Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Sikap Moderat: Kunci dalam Toleransi Keberagaman Agama

Implementasi sikap moderat dalam kehidupan beragama tercermin dalam beberapa indikator, salah satunya adalah sikap cinta tanah air, toleransi yang ...

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan ras, suku, budaya, etnis, dan agama yang terbentang dari sabang sampai Merauke. Meskipun keberagaman menjadi kekayaan suatu bangsa, namun juga bisa berpotensi menimbulkan konflik dan tantangan jika tidak dijaga dengan baik. Dalam konteks ini, sikap moderat muncul sebagai pondasi yang penting dalam memelihara toleransi antarumat beragama. Moderasi bukan hanya sebuah sikap, tetapi juga sebuah komitmen untuk hidup berdampingan secara damai tanpa saling menganggu atau menyinggung keyakinan umat beragama yang lain. Lalu apakah sikap moderat menjadi kunci utama dalam mewujudkan toleransi beragama di tengah masyarakat yang plural.

Secara etimologis, “moderat” memiliki arti yaitu jalan tengah, sedang, tidak berlebihan, dan menghindari ekstrimisme. Dalam konteks beragama, sikap moderat berarti menjalankan agama secara seimbang, tidak mengarah ke ekstrimisme maupun fanatisme dan menghargai perbedaan. Sikap moderat menekankan pada esensi ajaran agama yang universal, seperti keadilan, kasih sayang dan perdamaian, serta tetap teguh pada prinsip keyakinan setiap umat beragama.

Kunci dalam Toleransi Keberagaman Agama

Toleransi dalam konteks beragama adalah kunci untuk saling menghormati, menghargai dan menerima perbedaan keyakinan antar individu atau kelompok yang berbeda tanpa memaksakan kehendak atau mencela agama lain. Sikap ini menciptakan ruang bagi setiap individu atau kelompok untuk menganut keyakinan dengan bebas dan damai. Contohnya, dalam kehidupan beragama di Indonesia, keharmonisan antara umat Hindu dan Muslim di Kota Mataram selama Nyepi yang bertepatan dengan bulan Ramadhan. Masyarakat Muslim menyesuaikan kegiatan tadarus agar tidak menganggu perayaan hari Nyepi Umat Hindu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka cinta damai dan memahami makna toleransi yang sebenarnya. Dengan adanya momen ini dijadikan sebagai momentum untuk semakin mempererat persaudaraan antar umat beragama mereka. Sebagai negara dengan beragam keyakinan, Indonesia telah dikenal dengan budaya toleransi yang kuat.

Toleransi dalam moderasi beragama bukan tentang mencampuradukkan atau bertukar keyakinan agama, melainkan sikap yang saling menghormati dan menghargai batasan setiap individu atau kelompok tanpa adanya rasa takut atau tekanan, menjadikan perbedaan sebagai kekayaan yang memperkuat persatuan. Dengan menumbuhkan toleransi kita mampu untuk membangun kehidupan beragama yang damai dan harmonis.

Implementasi sikap moderat dalam kehidupan beragama tercermin dalam beberapa indikator, salah satunya adalah sikap cinta tanah air, toleransi yang tinggi, penolakan terhadap tindakan kekerasan, dan akomodasi terhadap budaya lokal. Individu yang mengimplementasikan sikap moderat dengan baik, mereka akan cenderung lebih terbuka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran dengan pemeluk agama lain. Mereka bersedia untuk mendengarkan serta memahami dari perspektif yang berbeda. Dengan menumbuhkan sikap moderat, bisa menangkal terjadinya radikalisme maupun ekstrimisme beragama. Kelompok radikal sering memanipulasi ajaran agama untuk menebarkan kebencian serta melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok lain yang berbeda keyakinan. Individu yang moderat akan lebih kritis dan berhati-hati terhadap interpretasi agama yang sempit, yang hanya memahami ajaran agama secara literal, ekslusif, tanpa mempertimbangkan konteks yang lebih luas seperti sejarah, sosial, budaya, dan lain sebagainya.

Untuk menumbuhkan dan memperkuat sikap moderat di masyarakat, diperlukan upaya-upaya dari berbagai pihak. Di dalam Pendidikan memegang peranan yang penting dalam menanamkan nilai-nilai moderasi sejak dini. Guru dan tenaga pendidik harus menjadi contoh dalam menanamkan sikap inklusif kepada peserta didik. Selain pendidikan formal, orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk mengenalkan nila-nilai toleransi kepada anak-anak untuk menghargai perbedaan sejak usia dini. Selanjutnya pihak yang memiliki peran yang sangat berpengaruh dalam masyarakat yaitu tokoh agama. Pesan-pesan yang mereka sampaikan harus menekankan pada persatuan dan kesatuan, dan pentingnya menjaga kerukunan. Media massa dan platform digital juga tidak kalah penting, di dalamnya harus memuat kampanye-kampanye yang positif dalam menggaungkan tentang keberagaman dan toleransi. Terakhir yaitu pemerintah yang memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kebijakan yang mendukung terciptanya ruang dialog dan interkasi antar kelompok masyarakat yang berbeda. Penegakan hukum yang adil terhadap Tindakan intoleransi dan diskriminasi untuk memberikan rasa aman dan keadilan bagi seluruh lapisan warga negara.

Dengan mengimplementasikan sikap moderat dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya menjadi umat beragama yang taat, tetapi juga warga negara yang baik. Sikap moderat adalah kunci untuk membuka pintu toleransi, menciptakan harmoni dalam perbedaan, dan mewujudkan Indonesia yang damai, adil, serta makmur bagi seluruh warganya. Mari bersama-sama merawat keberagaman ini dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih, demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Biodata Penulis:

Nadzifah A'isyah Fauzi saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

© Sepenuhnya. All rights reserved.