Pasar properti di Jabodetabek kian menunjukkan dinamika yang menarik dalam beberapa tahun terakhir, dan harga rumah Tangerang menjadi salah satu titik sorotan utama. Kawasan yang dulunya lebih dikenal sebagai pelengkap ibu kota ini kini berubah menjadi destinasi hunian yang tak bisa dianggap sebelah mata.
Dengan lonjakan infrastruktur, pertumbuhan pusat bisnis, dan konsep township modern, Tangerang tidak hanya mengalami lonjakan harga rumah yang signifikan, tapi juga mengalami pergeseran citra sebagai kota yang layak dihuni dan layak investasi.
Dan salah satu kawasan yang menonjol dalam peta perkembangan hunian modern di Tangerang adalah Summarecon Tangerang.
Tangerang, Kota Penyangga yang Naik Kelas
Peningkatan harga rumah di Tangerang bukanlah fenomena sesaat. Hal ini adalah akumulasi dari berbagai faktor: migrasi penduduk urban dari Jakarta, kebutuhan akan hunian yang lebih sehat dan luas, serta geliat pembangunan infrastruktur publik dan swasta. Perpindahan fokus pembangunan dari tengah kota ke pinggiran secara otomatis mengangkat harga tanah dan properti di wilayah ini.
Tangerang sendiri terbagi dalam tiga wilayah administratif: Tangerang Kota, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang. Ketiganya menunjukkan tren harga yang meningkat dari tahun ke tahun, meski dalam laju yang berbeda-beda. Kawasan Tangerang Selatan misalnya, memiliki nilai properti yang relatif lebih tinggi karena kedekatannya dengan Jakarta Selatan dan infrastruktur yang lebih dulu berkembang. Namun, kini giliran Kabupaten Tangerang—khususnya di sekitar Tol Bitung dan Cikupa—yang menjadi bintang baru.
Tren Kenaikan Harga yang Konsisten
Jika mengacu pada data dari situs properti seperti Rumah123 dan 99.co, rata-rata kenaikan harga rumah di Tangerang dalam lima tahun terakhir berada di kisaran 6–10% per tahun. Beberapa kawasan bahkan mencatat pertumbuhan dua digit karena terdongkrak proyek besar seperti tol, stasiun kereta cepat, dan kawasan industri baru.
Kenaikan ini menjadi pertanda bahwa permintaan terhadap hunian di Tangerang tidak hanya datang dari end-user (penghuni), tetapi juga dari investor yang melihat potensi capital gain.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Rumah Tangerang
1. Infrastruktur Jalan dan Transportasi
Pembangunan jalan tol baru seperti JORR 2, Tol Serpong–Balaraja, dan pengembangan akses Tol Bitung menjadi kunci yang mendorong lonjakan minat masyarakat. Aksesibilitas menjadi daya tarik utama bagi kalangan pekerja yang harus beraktivitas lintas kota setiap hari.
2. Pusat Bisnis dan Kawasan Industri
Tangerang bukan hanya menjadi tempat tinggal, tapi juga tempat kerja. Banyaknya kawasan industri dan perkantoran yang tumbuh di daerah Cikupa, Balaraja, hingga Legok membuat kawasan ini menjadi mandiri secara ekonomi.
3. Kawasan Township Terencana
Kehadiran developer besar memberikan pilihan hunian berkualitas dengan konsep terpadu. Rumah-rumah yang berada di dalam kawasan township memiliki daya tarik tambahan karena lingkungan yang lebih tertata dan fasilitas yang lengkap.
4. Pergeseran Gaya Hidup Pasca-Pandemi
Setelah pandemi, masyarakat semakin mencari hunian yang menawarkan udara segar, ruang terbuka hijau, dan ketenangan. Tangerang—dengan harga yang relatif lebih rendah dibanding Jakarta—menjadi pilihan logis untuk gaya hidup baru ini.
Meningkatnya Kompetisi dan Segmen Menengah
Yang menarik, lonjakan harga rumah di Tangerang juga membuat segmen pasar bergeser. Jika dulu lebih banyak menyasar pasar menengah ke bawah, kini pasar menengah ke atas juga mulai dilirik. Rumah-rumah dengan harga Rp1–2,5 miliar kini laris manis karena menyasar kalangan profesional yang tidak ingin tinggal di tengah kota, namun tetap menginginkan akses mudah dan gaya hidup modern.
Sebaliknya, masyarakat berpenghasilan rendah justru mulai terdesak. Banyak yang akhirnya harus pindah ke daerah pinggiran yang lebih jauh seperti Rangkasbitung, Serang, atau ke perumahan subsidi yang memiliki fasilitas terbatas.
Tantangan: Harga Naik, Tapi Daya Beli Tak Selalu Mengimbangi
Meski tren harga rumah Tangerang meningkat, daya beli masyarakat tidak selalu naik mengiringinya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama di tengah kenaikan suku bunga KPR dan biaya hidup yang kian tinggi. Banyak calon pembeli harus menunda atau menyesuaikan ekspektasi hunian.
Oleh karena itu, strategi developer dan pemerintah untuk menghadirkan hunian yang tetap terjangkau namun berkualitas menjadi sangat penting. Salah satu cara yang dilakukan oleh sejumlah pengembang adalah memberikan subsidi PPN, cicilan ringan, atau DP nol persen, agar pasar tetap bergairah.
Summarecon Tangerang, Opsi Siap Huni dengan Promo Menarik
Di tengah dinamika ini, Summarecon Tangerang muncul sebagai salah satu opsi hunian yang bisa dipertimbangkan, terutama bagi yang menginginkan rumah siap huni di kawasan berkembang. Berlokasi hanya 200 meter dari akses Tol Jakarta–Tangerang, kawasan ini sangat cocok bagi pekerja Jakarta maupun Tangerang yang mengutamakan mobilitas.
Lingkungannya dirancang dengan pendekatan modern dan asri, memanfaatkan 6 danau besar sebagai pusat ruang terbuka yang sekaligus memberi udara segar dan estetika alami. Dengan tagline “Six Lakes, One Vibrant City”, Summarecon Tangerang menghadirkan harmoni antara alam dan gaya hidup urban.
Fasilitas seperti EV charging station, pusat kuliner populer (Salero Denai dan Kopi Q), serta konsep walkable township menjadikan kawasan ini unggul secara fungsi maupun gaya hidup. Penghuni bisa berjalan kaki ke taman, danau, atau restoran tanpa perlu mengendarai kendaraan setiap waktu—sesuatu yang makin langka di kota besar.
Yang paling menarik, Summarecon Tangerang menghadirkan promo PPN 50% untuk rumah siap huni ini. Jika ditambah lokasi yang strategis, lingkungan hijau, dan fasilitas modern, promo ini tentu memberi keuntungan langsung bagi pembeli, baik dari sisi harga maupun kenyamanan dan nilai investasi.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah harga rumah di Tangerang mengalami tren naik yang konsisten, dipengaruhi oleh infrastruktur, kawasan industri, konsep hunian modern, dan kebutuhan hidup baru pasca pandemi. Bagi pencari rumah, situasi ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang. Memilih kawasan yang strategis, dengan nilai investasi tinggi dan fasilitas lengkap adalah kunci untuk menghindari penyesalan di masa depan.