Di era digital yang berkembang cepat, akuntansi mengalami perubahan besar. Dari metode manual berdasarkan buku besar dan perhitungan tangan, dunia akuntansi sekarang berubah menjadi otomatis yang didukung oleh teknologi canggih. Apakah otomatisasi benar-benar lebih baik daripada metode manual? Yuk simak.
Apa Itu Akuntansi Manual dan Otomatisasi?
Akuntansi Manual adalah proses pencatatan, pengolahan dan pelaporan keuangan, dilakukan tanpa dukungan perangkat lunak khusus. Akuntan biasanya menggunakan buku besar, jurnal, atau spreadsheet seperti Microsoft Excel. Sebaliknya, akuntansi otomatisasi menggunakan perangkat lunak akuntansi seperti QuickBooks, Xero, dan lainnya untuk memproses data keuangan secara efisien dan otomatis.
Akuntansi Manual vs Otomatisasi: Kelebihan dan Kekurangan
1. Akuntansi Manual
Akuntansi Manual biasanya mencakup transaksi langsung menggunakan buku besar atau spreadsheet. Salah satu keuntungan utama adalah anda memiliki kendali penuh atas detail setiap transaksi. Proses ini akan memberi anda pemahaman yang lebih dalam tentang aliran keuangan anda. Hal ini sangat berguna untuk usaha kecil dan pendatang baru.
Menurut saya, anda memiliki kepuasan tersendiri ketika bekerja pada akuntansi manual, dan "merasakan" angka dan transaksi yang anda rekam, menciptakan pemahaman yang lebih dalam. Rasanya seperti teka-teki keuangan. Sejujurnya, proses ini bisa sangat melelahkan, terutama ketika transaksi mulai menumpuk.
Selain itu, proses ini rentan terhadap kesalahan manusia, seperti angka yang salah dan jumlah yang salah, dan membutuhkan waktu yang lebih lama, terutama untuk perusahaan dengan volume transaksi yang besar.
2. Akuntansi Otomatisasi
Di sisi lain, menggunakan perangkat lunak seperti QuickBooks, Xero, dan lainnya untuk menyederhanakan proses pencatatan. Keuntungan utama adalah efisiensi dan akurasi. Perangkat lunak ini dapat menghitung pajak dan menghasilkan laporan keuangan. Betapa menakjubkannya perangkat lunak akuntansi anda akan menghemat waktu anda, terutama untuk bisnis yang sibuk. Pada posisi yang kurang menguntungkan, sistem otomatisasi sering membutuhkan biaya berlangganan dan pelatihan awal. Jika data tidak dimasukkan dengan benar atau jika tidak ada kesalahan sistem, hasilnya bisa seburuk kesalahan manual.
Hubungan Akuntansi Manual dan Otomatisasi di Era Digital
Di era digital, akuntansi manual dan otomatisasi tidak lagi sepenuhnya terpisah, melainkan saling melengkapi dalam banyak kasus. Sistem otomatisasi mengandalkan data yang sering kali masih dimasukkan atau diverifikasi secara manual oleh manusia, sementara pemahaman mendalam dari akuntansi manual membantu pengguna memaksimalkan fitur-fitur software modern.
Hubungan keduanya di era digital ini seperti simbiosis. Akuntansi manual memberi kita fondasi untuk memahami “cerita” di balik angka, sementara otomatisasi memberi kecepatan dan skalabilitas.
Tantangan dalam Akuntansi di Era Digital
Beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam peralihan ini antara lain:
1. Kesenjangan Keterampilan SDM
Tidak semua akuntan dibekali dengan kemampuan teknologi atau pemahaman tentang sistem informasi akuntansi modern. Banyak tenaga kerja yang masih nyaman dengan metode konvensional dan merasa kewalahan ketika harus beradaptasi dengan software baru.
2. Keamanan Data dan Privasi
Jika data keuangan disimpan secara digital, risiko kebocoran dan serangan siber meningkat secara dramatis. Sistem yang tidak aman dapat menjadi celah utama untuk pencurian informasi sensitif, yang dapat berdampak serius pada kepercayaan dan reputasi perusahaan.
3. Ketergantungan pada Sistem
Saat sistem mengalami gangguan atau error, proses akuntansi bisa terhenti total. Tanpa pemahaman manual atau cadangan prosedur, hal ini bisa menghambat pelaporan keuangan penting.
Masa Depan Akuntansi
Ke depannya, akuntansi otomatisasi kemungkinan besar akan semakin mendominasi, terutama dengan kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) Sistem berbasis AI, diterapkan di beberapa software akuntansi modern, bisa memprediksi tren keuangan, mendeteksi anomali. Namun, akuntansi manual mungkin tetap relevan untuk bisnis skala kecil atau untuk keperluan edukasi, dan untuk tetap mengajarkan dasar-dasar akuntansi manual di sekolah atau pelatihan.
Baik akuntansi manual maupun otomatisasi punya tempatnya masing-masing. Pilihan tergantung pada skala bisnis, anggaran dan referensi pribadi. Saya percaya bahwa teknologi seharusnya mendukung, bukan menggantikan peran akuntan.
Otomatisasi cocok untuk bisnis dengan volume besar volume transaksi, persyaratan pelaporan cepat, atau skalabilitas dan integrasi teknologi. Namun, manual masih dimungkinkan untuk usaha kecil dengan anggaran terbatas dan transaksi sederhana.
Biodata Penulis:
Imelda Christabel saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Bangka Belitung, program studi Akuntansi.