Di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat, banyak mahasiswa memilih untuk menjalani magang sekaligus bekerja guna memperkaya pengalaman juga mencapai kemandirian finansial. Salah satu di antara mahasiswa tersebut yaitu Nadiya, mahasiswa semester 6 jurusan Pariwisata di Universitas Gadjah Mada. Saat ini, ia menjalani magang di Women in Tourism Indonesia (WTID) sebagai content writer sekaligus bekerja penuh waktu sebagai shopkeeper di sebuah bags store di Yogyakarta.
| Sumber: Unsplash | @thoughtcatalog |
Keputusan untuk bekerja dan magang secara bersamaan bukanlah hal yang mudah. Namun, ada beberapa hal yang memotivasinya untuk terus menjalani rutinitas ini. Seperti keinginannya untuk mengembangkan keterampilan, mendapatkan pengalaman di luar akademik, dan menerapkan ilmu yang telah ia peroleh selama menempuh pendidikan di beberapa semester sebelumnya. “Aku kan shopkeeper ya, sejenis sales associate gitu deh. Nah aku nerapin ilmu yang sebelumnya udah pernah aku pelajari, khususnya di bidang hospitality ketika aku handle customer di toko,” tuturnya. Selain itu, magang juga menjadi kesempatan baginya untuk mengenal dunia kerja selain sebagai shopkeeper sekaligus memperluas jaringan profesional. Dari kedua kegiatan tersebut, Nadiya merasa ia dapat mengasah kemampuannya agar lebih siap menghadapi dunia kerja di masa depan.
Rutinitas harian Nadiya dimulai sejak pagi hingga sore, ia bekerja sebagai shopkeeper di toko tas. Sepulang bekerja, ia terkadang melakukan meeting dengan rekan-rekan magangnya. Sebagai content writer yang tergabung dalam divisi marketing di WTID, membuat ia terlibat dalam berbagai proyek. Jika tidak ada meeting, ia memanfaatkan waktu malamnya untuk menyelesaikan tugas-tugas magang yang masih tertunda atau beristirahat.
Namun, menjalani magang dan bekerja secara bersamaan tentu tidak selalu berjalan mulus. Manajemen waktu menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Nadiya. Terkadang tenggat waktu tugas magang bertabrakan dengan tanggung jawab pekerjaan, sehingga ia harus mampu mengatur prioritas dengan baik. Untuk mengatasinya, ia mulai membiasakan diri untuk tidak panik dan menyelesaikan satu-persatu agar semua tanggung jawabnya terselesaikan. Ia menyusun jadwal harian dengan mempertimbangkan mana yang harus diprioritaskan agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tetapi Nadiya juga menyadari pentingnya mengenali kondisi diri sendiri. Ketika merasa lelah, ia memilih untuk beristirahat sejenak, menurutnya self-love adalah salah satu hal yang penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Di balik berbagai tantangan yang dihadapi, dukungan dari orang-orang terdekat menjadi faktor penting yang membantu Nadiya tetap bertahan terutama ketika ia berada di kondisi yang buruk. "Mama dan pacarku adalah biggest supporter-ku," ungkapnya. Mereka mengingatkan Nadiya agar tidak terlalu memaksakan diri dan tetap menjaga kesehatan. Mereka juga selalu mendukung segala kegiatan positif yang akan ia lakukan. Di sisi lain, lingkungan kerja dan rekan-rekan magang yang suportif turut membantunya dalam menjalani magang sambil bekerja.
Dari pengalaman bekerja dan magang ini, Nadiya menyadari bahwa banyak keterampilan yang ia dapatkan akan sangat berguna dalam dunia kerja nantinya. Kemampuan komunikasi, manajemen waktu, serta kerja tim menjadi tiga hal utama yang terus berkembang seiring dengan pengalamannya. Pengalaman menyenangkan juga menyedihkan yang ia rasakan saat ini melatihnya untuk lebih siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Semua ini menjadi nilai tambah yang sangat bermanfaat, baik dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.
Bagi mahasiswa lain yang ingin mencoba bekerja dan magang secara bersamaan, Nadiya memiliki satu pesan, yaitu jangan takut untuk mencoba. Meskipun tidak mudah, dengan manajemen waktu yang baik ditambah tekad yang kuat semuanya bisa dijalani. Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan antara magang, pekerjaan, dan kehidupan pribadi agar semuanya tetap berjalan dengan baik. "Jangan cuma fokus ke satu hal yang nantinya bisa mengabaikan hal-hal yang lain. Yang paling penting itu memanajemen waktu dan kegiatan kamu agar semuanya bisa dijalani dengan lebih ringan," tutupnya.
Narasumber: Nadiya Raihannanda Malika Putri (mahasiswa).
Pertanyaan yang diajukan:
- Bisa ceritakan sedikit tentang diri kamu? Jurusan apa yang kamu ambil, dan saat ini kesibukanmu apa saja?
- Apa yang membuat kamu tertarik untuk bekerja di tengah kesibukan kuliah dan magang? Ada alasan khusus yang memotivasi kamu?
- Gimana biasanya rutinitas harian kamu? Bisa ceritakan bagaimana kamu membagi waktu dari pagi hingga malam antara kuliah, kerja, dan aktivitas lainnya?
- Dalam menjalani kuliah sekaligus bekerja, pasti ada tantangan yang dihadapi. Menurut kamu, apa tantangan terbesar yang kamu alami, dan bagaimana cara kamu mengatasinya?
- Selama menjalani dua peran ini, siapa yang paling banyak mendukungmu? Apakah keluarga, teman, atau mungkin ada sosok lain yang berperan besar?
- Dari pengalaman bekerja ini, ada nggak keterampilan atau pelajaran yang ternyata berguna juga untuk kuliahmu?
- Terakhir, ada saran atau pesan untuk mahasiswa lain yang juga ingin mencoba bekerja sambil kuliah?
Biodata Penulis:
Muhammad Ridho Yori Prakoso, lahir pada tanggal 16 Juli 2005 di Yogyakarta, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik, di Universitas Negeri Yogyakarta.