Toleransi agama berarti menghormati dan menghargai perbedaan agama dalam masyarakat. Toleransi adalah kunci untuk menjaga keharmonisan sosial di Indonesia, yang dikenal sebagai negara yang kaya akan agama dan budaya. Tanpa toleransi, perbedaan dapat menyebabkan konflik di masyarakat yang pluralistik. Akibatnya, toleransi bukan hanya sikap tetapi juga kebutuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perbedaan agama sebenarnya adalah keniscayaan. Sangat tidak mungkin bahwa semua orang dalam masyarakat memiliki kepercayaan yang sama. Bahkan Konstitusi Indonesia mempertahankan prinsip ini, seperti yang ditunjukkan oleh Pasal 29 UUD 1945, yang menjamin kebebasan setiap warga negara untuk memeluk agama dan beribadah sesuai keyakinannya. Dengan dasar hukum ini, negara mengakui toleransi sebagai salah satu hak asasi manusia yang harus dihormati secara universal.
| sumber: idn TIMES |
Toleransi antar agama dapat ditunjukkan dalam berbagai cara, seperti tidak memaksakan agama Anda sendiri, menghormati hari raya agama lain, dan menjaga sikap dan ucapan Anda agar tidak menyinggung keyakinan agama lain. Sederhananya, hal-hal seperti ini dapat menghasilkan masyarakat yang rukun dan damai. Untuk membentuk generasi yang terbuka terhadap perbedaan, pendidikan toleransi harus diberikan sejak dini.
Keluarga memiliki peran yang sama pentingnya. Keluarga adalah tempat pertama seorang anak belajar tentang prinsip kehidupan. Jika sikap menghormati sesama tanpa mempertimbangkan agama seseorang, anak akan tumbuh menjadi orang yang toleran dan damai.Publik banyak dipengaruhi oleh media sosial dan media massa. Sayangnya, tidak jarang media digunakan untuk menyebarkan kebencian agama. Oleh karena itu, literasi digital dan etika media harus ditingkatkan untuk mencegah masyarakat terprovokasi oleh konten yang memecah belah.
Tokoh agama, di sisi lain, memainkan peran penting dalam mempertahankan dan mendorong toleransi antarumat. Perilaku orang sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka katakan dan lakukan. Tokoh agama yang mendorong perdamaian dan persaudaraan antar agama dapat menyebabkan iklim sosial yang harmonis dan damai. Toleransi tidak berarti menyamakan semua ajaran agama; itu berarti menghargai hak dan kebebasan orang lain untuk beribadah dan menjalankan keyakinan agamanya secara damai.
Namun, toleransi masih menjadi masalah. Diskriminasi dan intoleransi masih terjadi karena ketidaktahuan dan penyebaran informasi yang salah, terutama melalui media sosial. Oleh karena itu, keluarga, institusi pendidikan, tokoh agama, dan pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan toleransi. Media juga harus digunakan untuk membangun pendidikan, bukan sebaliknya.
Jadi, toleransi agama adalah penting untuk menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Toleransi harus ditanamkan sejak kecil, dilindungi oleh hukum, dan dijaga bersama oleh seluruh bangsa. Dengan toleransi, kita tidak hanya menghargai perbedaan, tetapi juga memperkuat persatuan manusia.
Penulis: Sri Wulandari