Mulai dari sandang, pangan, papan, dan sabar atas kehidupan yang berada di bawah garis kemiskinan yang ia alami ketika dalam tahap proses mencari ilmu, serta morat-maritnya hati karena terlalu banyak angan angan dan keinginan. K.H. Hasyim Asy’ari menekankan para pelajar agar hidup sederhana dan menghindari segala kemewahan dalam hidup.
Imam Syafi’i berkata:
ال يفلح من طلب العلم بعزة النفس وسعة المعيشة ولكن من طلبه بذلة النفس وضيق العيش وخدمة العلماء أفلح
"Tidak bahagia orang yang mencari ilmu dengan kemuliaan diri dan kemewahan hidup. Tetapi orang yang mencarinya dengan kerendahan diri, kesempitan hidup dan berkhidmah kepada ulama maka akan bahagia."
5. Pandai Membagi Waktu
والخامس ان يقسم أوقات ليله ونهاره ويغتنم ما بقي من عمره فان بقية العمر القيمة لها, واجودا ال وقات للحفظ االسحار, وللبحس االبكار, وللكتابة وسط النهار, وللمطالعة والمذاكرة الليل, واجود ما كن الحفظ الغرف و كل موضع بعيد عن المهيات, وال يحسن الحفظ بحضرة النبات والخضرة واالنهار وضجيع االصوات
Seorang pelajar harus mampu membagi waktu siang dan malam serta memanfaatkan setiap kesempatan yang ada pada umurnya. Sebab, umur yang tersisa tidak dapat ternilai harganya. Ketika mempunyai harapan untuk menjadi orang sukses, maka harus meluangkan waktunya untuk belajar, karena waktu yang telah berlalu tidak akan pernah ternilai harganya. Menurut K.H. Hasyim Asy'ari, waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur, membahas materi pelajaran di pagi hari, menulis pelajaran di siang hari, dan muthola'ah di malam hari. Dan tempat terbaik untuk menghafal adalah di dalam kamar dan tempat yang jauh dari perkara yang membuat lalai. Tidak baik menghafalkan di depan pepohonan, tanaman yang hijau, di tepi sungai dan di tempat ramai yang akan mengganggu konsentrasi.
6. Mengurangi Makan dan Minum
و السادس ان يقلل األكل والشرب, فان الشبع يمنع من العبادة ويثقل البدن, ومن فوائد قلة االكل صحة البدن ودفع االمراض البدنية, فان سببها كثرة االكل وكثرة الشرب
Seorang pelajar dianjurkan untuk mempersedikit makan dan minum. Karena apabila perut dalam keadaan kenyang, maka akan menghalangi semangat beribadah dan tubuh menjadi berat. Oleh sebab itu, adab seorang pelajar adalah tidak makan dan minum yang terlalu banyak. Di antara manfaat minimnya makan adalah menjaga kesehatan jasmani dan mencegah berbagai penyakit tubuh. Karena penyebab banyaknya penyakit adalah makan dan minum yang berlebihan. Sedangkan sehatnya hati itu terhindar dari perbuatan tercela, melampaui batas, dan sombong.
K.H. Hasyim Asyari mendasari pendapatnya dengan mengutip sebuah syair:
فإن الداء أكثر ما تراه * يكون من الطعام أو الشراب
Artinya: Sungguh mayoritas penyakit yang kamu lihat berasal dari konsumsi makanan dan minuman.
Selain manfaat nyata bagi tubuh, makan dan minum dalam jumlah sedikit juga bermanfaat bagi fikiran dan hati seorang pelajar, yaitu menyehatkan hati dari keserakahan dan kesombongan.
7. Bersifat Wara' dan Berhati-hati
و السابع ان يؤاخذ نفسه بالورع واالحتياط في جميع شأنه ويتحرى الحالل في طعامه و شرابه ولباسه ومسكنه وفي جميع ما يحتاج اليه ليستنير قلبه ويصلح لقبول العلم ونوره والنفع به, وينبغي له ان يستعمل الرخص في مواضعها عند الحاجة اليها ووجود سببها فان هللا يحب ان تؤتي رخصه كما يحب ان تؤتي عزائمه
Di antara adab seorang pelajar adalah bersifat wara'/ meninggalkan segala hal yang mengandung syubhat. Pelajar juga harus memperhatikan kehalalan baik berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan sesuatu yang dibutuhkan. Hal ini bertujuan agar hati para pelajar tercerahkan dan mudah menerima ilmu tanpa ada hambatan.
8. Menjauhi Makanan-Makanan yang Berefek Negatif
والثامن ان يقلل استعمال المطاعم التي هي من اسباب البالدة وضعف الحواس كالتفاح الخامض والباقالء وشرب الخل وكذلك مايكثر استعماله البلغم المبدل للذهن والمثقل للبدن ككثرة االلبن والسمك واشباه ذلك, وينبغي ان يجتنب ما يورث النسيان بالخاصية كأكل اثر سور الفأر وقراءة الواح القبور والدخول بين جملين مقطورين و القاء القمل حيا
Pola makan merupakan salah satu kunci keberhasilan seorang pelajar, apa yang ia makan akan mempengaruhi kesuksesannya. K.H. Hasyim Asy'ari menyampaikan bahwa seorang pelajar perlu mengurangi asupan makanan yang dapat mengakibatkan kebodohan dan kelemahan dalam daya tangkap. Selain menyedikitkan makanan, pelajar juga dianjurkan untuk menjauhi beberapa jenis makanan. Seperti apel yang kecut, kacang-kacangan, meminum cuka dapat menyebabkan tumpulnya otak dan melemahnya panca indra. Begitu pula dengan makanan yang menyebabkan dahak dan melemahkan akal apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak, seperti banyak minum susu dan makan ikan. Juga harus menjauhi hal-hal yang menyebabkan lupa seperti makanan yang telah dimakan tikus, membaca tulisan di batu nisan kubur, dan membuang kutu dalam keadaan hidup.
9. Mengurangi Tidur
والتاسع ان يقلل نومه مالم يلحقه ضرر في بدنه وذهنه, وال يزيد في نوم في اليوم والليلة على ثمان ساعات وهو ثلث الزمان, فان احتمل حاله اقل منها فعل وال بأس ان يرتح نفسه وقلبه وذهنه وبصره اذا كل شيء من ذلك وضعف بتنزه وتفرج في المتنزهات بحيث يعود الى حاله وال يضيع عليه
Terlalu banyak tidur menjadi salah satu penyebab timbulnya rasa malas bagi seorang pelajar. K.H. Hasyim Asyari menghimbau kepada para pelajar untuk menyedikitkan tidurnya selama tidak membahayakan tubuh dan pikirannya. Menurut Hadratussyekh, sebaiknya durasi tidur pelajar tidak lebih dari delapan jam dalam sehari semalam. Jika mampu, lebih baik lagi durasi tidurnya kurang dari delapan jam. Jika keadaanya memungkinkan untuk beristirahat kurang dari delapan jam maka lakukanlah. Apabila seorang pelajar terlalu lelah, maka tidak masalah untuk beristirahat terhadap dirinya, hatinya, dan penglihatannya. Dengan cara mencari hiburan, refreshing, dan bersantai ke tempat rekreasi yang sekiranya dapat memulihkan keadaan dan tidak menyia-nyiakan waktunya.
10. Meninggalkan Pergaulan Negatif
والعاشر ان يترك العشرة فإن تركها من اهم ما ينبغي لطالب العلم وال سيما لغير الجنس خصوصا ان كثر لعبه وقلت فكرته, فان الطبع سراق, وافته العشرة ضياع العمر بغير فائدة وذهاب الدين اذا كان مع غير اهله, فان احتاج الى من يصحبه فليكن صاحبا صالحا دينا تقيا ورعازكيا كثيرا لخير قليل الشرحسن المروءة قليل الممارات ان نسي ذكر وان ذكر اعانه
Hal yang juga sangat berpengaruh dalam pendidikan adalah lingkungan pergaulan. Oleh karena itu, seorang pelajar dapat membatasi dan mengontrol diri pada pergaulan. Hal ini dilakukan dengan menghindari aktivitas yang tidak bermanfaat dan merugikan. Sebab salah satu penyakit dari pergaulan adalah menghabiskan umur untuk hal yang tidak berfaedah. Sebaliknya, ia perlu membatasi pertemanan dan pergaulannya untuk teman yang memberikan dampak positif. Seperti berteman dengan orang yang saleh, bertakwa, wara', memiliki harga diri yang baik, sedikitnya perselisihan dan berkelakuan baik. Wallahu a'lam bish-Shawab.
Terdapat banyak sekali poin penting yang diajarkan dalam kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim mengenai hal-hal yang berhubungan dengan adab. Baik adab terhadap diri sendiri, terhadap guru, terhadap pelajaran, terhadap kitab, dan lain sebagainya. Namun, pokok dari adab pelajar terhadap dirinya sendiri ada 10, yaitu: membersihkan hati dari penyakit dan kotoran, mempunyai niat yang baik, belajar dan tidak menunda-nunda, qona'ah, pandai membagi waktu, mengurangi makan dan minum, bersifat wara' dan berhati-hati, menjauhi makanan-makanan yang berefek negatif, mengurangi tidur, dan meninggalkan pergaulan negatif. Demikian 10 adab yang harus diperhatikan para pelajar dalam menuntut ilmu yang dikutip dari kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim karya Syaikh Hasyim Asyari. Semoga menjadi bahan renungan dan dapat diterapkan demi kebaikan dan kesuksesan bersama.
Daftar Pustaka:
- Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari, "Adab al-Alim wal Muta’allim fi Ma Yahtaju ilaihi al Muta'allim fi Ahwali Ta'limihi wa Ma Yatawaqafu alaihi al-Mu'allim fi Maqamati Ta’limihi", Tebuireng Jombang Jawa Timur, Maktabah At-Turats Al-Islamy.
- K.H. Hasyim Asy'ari (2014). "Pendidikan Karakter Khas Pesantren", Malang, Genius Media.
- Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari (2021), "Terjemah kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim", Kediri Indonesia, Maktabah Al Ausath.
- Muhammad Abdillah (2022), "Adab seorang santri terhadap dirinya sendiri menurut Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari", diakses pada tanggal 9 Desember.
- Izzul mutho (2023). "Kapan Waktu Ideal dan Tempat Terbaik untuk Menghafal" https://banten.nu.or.id/keislaman/kapan-waktu-ideal-dan-tempat-yang-paling-baik-untuk-menghafal-i1DSl , diakses pada 17 Juli 2023.
Biodata Penulis:
Mar'atu Rosyada Al Fariz saat ini aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.