Pernahkah kamu merasa sedih lalu suasana hati berubah jadi ceria setelah mendengar lagu favorit? Atau merasa tenang, kemudian tiba-tiba ikut larut dalam suasana karena musik sedih yang tiba-tiba diputar? Pengalaman seperti ini menunjukkan bagaimana musik dapat memengaruhi emosi kita secara instan. Tapi, sebenarnya bagaimana musik bisa sekuat itu dalam mengubah mood.
Mengapa Mendengarkan Musik Dapat Mempengaruhi Suasana Hati Seseorang?
Secara ilmiah, ketika seseorang mendengarkan musik, otak tidak hanya memproses rangsangan auditori di area korteks pendengaran, tetapi juga mengaktifkan berbagai bagian otak yang berhubungan dengan pengolahan emosi, motivasi, dan memori. Salah satu area penting yang turut terlibat adalah sistem limbik, yang terdiri dari struktur-struktur seperti amigdala, hipokampus, dan nukleus akumbens. Musik yang menyenangkan terbukti dapat memicu pelepasan dopamin, yaitu neurotransmiter yang berperan dalam sistem reward otak dan berkaitan erat dengan perasaan bahagia, nyaman, dan termotivasi. Respons ini serupa dengan efek yang muncul ketika seseorang mengalami hal-hal menyenangkan lainnya, seperti makan makanan favorit atau menerima pujian. Aktivasi ini menjelaskan mengapa musik mampu memengaruhi suasana hati dengan cepat dan mendalam, bahkan tanpa kita sadari.
Menurut temuan yang dipublikasikan dalam The Journal of Neuroscience oleh Salimpoor dan rekan-rekannya (2011). Mendengarkan musik yang sangat disukai secara signifikan dapat meningkatkan kadar dopamin di otak hingga sekitar 9%. Dopamin sendiri merupakan sebuah neurotransmiter yang berperan krusial dalam sistem penghargaan otak yang memengaruhi perasaan senang, motivasi, dan kepuasan seseorang. Peningkatan kadar dopamin ini menjelaskan mengapa pengalaman mendengarkan lagu favorit tidak hanya memberikan hiburan semata, tetapi juga mampu memicu respons emosional yang kuat dan perubahan suasana hati secara cepat. Hal ini menegaskan bahwa musik bukan hanya sekadar rangsangan auditori, melainkan sebuah stimulus yang mampu berinteraksi secara langsung dengan mekanisme neurokimia dalam otak, sehingga dapat berfungsi sebagai salah satu cara alami untuk meningkatkan kesejahteraan emosional seseorang. Tidak semua lagu dapat membuat kita selalu merasa bahagia, tetapi hampir semua lagu dapat mengatur suasana hati tergantung jenis musiknya dan kondisi kita saat itu. Musik cepat dan enerjik dapat memicu semangat, cocok untuk olahraga atau saat butuh dorongan motivasi. Sebaliknya, musik lambat atau instrumental bisa membantu kita lebih rileks, bahkan dapat membantu tidur lebih nyenyak.
Pengaruh Mendengarkan Musik bagi Kondisi Tubuh Kita
Pada sebuah studi yang dilakukan oleh University of Missouri pada tahun 2013, menunjukkan bahwa dengan mendengarkan musik yang memiliki tempo cepat atau upbeat secara konsisten selama dua minggu mampu meningkatkan tingkat kebahagiaan secara signifikan pada partisipan penelitian. Temuan ini mengindikasikan bahwa paparan rutin terhadap musik yang enerjik tidak hanya memberikan efek hiburan sementara, tetapi juga dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang secara positif dalam jangka waktu yang lebih panjang. Oleh karena itu, kebiasaan mendengarkan lagu-lagu dengan ritme yang ceria di pagi hari dapat menjadi strategi sederhana namun efektif untuk meningkatkan mood dan menjaga suasana hati yang lebih optimis sepanjang hari. Fun fact, reaksi kita terhadap musik sangat personal. Lagu yang membuat kamu tersenyum bisa jadi membuat orang lain justru menangis. Hal ini dapat terjadi karena musik juga menyimpan memori emosional. Misalnya, lagu yang sering kamu dengarkan saat jatuh cinta akan terasa berbeda dibanding lagu yang menemani masa patah hati.
Menurut Dr. Victoria Williamson, seorang pakar psikologi musik dari University of Sheffield, musik berperan sebagai stimulus yang sangat kuat dalam membangkitkan kenangan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan musik untuk terikat secara erat pada momen-momen emosional tertentu dalam kehidupan seseorang. Dengan kata lain, musik tidak hanya memicu respons emosional secara langsung, tetapi juga berfungsi sebagai pemicu memori yang dapat membawa kembali pengalaman dan perasaan masa lalu secara intens. Fenomena ini menjelaskan mengapa lagu-lagu tertentu mampu menghadirkan kenangan yang mendalam dan mengubah suasana hati pendengarnya secara signifikan.
Pemanfaatan Musik dalam Dunia Paramedis
Kabar baiknya, musik tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan semata, tetapi juga memiliki peran penting dalam bidang terapi. Dalam dunia medis, terdapat pendekatan yang dikenal sebagai terapi musik, yaitu penggunaan musik secara sistematis untuk membantu pasien dalam mengelola berbagai kondisi psikologis dan emosional, seperti stres, kecemasan, serta trauma. Terapi ini telah terbukti efektif dalam berbagai konteks klinis, termasuk pada anak-anak dengan gangguan spektrum autisme, pasien yang menderita penyakit Alzheimer, serta individu yang sedang menjalani proses pemulihan dari gangguan kesehatan mental. Melalui stimulasi musik, terapi ini mampu meningkatkan fungsi kognitif, memperbaiki kesejahteraan emosional, dan mendukung interaksi sosial pasien secara signifikan.
Menurut American Music Therapy Association, terapi musik memiliki kemampuan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup individu dengan berbagai kondisi kesehatan. Selain itu, terapi ini juga berperan penting dalam memperbaiki kemampuan interaksi sosial pasien serta membantu regulasi emosi secara efektif. Melalui penggunaan musik sebagai media terapeutik, pasien dapat mengalami peningkatan kesejahteraan psikologis, kemampuan komunikasi, dan pengelolaan stres, yang secara keseluruhan berdampak positif terhadap fungsi sosial dan emosional mereka.
Yuk, Mari Mulai Mendengarkan Musik di Kala Hati Sedang Sedih!
Meskipun musik memiliki berbagai manfaat positif bagi suasana hati, tidak semua jenis musik memberikan efek yang sama. Lagu-lagu dengan lirik yang mengandung unsur negatif, seperti kemarahan, kesedihan yang mendalam, atau kekerasan, berpotensi memperburuk kondisi emosional pendengarnya, terutama jika didengarkan secara berulang dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk tetap selektif dalam memilih jenis musik yang dikonsumsi, agar dapat memaksimalkan manfaat psikologis yang dihasilkan dan menghindari dampak negatif yang mungkin timbul.
Musik tidak hanya sekadar rangkaian nada atau lirik semata, melainkan juga merupakan medium yang kuat dalam menyalurkan emosi dan merefleksikan pengalaman pribadi individu. Musik memiliki kemampuan untuk membangkitkan berbagai respons emosional, mulai dari kebahagiaan, kesedihan, semangat, hingga ketenangan, yang semuanya sangat bergantung pada konteks penggunaan serta kondisi psikologis pendengarnya. Misalnya, pernahkah kamu merasa hari yang berat jadi lebih ringan setelah mendengarkan lagu favorit yang penuh semangat? Atau sebaliknya, lagu melankolis yang mengingatkan pada masa lalu membuatmu terbawa perasaan? Pengalaman-pengalaman seperti ini menunjukkan bagaimana musik bisa menjadi teman yang setia dalam berbagai suasana hati. Oleh karena itu, bagi seseorang yang sedang mengalami perasaan sedih atau tertekan, mendengarkan lagu favorit dapat menjadi langkah sederhana namun efektif untuk memperbaiki suasana hati dan menciptakan perubahan positif dalam keseharian.
Biodata Penulis:
Erliana Astisya Budi Cantika, lahir pada tanggal 7 Mei 2006 di Wonogiri, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Ekonomi Pembangunan, di Universitas Sebelas Maret (UNS). Penulis bisa disapa di Instagram @eastisyaa