Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Film Perayaan Mati Rasa: Saat Emosi Tak Lagi Punya Tempat, Tatapan Menjadi Senjata

Film Perayaan Mati Rasa berfokus pada kisah Ian Antono, anak pertama yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, yang bercita-cita menjadi musisi dan ...

Film yang berjudul Perayaan Mati Rasa dan disutradarai oleh Umay Shahab dan Reka Jaya, hadir memberikan kesadaran yang selama ini kita kubur dalam hidup kita. Bisa kita bayangkan bagaimana jika emosi kita kehilangan maknanya. Perasaan marah, sedih, bahkan bahagia menjadi samar dan nyaris tak terasa. Rasa yang tidak dapat dirasakan itu adalah inti dari film Perayaan Mati Rasa. Film ini bukan sekadar film yang bagus dan banyak diminati, tetapi film ini juga mampu menyadarkan kita untuk lebih memahami perasaan dalam diri sendiri.

Di tengah sibuknya dunia yang dipenuhi dengan pencapaian dan validasi yang tak berujung, kita melupakan satu hal penting yang ada dalam diri kita yaitu merasa. Banyak sekali perjalanan yang sudah kita lewati dengan ajaran agar kita kuat, fokus pada tujuan, tidak mengeluh, dan bahkan kita bisa tidak peduli dengan perasaan sendiri. Sadarkah kalian bahwa kita pelan-pelan menjadi orang yang kebal dari banyaknya rintangan. Hal itu bukan karena kita kuat, tapi karena kita sudah mati rasa.

Film Perayaan Mati Rasa
Sumber gambar: https://www.imdb.com/title/tt30833436/

Film Perayaan Mati Rasa hadir sebagai tamparan halus atas kenyataan tersebut. Film ini mengajak penonton menyelami sunyi, kehampaan, dan pencarian rasa dalam dunia yang telah terlalu lama menekan perasaan. Dengan alur yang perlahan, visual yang tenang, serta dialog yang sedikit namun penuh makna, film ini mengangkat isu yang sangat relevan dengan zaman sekarang: kehilangan kemampuan untuk merasakan.

Bayangkan sebuah dunia di mana tawa bukan lagi ekspresi bahagia, melainkan kebiasaan sosial yang dipaksakan. Dunia di mana tangisan dianggap sebagai gangguan yang harus segera dihentikan, dan marah adalah kesalahan yang harus ditekan dengan obat penenang. Itulah gambaran cerita keluarga dalam Perayaan Mati Rasa. Sebuah tatanan yang tampaknya tertib dan tenang, tetapi sebenarnya dingin dan kehilangan jiwa.

Film Perayaan Mati Rasa berfokus pada kisah Ian Antono, anak pertama yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, yang bercita-cita menjadi musisi dan berjuang meraih mimpinya bersama grup musik Midnight Serenade serta para sahabatnya. Di tengah upayanya memenuhi ekspektasi yang ia ciptakan sendiri hingga menjauh dari keluarganya, tragedi besar menimpa: kematian mendadak kedua orang tuanya, yang membuat Ian kehilangan arah dan memilih mengubur emosinya hingga mati rasa. Di sisi lain, adiknya, Uta Antono, seorang podcaster sukses dan kesayangan orang tua, menambah tekanan batin Ian yang merasa kalah dan terbebani. Tragedi tersebut perlahan mencairkan hubungan mereka yang semula renggang, memaksa keduanya saling menguatkan dalam menghadapi cobaan. Film ini juga menggambarkan potret keluarga yang tampak sempurna dari luar ayah, ibu, dan anak-anak tinggal bersama di rumah yang rapi namun sesungguhnya memiliki hubungan yang datar, formal, dan minim kehangatan emosional, di mana setiap anggota hanya menjalankan peran tanpa kedekatan batin.

Kesempurnaan yang ditampilkan keluarga dalam film ini adalah hasil dari penyesuaian terhadap kehidupan yang menekan rasa. Keluarga menurut Ian tidak lagi menjadi tempat pulang secara batin, tetapi sekadar tempat untuk berkumpul tanpa saling menyapa. Di sinilah letak kegetiran yang ditawarkan film ini. Bahwa ketika emosi dihapuskan demi stabilitas, bahkan keluarga yang seharusnya menjadi sumber cinta paling murni turut kehilangan maknanya.

Film ini ingin menyampaikan bahwa keluarga bukan tentang gambar indah di bingkai foto atau keselarasan di atas kertas. Keluarga adalah ruang yang hidup, penuh emosi, kadang hangat, kadang kacau, tapi jujur. Ketika kita menghilangkan rasa dari dalamnya, kita bukan menciptakan harmoni, melainkan kehampaan yang tersusun rapi.

Setelah saya menonton film Perayaan Mati Rasa bersama kakak saya, kita berdua menyadari pentingnya arti kebersamaan dalam sebuah keluarga. Di dalam keluarga kita harus saling menghargai atas pencapaian masing-masing, tidak ada yang bisa membeda-bedakan kemampuan yang dimiliki masing-masing anak. Kemampuan yang dimiliki setiap anggota keluarga harus diapresiasikan dan didukung. Semua permasalahan dalam keluarga harus didiskusikan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan perpecahan antar anggota keluarga.

Dalam dunia yang terasa semakin sibuk dan berjarak secara emosional, bagian ini menyentuh kita secara pribadi. Banyak orang mungkin memiliki keluarga secara struktur, tetapi tidak lagi merasa terhubung secara perasaan. Dan film ini hadir untuk mengingatkan, bahwa cinta dalam keluarga tidak perlu sempurna, tetapi harus nyata.

Film Perayaan Mati Rasa

Biodata Penulis:

Kirana Sekar Arum, lahir pada tanggal 8 Maret 2006 di Cilacap, saat ini aktif sebagai mahasiswa, prodi Ekonomi Pembangunan, di Universitas Sebelas Maret. Ia bergiat di Annual Conference of Economics Forum UNS. Penulis bisa disapa di Instagram @kiranasskar

© Sepenuhnya. All rights reserved.