Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Tasyakuran: Tradisi Penuh Makna yang Mengajarkan Moderasi

Tasyakuran bukan hanya tentang syukuran atau acara seremonial, tapi juga media untuk menanamkan sikap moderat dalam beragama. Dengan terus menjaga ...

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi. Salah satu tradisi yang masih banyak dijalankan oleh masyarakat adalah tasyakuran. Tradisi ini biasanya dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas berbagai nikmat, seperti saat ada kelahiran anak, pernikahan, khitanan, bahkan saat panen berhasil. Tasyakuran tidak hanya soal acara kumpul-kumpul dan makan bersama. Di dalamnya terdapat nilai-nilai penting tentang hidup rukun, saling menghormati, dan tidak berlebihan dalam beragama, yang dikenal dengan istilah moderasi beragama.

Apa Itu Moderasi Beragama?

Moderasi beragama adalah cara beragama yang tidak berlebihan, tidak memaksakan pendapat kepada orang lain, dan tetap menghargai perbedaan. Orang yang moderat dalam beragama tetap teguh dalam kepercayaannya, namun juga terbuka dan toleran terhadap orang lain.

Tasyakuran Tradisi Penuh Makna yang Mengajarkan Moderasi

Dalam kegiatan tasyakuran, nilai-nilai moderasi ini terlihat jelas:

  • Semua tetangga diundang, tanpa memandang agama atau latar belakangnya. Ini menumbuhkan rasa kebersamaan.
  • Doa dan pengajian dilaksanakan, namun tetap dibalut dengan adat dan budaya lokal yang tidak bertentangan dengan ajaran agama.
  • Berbagi makanan dan kebahagiaan jadi bagian penting dari tasyakuran, sebagai bentuk kepedulian sosial.

Tasyakuran Membentuk Sikap Toleran

Melalui tasyakuran, masyarakat diajarkan untuk hidup berdampingan secara damai. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan seperti ini akan belajar untuk menghormati orang lain dan tidak mudah menghakimi perbedaan.

Tradisi ini juga memperkuat hubungan antarwarga, membuat suasana kampung atau lingkungan menjadi lebih akrab dan harmonis.

Tradisi yang Perlu Dilestarikan

Di zaman sekarang, banyak orang mulai melupakan tradisi karena sibuk dengan urusan pribadi atau terpengaruh oleh budaya luar. Padahal, tradisi seperti tasyakuran bisa menjadi cara menjaga kerukunan dan nilai-nilai baik dalam kehidupan bermasyarakat.

Tasyakuran juga menjadi contoh bahwa agama dan budaya bisa berjalan bersama, saling mendukung, bukan saling bertentangan.

Tasyakuran bukan hanya tentang syukuran atau acara seremonial, tapi juga media untuk menanamkan sikap moderat dalam beragama. Dengan terus menjaga dan melestarikan tradisi ini, masyarakat bisa belajar hidup rukun, saling menghargai, dan menghindari sikap berlebihan dalam menjalankan keyakinan.

Biodata Penulis:

Hanny Diana Hidayati saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan. Penulis bisa disapa di Instagram @hannydiana_4

© Sepenuhnya. All rights reserved.