Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Gejala Awal Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai: Jangan Abaikan Sinyal Tubuh

Tubuh kita sebenarnya selalu berbicara, memberi sinyal saat ada yang tidak beres. Kanker payudara bisa saja muncul dalam diam, tapi bukan berarti ...

Bicara soal kanker payudara, banyak orang langsung terpikir pada benjolan di payudara sebagai satu-satunya tanda. Padahal, tubuh kita seringkali memberikan sinyal lebih awal dari itu—sinyal yang kerap kali diabaikan karena tampak sepele. Di sini kita akan membahas secara rinci tentang gejala awal kanker payudara yang patut diwaspadai, terutama bagi perempuan di berbagai usia. Informasi ini penting diketahui sebagai langkah deteksi dini yang bisa menyelamatkan nyawa.

Kenapa Kanker Payudara Perlu Diwaspadai Sejak Dini?

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker paling umum yang menyerang perempuan, meskipun tidak menutup kemungkinan juga dialami oleh pria. Tingkat keberhasilan pengobatan kanker payudara sangat bergantung pada seberapa cepat kanker tersebut terdeteksi. Jika ditemukan di tahap awal, peluang sembuh sangat tinggi. Namun sayangnya, banyak kasus yang baru diketahui setelah memasuki stadium lanjut, ketika pengobatan menjadi lebih kompleks dan risiko komplikasi meningkat.

Gejala Awal Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

Oleh karena itu, mengenali gejala awal kanker payudara adalah langkah awal yang bijak dalam menjaga kesehatan tubuh, khususnya bagi perempuan yang sudah masuk usia reproduktif atau memasuki masa menopause.

1. Benjolan di Payudara atau Ketiak

Benjolan mungkin menjadi gejala paling sering dibicarakan. Namun, bukan berarti semua benjolan bersifat kanker. Yang perlu diperhatikan adalah:

  • Benjolan terasa keras, tidak berpindah tempat saat ditekan.
  • Tidak nyeri (meski beberapa kasus bisa terasa sakit).
  • Muncul tanpa sebab jelas dan tidak hilang-hilang selama beberapa minggu.

Lokasi benjolan bisa berada di mana saja di sekitar payudara, termasuk di bawah ketiak, karena di area ini terdapat kelenjar getah bening yang bisa terpengaruh oleh pertumbuhan sel kanker.

2. Perubahan Bentuk atau Ukuran Payudara

Payudara perempuan memang bisa mengalami perubahan seiring siklus menstruasi atau kehamilan. Namun, jika perubahan bentuk terjadi secara tidak simetris, hanya pada satu sisi, atau disertai gejala lain seperti kulit mengkerut, sebaiknya tidak diabaikan.

Perubahan mencolok yang harus diwaspadai antara lain:

  • Satu payudara tampak lebih menonjol atau membengkak secara tiba-tiba.
  • Tampilan kulit seperti "kulit jeruk".
  • Tepi payudara terlihat tidak rata atau berubah bentuk.

3. Perubahan pada Kulit Payudara

Kanker bisa memengaruhi jaringan dan kulit di sekitar area yang terinfeksi. Ciri-ciri perubahan kulit yang patut dicurigai meliputi:

  • Kulit memerah tanpa sebab yang jelas.
  • Permukaan kulit menjadi lebih kasar atau menebal.
  • Muncul ruam atau gatal tak kunjung sembuh.
  • Ada rasa panas atau nyeri ringan seperti terbakar.

Perubahan ini sering disalahartikan sebagai iritasi biasa atau alergi, padahal bisa jadi merupakan tanda awal dari kanker inflamatori (kanker payudara inflamasi).

4. Nyeri yang Terus-Menerus

Nyeri pada payudara biasanya muncul menjelang menstruasi dan akan hilang setelahnya. Namun, jika rasa nyeri:

  • Berlangsung dalam waktu lama.
  • Terasa di satu titik spesifik.
  • Tidak terkait dengan siklus menstruasi.

Maka, ini bisa menjadi sinyal bahwa ada pertumbuhan sel abnormal di area tersebut. Jangan ragu untuk memeriksakan ke dokter meskipun nyeri tersebut tidak parah.

5. Perubahan pada Puting

Puting merupakan bagian sensitif dari payudara yang juga bisa menunjukkan tanda-tanda awal kanker. Perubahan yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Puting tertarik ke dalam (retraksi).
  • Terasa gatal terus menerus.
  • Muncul luka atau kulit mengelupas di sekitar puting.
  • Perubahan warna yang tidak lazim.

Beberapa jenis kanker payudara, seperti penyakit Paget, bisa mulai dari puting susu dan menyebar ke jaringan di sekitarnya. Oleh karena itu, perubahan sekecil apapun di area ini sebaiknya tidak dianggap remeh.

6. Keluarnya Cairan dari Puting (Selain ASI)

Cairan dari puting susu bisa jadi gejala awal kanker, terutama jika:

  • Keluar tanpa adanya rangsangan.
  • Cairan berwarna kuning, cokelat, hijau, atau bahkan darah.
  • Hanya keluar dari satu sisi payudara.

Cairan ini bisa muncul saat Anda menekan payudara, atau bahkan tanpa tekanan. Walaupun tidak semua kasus berarti kanker, penting untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

7. Pembengkakan di Sekitar Payudara dan Ketiak

Kadang, pembengkakan tak terjadi di area utama payudara, melainkan di bagian atas atau sekitar ketiak. Pembengkakan ini menandakan bahwa kelenjar getah bening mungkin sedang merespons sesuatu yang tidak normal dalam tubuh, termasuk potensi kanker. Perhatikan jika area ini terasa:

  • Bengkak tapi tidak sakit.
  • Lebih keras atau kaku dari biasanya.
  • Disertai dengan gejala lain seperti kelelahan.

8. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab

Kanker payudara, seperti halnya kanker lain, bisa menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba. Ini terjadi karena tubuh bekerja ekstra untuk melawan pertumbuhan sel abnormal. Jika kamu mengalami penurunan berat badan drastis tanpa perubahan pola makan atau aktivitas fisik, itu bisa menjadi tanda peringatan.

9. Kelelahan Berlebihan

Kelelahan ekstrem adalah gejala umum kanker, termasuk kanker payudara. Hal ini disebabkan karena sel kanker memengaruhi metabolisme tubuh dan membuat sistem kekebalan bekerja lebih keras. Kelelahan ini biasanya:

  • Tidak membaik meskipun cukup tidur.
  • Disertai dengan rasa lesu berkepanjangan.
  • Mengganggu aktivitas harian.

10. Demam atau Infeksi Berulang

Meski tidak umum, kanker juga bisa menurunkan sistem imun dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi, termasuk di area payudara. Jika kamu sering mengalami demam ringan, meriang, atau infeksi kulit di sekitar payudara tanpa penyebab jelas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Pentingnya Sadari dan SADARI

Di Indonesia, kampanye SADARI (Periksa Payudara Sendiri) menjadi salah satu langkah preventif yang terus digalakkan. Idealnya, setiap perempuan melakukan SADARI sebulan sekali, beberapa hari setelah menstruasi selesai. Tujuannya adalah agar kamu mengenal bentuk dan kondisi normal payudara sendiri, sehingga ketika ada perubahan, kamu bisa segera menyadarinya.

Cara SADARI antara lain:

  1. Berdiri di depan cermin, amati bentuk, warna, dan kontur payudara.
  2. Angkat tangan dan perhatikan apakah ada perubahan saat payudara bergerak.
  3. Raba payudara dengan ujung jari secara melingkar dari luar ke dalam.
  4. Ulangi pemeriksaan sambil berbaring dan sambil mandi.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami salah satu atau lebih dari gejala di atas dan berlangsung lebih dari dua minggu, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Jangan menunda karena menunda hanya memperbesar risiko. Dokter akan menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti:

  • Mammografi
  • USG payudara
  • Biopsi jika perlu

Faktor Risiko Kanker Payudara

Selain mengenali gejala, penting juga memahami faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara:

  • Riwayat keluarga yang pernah terkena kanker payudara.
  • Usia di atas 40 tahun.
  • Gaya hidup tidak sehat (merokok, konsumsi alkohol, kurang olahraga).
  • Penggunaan terapi hormon jangka panjang.
  • Menstruasi pertama terlalu dini dan menopause terlalu lambat.
  • Tidak pernah hamil atau menyusui.

Dengarkan Tubuhmu

Tubuh kita sebenarnya selalu berbicara, memberi sinyal saat ada yang tidak beres. Kanker payudara bisa saja muncul dalam diam, tapi bukan berarti kita tak bisa mengenalinya. Melalui deteksi dini, perhatian pada gejala-gejala awal, dan langkah pemeriksaan rutin, kita bisa memperkecil risiko terburuk yang mungkin terjadi.

Jangan tunggu sampai terlambat. Luangkan waktu untuk mengenal tubuhmu, ajak orang-orang terdekat untuk lebih peduli akan kesehatan payudara, dan jika perlu, konsultasikan ke layanan kesehatan terdekat atau sumber edukasi yang menyediakan informasi kesehatan terpercaya dan terkini.

© Sepenuhnya. All rights reserved.