Sumber Gambar: Freepik |
Retakan pada beton bukan hanya persoalan estetika, tapi ternyata dapat menurunkan kekuatan dan daya tahan bangunan tersebut. Salah satu solusi yang banyak digunakan untuk memperbaiki beton retak adalah injection beton.
Metode ini tidak hanya menambal retakan, tapi juga mengembalikan kekuatan dan kestabilan struktur secara menyeluruh. Pahami mengenai apa itu injeksi beton dan tips melakukan perbaikan dengan metode tersebut pada pembahasan berikut ini!
Apa Itu Injection Beton?
Injeksi beton adalah metode perbaikan struktur beton yang retak atau bocor dengan cara menyuntikkan bahan khusus seperti resin epoksi, polyurethane, atau material kimia lain ke dalam celah atau retakan pada beton.
Proses injeksi ini bertujuan untuk mengisi, menutup, dan mengikat kembali bagian beton yang terpisah sehingga struktur kembali utuh dan kuat.
Material injeksi memiliki sifat perekat yang sangat kuat, tidak menyusut, dan mampu mengisi celah sekecil apapun. Sehingga sangat efektif untuk memperbaiki kerusakan beton.
Jenis Retakan yang Bisa Diperbaiki dengan Injeksi
Tidak semua retakan beton dapat diperbaiki dengan metode injeksi. Umumnya, injeksi beton efektif untuk:
- Retakan struktural yang mempengaruhi kekuatan bangunan, seperti pada balok, kolom, dan pelat lantai.
- Retakan non-struktural yang berpotensi menimbulkan kebocoran air, seperti pada dinding basement, atap beton, atau tangki air.
- Retakan halus (mikro) hingga sedang, mulai dari lebar kurang dari 0,3 mm hingga beberapa milimeter. Ada juga retakan yang sangat kecil (hairline) yang sering kali tidak mempengaruhi kekuatan beton tetapi dapat menyebabkan masalah lain seperti penetrasi air.
- Retakan aktif atau retakan yang terus berkembang. Biasanya penyebabnya karena gerakan tanah atau pergeseran bangunan.
Namun, untuk retakan yang sangat lebar atau sudah menyebabkan kerusakan parah pada struktur, metode lain seperti pembobokan dan penggantian beton mungkin lebih dianjurkan.
Tips Perbaikan Beton Retak dengan Injeksi Beton
Berikut langkah-langkah dan tips agar proses injeksi beton berjalan efektif:
1. Evaluasi dan Ukur Retakan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi kondisi retakan. Tentukan panjang, lebar, dan kedalaman retakan.
Jika retakan sangat panjang atau dalam, mungkin diperlukan lebih dari satu kali aplikasi injeksi untuk menutup seluruh area retakan dengan baik.
Ukur dengan teliti agar Anda dapat memilih jenis material injeksi yang tepat dan menentukan jumlah bahan yang dibutuhkan.
2. Bersihkan Area Retak
Sebelum melakukan injeksi, penting untuk membersihkan area retakan. Sebab, kotoran, debu, atau minyak dapat mengurangi efektivitas material injeksi dalam menempel pada beton.
Gunakan alat seperti sikat besi atau air bertekanan untuk membersihkan seluruh area yang akan diinjeksi. Permukaan yang bersih memastikan material injeksi dapat menempel sempurna dan mengisi celah secara maksimal.
3. Pasang Nozzle atau Nipple Injeksi
Setelah area retakan dibersihkan, langkah selanjutnya adalah memasang nozzle atau nipple injeksi pada titik yang telah dipilih di sepanjang retakan. Nozzle ini berfungsi sebagai saluran untuk memasukkan bahan injeksi ke dalam retakan.
Untuk itu, pastikan nozzle terpasang dengan kuat agar bahan injeksi dapat masuk ke dalam celah dengan baik.
4. Tutup Permukaan Retakan
Tutup permukaan retakan di antara nozzle dengan pasta epoxy atau semen instan agar material injeksi tidak keluar saat proses penyuntikan berlangsung. Anda juga bisa menutupnya dengan plastik atau tape.
Pastikan penutupan ini rapat untuk memastikan injeksi dapat dilakukan dengan efektif.
5. Siapkan Campuran Material Injeksi
Siapkan campuran material injeksi sesuai dengan jenis bahan yang digunakan. Misalnya saja epoxy, poliuretan, atau semen.
Pastikan bahan injeksi dipersiapkan dengan perbandingan yang tepat agar kualitas hasil injeksi terjaga. Gunakan alat pengaduk yang bersih untuk memastikan bahan tercampur rata.
6. Injeksi Material ke Dalam Retakan
Suntikkan material ke dalam retakan melalui nozzle menggunakan pompa bertekanan rendah hingga sedang.
Lakukan secara perlahan agar material mengisi celah secara menyeluruh dan tidak ada bagian yang terlewat. Mulai dari nozzle terendah dan lanjutkan ke atas secara bertahap.
7. Curing dan Finishing
Setelah injeksi selesai, biarkan material mengeras sesuai waktu curing yang dianjurkan. Lepaskan nozzle dan ratakan permukaan bekas injeksi.
Waktu curing dapat bervariasi tergantung pada jenis material yang digunakan, namun umumnya berkisar antara 24 hingga 48 jam. Jika perlu, lakukan pengamplasan atau finishing lain agar permukaan kembali halus dan seragam dengan beton sekitarnya.
Injection Beton dengan Sikadur 752, Efektif!
Injeksi beton adalah solusi efektif untuk memperbaiki retakan pada struktur beton, baik yang bersifat struktural maupun non-struktural.
Dengan langkah yang tepat-mulai dari evaluasi, pembersihan, pemasangan nozzle, hingga injeksi dan finishing-retakan bisa tertutup sempurna dan kekuatan struktur kembali seperti semula.
Pastikan selalu menggunakan material dan teknik yang sesuai agar hasil perbaikan maksimal dan struktur beton tetap awet serta aman digunakan.
Gunakan Sikadur®-752, epoxy resin injeksi yang punya viskositas rendah. Material ini kuat untuk menutup retakan dan cocok untuk digunakan pada keadaan kering maupun lembab. Kekuatan mekanikal dan adhesinya juga tinggi. Keras, tapi tidak rapuh.
Tidak ada penyusutan juga pada produk ini. Cocok untuk mengisi dan juga menutup celah ataupun retakan pada struktur beton.
Sika sudah mempunyai pengalaman sepanjang 113 tahun dan sudah handle berbagai project global. Di Indonesia, salah satu proyeknya yaitu MRT. Ada pula proyek Bendungan PLTA Ulu Jelai di Malaysia. Sika juga yang pertama kali mencetuskan waterproofing semen di Indonesia.
Anda dapat melakukan konsultasi dan pemesanan untuk injection beton melalui laman berikut ini. Tunggu apalagi? Lakukan konsultasi sekarang juga!