Alun-alun Wonosobo dipenuhi oleh warga sekitar dan wisatawan pada Minggu (6/4/2025) pagi untuk melihat Festival Balon Udara. Pada dini hari para peserta penerbangan sudah disibukkan dengan menyalakan api untuk mengisi balon-balon dengan asap. Tepat pada pukul 06.30 WIB, satu per satu balon mulai diterbangkan dengan tetap ditambatkan.
Menurut Bupati Wonosobo, Arif Nurhidayat mengatakan bahwa peserta berasal dari berbagi kecamatan yang ada di Wonosobo dan total ada 40 balon udara yang diterbangkan. Festival Balon Wonosobo sendiri sudah diadakan sejak lebaran hari pertama (1/4/2025) atau 1 Syawal hingga puncaknya pada Minggu (6/4/2025) yang selama 6 hari itu diadakan 16 titik lokasi yang berbeda. Di antaranya:
- Festival Balon Candiyasan Kertek (1-2 April 2025)
- Festival Balon Semayu Selomerto (1-2 April 2025)
- Festival Balon Kembaran Kalikajar di Lapangan Kembaran Kalikajar (1-4 April 2025)
- Festival Balon Jogoyitnan Wonosobo (1 April 2025)
- Festival Balon Mirombo Wonosobo (2 April 2025)
- Festival Balon Simbang Kalikajar (2-5 April 2025)
- Festival Balon Limbangan Mudal Mojotengah (3 April 2025)
- Festival Balon Mendolo Bumireso Wonosobo (3 April 2025)
- Festival Balon Lamuk Kalikajar (3-5 April 2025)
- Festival Balon Reco Kertek (3-4 April 2025)
- Festival Balon Tanjungsari Land Sapuran (3-4 April 2025)
- Festival Balon Jaraksari Wonosobo (4 April 2025)
- Festival Balon Wringinanom Kertek (5 April 2025)
- Festival Balon Kaliasem Gondang Watumalang (4-5 April 2025)`
- Festival Balon Tempel Kalikajar (5 April 2025)
- Puncak Festival Mudik di Alun-Alun Wonosobo (6 April 2025`)
Selain melihat warna-warni balon yang menghiasi langit Wonosobo, para pengunjung juga bisa menikmati makanan dari UMKM setempat dan panggung hiburan di area festival.
Sejarah Festival Balon Udara
Festival Balon Culture adalah agenda tahunan yang selalu diadakan oleh pemkot Wonosobo sejak tahun 2005. Hal ini didasari untuk mengurangi penerbangan balon liar yang dampaknya bisa mengganggu transportasi jalur udara dan untuk melestarikan tradisi yang sudah ada.
“Pemerintah Kabupaten Wonosobo berkomitmen menggelar event penerbangan balon udara sesuai aturan. Sehingga dalam pelaksanaannya berkolaborasi dengan AirNav Indonesia dan Kementerian Perhubungan," kata Bupati.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto, juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan festival ini yang dinilai mampu menekan kasus balon udara liar secara signifikan. Tahun ini hanya ditemukan 19 kasus, jauh menurun dibandingkan 50 kasus pada tahun sebelumnya.
"Tradisi ini bisa tetap dijalankan dengan aman berkat aturan yang diterapkan. Kami mendukung penuh acara seperti ini, asalkan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas," kata Avirianto.
Festival Balon Udara di Wonosobo pertama kali diadakan pada tahun 2005 yang setahun setelahnya festival ini meraih dua rekor MURI sekaligus, yakni Rekor Balon Udara Tradisional Terbanyak dan Rekor Balon Udara Terbesar saat itu.
Sampai saat ini, Festival Balon Udara Wonosobo masih tetap ada yang terus berkembang dan motif yang berbeda-beda setiap tahunnya. Festival ini berhasil menarik.
Momen kebersamaan Lebaran bisa dinikmati oleh semua umat beragama, dengan mengunjungi tempat wisata atau pekan Raya bisa menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Biodata Penulis:
Salma Kamelia, lahir pada tanggal 3 Februari 2006 di Pekalongan, saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.